VATIKAN, Pena Katolik – Paus Fransiskus telah mengeluarkan pesan kepada anak-anak di dunia dalam rangka menyambut Hari Anak Sedunia yang pertama kali dicanangkan oleh Gereja. Di Roma, Italia Hari Anak akan berlangsung pada tanggal 25-26 Mei 2024.
Dalam pesannya, Paus mengingatkan, bahwa kunci kebahagiaan terletak pada memupuk kehidupan doa dan hubungan pribadi dengan Kristus. Doa pada gilirannya menjadi dasar tindakan sosial yang lebih luas.
“Kalau kita memang ingin bahagia, kita perlu berdoa, banyak berdoa, berdoa setiap hari, karena doa menghubungkan kita langsung dengan Tuhan,” tulis Paus Fransiskus dalam suratnya tertanggal 2 Maret 2024 yang ditujukan kepada anak-anak di dunia, seperti diberitakan CNA.
Paus menindaklanjuti refleksi ini dengan meminta anak-anak untuk mendoakan Doa Bapa Kami setiap pagi dan setiap malam di setiap keluarga. Paus mendesak anak-anak untuk tidak hanya melafalkan kata-kata tersebut tetapi juga merenungkan maknanya dan pelayanan Yesus.
“Dia memanggil kita dan dia ingin kita untuk bergabung secara aktif bersamanya, pada Hari Anak Sedunia ini, untuk menjadi pembangun dunia yang baru, lebih manusiawi, adil, dan damai. Yesus, yang mempersembahkan diri-Nya di kayu salib untuk mengumpulkan kita semua dalam kasih, yang mengalahkan kematian dan mendamaikan kita dengan Bapa, ingin melanjutkan karya-Nya di Gereja melalui kita,” lanjut Paus.
Serukan Genjatan Senjata
Sementara itu dalam Doa Angelus mingguan pada 3 Maret 2024 di Lapangan St. Petrus Vatikan, Paus menyerukan kembali dihentikannya perang di seluruh dunia.
“Cukup!” “Berhenti!” ujar Paus Fransiskus mengulangi pernyataannya dari jendela Apartemen Apostolik Vatikan. Ia menyerukan pwrang di Gaza agar segera pihak-pihak yang bertikai mencapai kesepakatan gencatan senjata segera.
Paus menyampaikan permohonan emosional, agar dilakukan perundingan untuk mencapai kesepakatan yang membebaskan para sandera dan memberikan akses kepada bantuan kemanusiaan.
“Setiap hari saya membawa dalam hati saya, dengan kesedihan, penderitaan masyarakat Palestina dan Israel akibat permusuhan yang sedang berlangsung,” kata Paus.
“Ribuan orang yang tewas, terluka, terlantar, kehancuran yang sangat besar, menyebabkan penderitaan, dan hal ini mempunyai konsekuensi yang sangat besar bagi anak-anak kecil dan mereka yang tidak berdaya karena melihat masa depan mereka terancam.”
Paus menyampaikan seruannya ini saat negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas sedang berlangsung selama berminggu-minggu. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan pekan lalu, bahwa ia yakin gencatan senjata akan berlaku paling cepat pada 4 Maret.
Associated Press melaporkan bahwa Israel pada dasarnya telah menyetujui kerangka gencatan senjata selama enam minggu. Dalam kesepakatan ini mencakup pembebasan sekitar 130 sandera yang paling rentan yang ditahan di Gaza. Tanggapan dari Hamas diperkirakan akan muncul ketika perundingan dilanjutkan di Kairo pada 3 Maret. (AES)