MALINAU, Pena Katolik – Ada kabar gembira. Gereja Paroki St Lukas, Apau Kayan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara merayakan ulang tahun ke 25 tahun. Karena gereja Paroki St. Lukas sedang dalam renovasi, perayaan ulang tahun dipindahkan. Gereja St. Lukas belum selesai perbaikan menyusul kebakaran yang melahap gereja tersebut. Perayaan dilaksanakan di stasi St. Maria Goreti, Agung Baru, Sungai Boh, Malinau, Kaltara, Selasa 21 Desember 2023.
Perayaan ultah juga sekaligus menjadi Perayaan Natal 2023 Bersama Umat katolik Se-Apau Kayan. Sekitar 500 umat dari berbagai stasi hadir dalam acara puncak yang berlangsung pada Selasa (19/12/2023). Dalam momen yang meriah ini, sebuah salib yang telah diberkati Paus Fransiskus diserahkan. Penyerahan dilakukan dengan cara estafet. DariTaprof Bid. Ideologi Lemhannas RI, AM Putut Prabantoro, salib diserahkan kepada Pastor Stasi St. Maria Goreti Agung Baru, Sungai Boh, Rm. Damianus Triwidaryadi Pr, dan kemudian lanjut diserahkan kepada Pastor Paroki St. Lukas Apau Kayan, Rm Sixtus Pr.
Perayaan dihadiri Bupati Malinau, Wempi W Mawa, Sekda Ernest Silvanus, Dandim 0910 / Malinau Letkol Inf. Alisun dan rombongan Forkompinda lainnya, Putut , Anggota DPRD Malinau Eva Christine Agustina, Gora Kunjana dari Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI). Hadir dalam acara tersebut, artis penyanyi Maria Calista yang menggoyang seluruh hadirin.
Dalam sambutannya, Rm Sixtus Pr mengucapkan terimakasih kepada Putut yang telah beberapa kali bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan. Dan, salib yang diberkati Paus Fransiskus itu akan menjadi berkah bagi Paroki St. Lukas Apau Kayan dan umat Katoliknya. Mengakhiri sambutannya, Rm Sixtus Pr berpesan, jika Putut bertemu dengan Paus Fransiskus lagi, jangan lupa membawakan rosario untuk dirinya.
Setelah prosesi penerimaan salib yang diberkati Paus Fransiskus itu, Rm Sixtus Pr kemudian menunjukkan salib tersebut kepada ratusan umat Paroki St. Lukas yang hadir dalam acara tersebut. Salib yang diberikan tidak besar hanya setinggi 15 cm. Warna kuning keemasan. Pada setiap ujung terdapat ornamen khusus. Salib itu memiliki tempat untuk membuatnya berdiri dengan sistem ulir.
Menaggapi peristiwa penyerahan salib dan sekaligus mengomentari sambutan Rm Sixtus Pr, Bupati Malinau Wempi M Mawa mengatakan bahwa, dirinya menyimak dengan seksama apa yang terjadi. Oleh karena itu, untuk menghormati dan sekaligus menyatakan cintanya kepada dua pastor yang berada di tempat terpencil itu, dirinya selaku pemerintah daerah memberi hadiah berupa ziarah ke Vatikan dan Roma pada tahun 2024.
Sambutan Wempi W Mawa itu langsung disambut tepuk tangan oleh umat yang hadir dalam perayaan tersebut. Sementara itu, kedua pastor, Rm Sixtus Pr dan Rm Damianus Triwidaryadi terbengong atas hadiah tersebut. Mereka tidak menyangka atas anugerah yang luar biasa tersebut. Hal ini mengingat, pemberian salib tersebut bersifat spontan, dan tidak diketahui siapa-siapa. Hanya memang disepakati kedua pastor tersebut bahwa penyerahan salib yang diberkati Paus Fransiskus itu hendaknya diketahui umat St Lukas, Apau Kayan, Malinau, Kaltara.
Terjang Banjir
Paroki St Lukas Apau Kayan berpusat di Desa Long Ampung, Kecamatan Kayan Selatan, Malinau, Kaltara. Wilayah Paroki Apau Kayan meliputi 3 kecamatan yang termasuk daerah pemerintahan Kabupaten Malinau. Tiga kecamatan yang menjadi wilayah pelayanan pastoral Paroki Apau Kayan meliputi Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Kayan Selatan, dan Kecamatan Sungai Boh. Kecamatan Kayan Hulu dan Selatan adalah daerah perbatasan dengan negara Malaysia, Serawak bagian timur. Wilayah ini disebut Apau Kayan karena berada di wilayah perbukitan yang dilalui Sungai Kayan atau daerah hulunya Sungai Kayan.
Sebagai paroki, Gereja St Lukas Apau Kayan memiliki 6 stasi. Stasi tersebut terdiri, Stasi Agung Baru St. Maria Goreti kecamatan Sungai Boh, Stasi Lebusan St. Tarsisius, mencakup Desa Long Lebusan – Kecamatan Sungai Boh, Stasi Dumu Mahak St. Markus, mencakup Desa Dumu Mahak – Kecamatan Sungai Boh, Stasi Long Nawang, mencakup Desa Long Nawang – Kecamatan Kayan Hulu, Stasi Lidung Payau St. Sisilia, mencakup Desa Lidung Payau – Kecamatan Kayan Selatan dan Stasi Sie Barang St. Petrus, mencakup Desa Long Sungai Barang – Kecamatan Kayan Selatan. Mereka berada di daerah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Selain terisolasi, mereka sangat sulit berkomunikasi dengan dunia luar sekalipun memiliki telepon pintar (HP). Maklum, sinyal selain sulit ada, juga merupakan barang mahal. Selain itu, untuk menembus daerah-daerah yang terisolasi tersebut, hanya ada satu moda trasportasi yaitu pesawat dari Malinau ke Long Ampung, atau Malinau ke Mahak, Sungai Boh. Untuk kemudian dilanjutkan dengan menggunakan berbagai moda transportasi termasuk jalan kaki ke daerah-daerah tersebut.
Tidak mudah bagi umat untuk menghadiri perayaan ulang tahun dan sekaligus Natal 2023 di tempat ini. Mengingat medan yang sulit serta jarangnya alat transportasi, umat stasi dan bahkan paroki St Lukas sendiri harus menggunakan berbagai moda transportasi. Perjalan dari Long Ampung ke Stasi Agung Baru, sebagai misalnya, ditempuh dalam waktu setengah hari dengan perahu motor dan jalan kaki. Sementara jika dari Stasi Dumu Mahak ke Stasi Agung Baru akan ditempuh dengan naik kapan dan kemudian jalan kaki selama 3 jam. Namun di beberapa tempat, sungai meluap menyebabkan perjalanan menuju tempat perayaan di Agung Baru, Sungai Boh memakan waktu lebih lama.
Kehadiran lebih dari 500 umat di perayaan Ultah dan Natal 2023 itu merupakan perjuangan sendiri. Biaya sewa kendaraan dengan 10 penumpang, dari Long Ampung ke Agung Baru sekitar Rp 8 juta. Menurut Rm Damianus Triwidaryadi, dibutuhkan 10 kendaraan untuk membawa umat yang ingin berpartisipasi ke desa Agung Baru, Sungai Boh. Sementara dari desa lain, selain menggunakan mobil, naik motor atau jalan kaki merupakan pilihan yang harus diputuskan untuk sampai di tempat acara. Jembatan putus ataupun rusak tidak menyurutkan keinginan umat untuk bersukaria.
Namun kelelahan umat terbayarkan ketika, Maria Calista, menggoyang seluruh hadirin. Tidak hanya orang tua, anak muda, anak-anak, tetapi juga rombongan Forkompinda Kabupaten Malinau bergoyang dengan penuh kegembiraan. Semua spontan, menyatu, dan saling berkumpul berdasarkan usia. Para ibu-ibu tidak mau kalah dengan kelompok bapak-bapak yang menunjukkan kegairahan menari. Mereka menunjukkan kebolehan dalam menari. Para remaja menari dengan cara dan gayanya sendiri.
Sebelum puncak acara pada 19 Desember 2023, dilaksanakan pertandingan eksibisi antara Forkompinda Kabupaten Malinau dan umat Katolik. Sepak bola, yang dimenangkan oleh Forkompinda Kabupaten Malinau, dan Bola Volley diperuntukan para Ibu Forkompinda dan ibu-ibu setempat.
Perayaan ultah juga menghadirkan Putut, Taprof Bid. Ideologi Lemhannas RI sebagai narasumber wawasan kebangsaan. Dengan tema “Apau Kayan dan Masa Depan Indonesia”, Putut meminta para orangtua untuk memersiapkan para remajanya untuk siap menjadi pemimpin nasional. Tinggal 22 tahun jika dihitung dari tahun 2023, waktu yang tersedia untuk memersiapkan para remaja menjadi pemimpin nasional.