RUTENG, Pena Katolik – Umat di Paroki St. Maria Imakulata Kajong, Keuskupan Ruteng berhasil menyulap nira dari pohon lontar atau enau untuk dijadikan kecap raping. Inovasi ini selaras dengan tema tahun ekologi integral yang tahun ini digulirkan Keuskupan Ruteng.
Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat mengapresiasi inovasi ini. Ia mengapresiasi usaha umat yang menghargai tanaman lokal untuk menjadi komuditas yang memiliki nilai jual.
“Ini sesuatu yang luar biasa untuk kita, ini bisa jadi contoh untuk paroki-paroki lain,” kata Mgr Sipri di Kajong Senin 19 Februari 2024.
Usaha kreatif pengembangan ekonomi ini dapat dicontoh umat lain, sebut Mgr. Sipri. Ia mengatakan, paroki lain dapat memanfaatkan sumber daya lokal untuk memenuhi kebutuhan publik.
Pastor Paroki Kajong, Romo Bernadus Palus mengatakan saat ini gereja sudah mulai membangun ekonomi umat melalui beragam program pastoral yang dicanangkan setiap tahun. Ia mengatakan, Gereja yang selama ini fokus pada liturgi, dapat melebarkan karyanya untuk “menghidupkan altar” dalam wujud karya-karya pengembangan ekonomi.
“Supaya altar ini hidup dia harus dibawa ke kebun-kebun umat, dibawa ke pasar juga bawa ke sekolah,” kata pastor paroki Kajong Romo Bernad Paulus.
Dalam kerangka pengembangan ekonomi umat ini, umat Paroki Kajong juga diajarkan tentang cara memproduksi tempe dari kacang kedelai. Kedelai yang digunakan merupakan hasil pertanian umat Paroki Kajong.
“Program ini sejak beberapa tahun terakhir gencar dilaksanakan terutama dalam mengatasi pemenuhan gizi umat imbasnya adalah pengentasan masalah stunting di paroki itu. Program ini diharapkan mampu menginspirasi umat di paroki lain dalam mewujud nyatakan program-program pastoral yang dicanangkan oleh keuskupan Ruteng,” ujar Romo Bernad. (AES)