Jumat, November 15, 2024
31 C
Jakarta

Saat Kardinal Ignatius Suharyo Ditransfer Bebas ke Jakarta

Kardinal Ignatius Suharyo dan Paus Fransiskus. Pena Katolik

JAKARTA, Pena Katolik – Pada satu kesempatan, Kardinal Ignatius Suharyo menjelaskan perbedaan antara imam dan biarawan-biarawati. Menurutnya, seseorang disebut biarawan dan biarawati karena mereka mengikrarkan kaul kebiaraan.

“Biarawan-biarawati itu tidak ditahbiskan, tetapi mengucapkan kaul kebiaraan, yaitu: taat, miskin, murni (selibat). Itu tiga nasihat Injil,” ujar Kardinal Suharyo.

Sementara imam dapat dibedakan menjadi dua, imam diosesan dan imam biarawan. Kardinal Suharyo menjelaskan, seorang imam biarawan, selain ditahbiskan, mereka juga mengikrarkan kaul kebiaraan. Imam-imam ini misalnya, Imam Salib Suci, Imam Jesuit, dan sebagainya.

Kardinal Suharyo sebelum bertugas sebagai Uskup Agung Jakarta, ia adalah imam Keuskupan Agung Semarang. Sempat menjagat sebagai uskup di Semarang, ia kemudian dipindahtugaskan di Jakarta.

“Saya dulu menjadi imam Keuskupan Agung Semarang, lalu ditransfer bebas ke Jakarta,” ujar Kardinal Suharyo bercanda.

Kardinal Suharyo mengatakan, untuk imam diosesan, ia mengucapkan kaul selibat dan kaul ketaatan, untuk kaul kemiskinan, seorang imam diosesan tidak memucapkan kaul kemiskinan. Kardinal Suharyo mencontohkan, konsekuensi dari kaul ini, maka biarawan-biarawati tidak boleh punya miliki pribadi. Hal ini berbeda dengan para imam diosesan yang masih dimugkinkan punya molik pribadi.

“Waktu saya belum jadi uskup, saya punya rekening karena saya sebagai pengajar, sekarang jadi uskup saya malu punya rekening, supaya tidak dipikir macam-macam, uskupnya kaya punya rekening,” kata Kardinal Suharyo.

Meski ada perbedaan, namun Kardinal Suharyo menjelaskan, menjadi imam atau biarawan-biarawati adalah panggilan. Panggilan ini juga sama dengan hidup berkeluarga. Setiap orang dipanggil untuk bertumbuh menuju kesempurnaan kristinai, menuju kesempurnaan kasih, dan menuju kesucian.

“Setiap orang dalam status apapun mempunyai panggilan yang sama bertumbuh menuju kesepurnaan Kristiani, kasih, kesucian,” ujar Kardinal Suharyo.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini