Selasa, November 5, 2024
26.1 C
Jakarta

Tangis Bahagia dan Buah Pengakuan Dosa

Ilustrasi

PONTIANAK, Pena Katolik – Pengakuan Dosa yang kulakukan kali ini sudah aku lakukan rutin mulai tahun 2021. Sejak saat, aku menyadari bahwa begitu banyak pergumulan yang terjadi di hidupku, membuatku memberanikan diri untuk memulainya lagi setelah sekian tahun absen dari pengakuan dosa.

Pada Selasa, 28 Maret 2023 sebelum memasuki minggu Paskah, aku mendatangi Gereja untuk mengaku dosa dan menerima sakramen Tobat. Aku datang dengan dosa yang masih menempel seperti baju lusuh yang belum dicuci. Sembari menunggu antrean, aku mengingat kembali apa saja dosa yang sudah kuperbuat. Setelah tiba giliranku, aku memasuki ruang pengakuan dosa yang isinya hanya aku dan seorang Pastor yang akan mendengarkan dan memberikan ku sakramen Tobat.

Saat pengakuan dosa, air mataku seketika langsung pecah karena mengingat begitu buruknya aku hingga suaraku menjadi hilang dan tidak jelas. Tetapi aku berusaha menata bicaraku agar terdengar jelas oleh Pastor. Setelah itu, aku diberi nasehat dan diberi pengampunan dengan sakramen Tobat oleh Pastor. Tuhan memberikan kelegaan atas pengampunan yang aku dapatkan. Aku merasa dilahirkan kembali, dibaharui kembali dengan sakramen yang telah kuterima.

Tangis yang kurasakan begitu terasa hangat, meski sesenggukan seperti tak akan segera berhenti. Aku lalu memasuki gereja, berdoa menyesali segala kesalahan. Ada rasa haru, begitu baiknya kasih Tuhan terhadapku, hingga segala dosaku diampuni-Nya.

Selesai berdoa, aku merasa beban dipundak ku berkurang dan kembali mendapatkan harapan baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan sakramen Tobat ini, aku dikuatkan kembali.

Sakramen Penyembuhan

Sakramen Tobat atau Rekonsiliasi merupakan satu diantara dua sakramen penyembuhan (KGK 1423-1424). Sakramen ini adalah sakramen penyembuhan rohani karena telah berbuat dosa. Dosa ialah perbuatan yang melanggar hukum cinta kasih Tuhan dan sesama. Setiap manusia pasti melakukan yang namanya dosa, yang dilakukan secara sadar sehingga dapat merugikan orang lain bahkan dirinya sendiri serta dapat merusak hubungan dengan Tuhan. Relasi dengan sesama pun ikut rusak.

Gereja Katolik membuka ruang bagi umat yang ingin mengaku dosa di ruang pengakuan dosa. Umat diajak untuk merefleksikan diri dan membaharui batin mereka dengan mengaku dosa.

Bagi sebagian umat, mengaku dosa adalah hal yang paling ditakuti, pertama karena malu atas dosa yang diperbuat. Kedua, merasa tidak pantas menerima pengampunan. Ketiga, dosa tersebut tidak ingin diketahui oleh orang lain selain dirinya sendiri, serta masih banyak lagi alasan umat tidak mau ataupun enggan untuk datang ke ruang pengakuan dosa. Bahkan ada yang dalam setahun tidak sama sekali mengaku dosa ataupun belum pernah melakukannya.

Namun ada pula umat yang dengan santai saja datang ke ruang pengakuan dengan daftar dosa yang telah diperbuat karena itu adalah kewajiban baginya. Walaupun dengan mengaku dosa ini kita menjadi mengingat masa lalu yang tidak baik, setidaknya kita bisa sembuh dan terlahir kembali menjadi manusia baru serta lebih siap dalam memperbaiki hidup ke arah yang lebih baik.

Sakramen Tobat ini bukan sekadar soal rasa sesal dan air mata, melainkan “metanoia” atau perubahan hati seluruh sikap hidup kita. Kita diminta untuk menyadari serta mempunyai niat yang baik dan usaha pertobatan yang kita lakukan. Tuhan selalu menerima setiap orang yang mau bertobat.

Aku Mengampuninya Juga

2 Korintus 2:10 “Sebab barang siapa yang kamu ampuni kesalahannya, aku mengampuninya juga. Sebab jika aku mengampuni, — seandainya ada yang harus kuampuni –, maka hal itu kubuat oleh karena kamu di hadapan Kristus,” lanjut pada Kolose 2:13 “Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita”, pada ayat ini sudah jelas bahwa Tuhan mengampuni dosa-dosa kita.

Sakramen Tobat juga terdapat pada Yakobus 5:16 “Hendaklah kamu saling mengaku dosamu”, sekadar kita ketahui bahwa Yakobus 5:13-16 adalah dasar dari Sakramen Tobat dan Sakramen Pengurapan Orang Sakit.

Yantika/Pena Katolik

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini