Kamis, November 14, 2024
28.2 C
Jakarta

Untuk Pertama Kali, Paus Fransiskus Menanggapi Kritik dari Banyak Pihak Terkait Deklarasi Fiducia Supplicans

VATIKAN, Pena Katolik – Paus Fransiskus menanggapi secara terbuka pertanyaan tentang deklarasi Fiducia Supplicans dalam sebuah wawancara televisi pada Minggu, 14 Januari 2024. Dalam penampilannya di sebuah acara bincang-bincang di Italia pada 14 Januari, paus berusia 87 tahun itu ditanya apakah dia “merasa sendirian” setelah penerbitan Fiducia Supplicans mendapat penolakan.

“Dalam banyak kasus, ketika Anda tidak menerima suatu keputusan, itu karena Anda tidak memahaminya,” ungkap Paus.

Dengan pernyataan ini, Paus ingin melihat bahwa adanya banyak komentar atas dokumen Fiducia Supplicans muncul karena kurang dalam pemahaman terkait dokumen itu. Paus menggarisbawahi bahwa “Tuhan memberkati semua orang”. Ia mengatakan, berkat adalah sebuah undangan untuk masuk ke dalam percakapan.

“Tuhan memberkati setiap orang yang mampu dibaptis, yaitu setiap orang,” ulang Paus Fransiskus.

“Tetapi kita harus membantu mereka menempuh jalan tersebut, bukan mengutuk mereka sejak awal,” tambahnya.  Ia menegaskan, dalam karya pastoral Gereja, ini adalah tugas yang sangat penting bagi para bapa pengakuan.

Deklarasi yang diterbitkan Dikasteri Vatikan untuk Ajaran Iman pada tanggal 18 Desember ini mengizinkan para imam untuk memberikan pemberkatan non-liturgi bagi pasangan yang berada dalam situasi yang “tidak biasa”. Namun, Dikasteri Vatikan untuk Ajaran Iman menegaskan bahwa pemberkatan ini bukan bermaksud sebagai persetujuan atas “relasi tidak biasa” mereka. Pada bagian terakhir inilah yang mendapat kritikan.

Fiducia Supplicans kemudianditanggapi dengan reaksi yang meluas dari konferensi para uskup di Afrika dan Eropa Timur. Kritikan muncul dari beberapa uskup senior Gereja yang kemudian ditanggapi Dikasteri Vatikan untuk Ajaran Iman dalam siaran pers lima halaman pada tanggal 4 Januari 2024.

Dalam siaran per situ, Vatikan menulis bahwa penerapannya akan bergantung “pada konteks lokal dan kebijaksanaan masing-masing uskup diosesan dan keuskupannya. Ini berarti, setiap uskup memiliki wewenang untuk menafsirkan pesan “belas kasih” Gereja dalam Fiducia Supplicans dalam konteks keuskupan masing-masing, demikian seperti diberitakan CNA 17 Januari 2024.

Berbicara dalam program Italia “Che Tempo Che Fa” melalui tautan video dari kediamannya di Kota Vatikan, Paus mengatakan bahwa “ketika seseorang tidak setuju dengan suatu keputusan, mereka harus mengungkapkan keprihatinan mereka dalam ‘diskusi persaudaraan’.”

“Bahayanya adalah ketika saya tidak menyukai sesuatu dan saya memasukkannya ke dalam hati, saya menjadi penentang dan mengambil kesimpulan yang buruk,” kata Paus Fransiskus.

Paus menyesalkan bahwa sikap “menentang” ini telah terjadi dengan keputusan terakhir dalam Fiducia Supplicans tentang memberkati semua orang.

Vatican News berulang kali menegaskan bahwa, doktrin Gereja tentang sakramen pernikahan antara pria dan wanita tidak berubah dan bahwa yang diberkati dalam Fiducia Supplicans adalah “pribadi manusia”-nya dan bukan “dosa”. Pemberkatan ini bukan berarti persetujuan atas “relasi tidak teratur” yang terjadi di kalangan umat homoseksual dan lesbian.

Paus Fransiskus mengatakan kepada para imam, bahwa organisasi LGBT “tidak dapat diberkati”, namun masyarakat (pribadi manusia) selalu dapat diberkati. Vikaris Jenderal Keuskupan Roma, Kardinal Angelo De Donatis mengatakan kepada saluran televisi Italia Rai News 24, menanggapi permintaan dari seorang kardinal Afrika, Paus mengklarifikasi situasinya: tujuan dari deklarasi ini adalah untuk memberkati orang-orang.

Untuk di Indonesia, dari sejak awal Konferensi Waligereja Indonesia menyatakan bahwa pemberkatan ini merupakan berkat biasa yang umumnya dapat diberikan kepada umat oleh seorang imam tertahbis. Untuk itu, secara jelas KWI mengatakan bahwa yang diberkati di sini adalah “pribadi manusia”, yang memang setiap orang berhak mendapat berkat. KWI tegas mengatakan, bahwa berkat yang dimaksud dalam Fiducia Supplicans tidak dapat dimaknai sebagai “persetujuan” untuk relasi sesame jenis.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini