Pena Katolik, Samarinda, tepat pada Kamis, 28 September 2023– menjadi momen bersejarah bagi masyarakat Kalimantan Timur, terutama bagi komunitas Katolik di wilayah tersebut.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur secara resmi menyerahkan Gedung Gereja Katedral Santa Maria “Penolong Abadi” dan Gedung Pastoral tempat tinggal para imam kepada Keuskupan Agung Samarinda.
Acara megah ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, Uskup Agung Samarinda Mgr Yustinus Harjosusanto MSF, serta Vikjen Keuskupan Agung Samarinda, Pastor Moses Komela Avan yang memang merupakan pastor Paroki Gereja Katedral Samarinda.
Suasana begitu meriah di depan pintu Gereja Katedral. Sembilan gadis dengan busana khas berbagai Suku Dayak Kalimantan Timur menunggu dengan penuh harap di depan pintu, menghadirkan sentuhan tradisional dalam peristiwa bersejarah ini.
Di dalam Gereja, suasana khas Sape’, alat musik tradisional suku Dayak, mengisi ruangan, sementara ratusan umat berduyun-duyun memenuhi area sekitar untuk memeriahkan momen penyerahan Gedung Katedral dan Gedung Pastoral yang begitu berarti bagi komunitas Katolik di wilayah itu.
Sebanyak 19 penari khas lima suku, mengiringi kedatangan tokoh-tokoh penting hari itu dengan menambahkan sentuhan budaya lokal.
Sudah menjadi kebiasaan hal ini dilakukan untuk wilayah Kalimantan dalam melaksanakan kegiatan resmi dan serupa.
Kedatangan Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, Uskup Agung Samarinda Mgr Yustinus Harjosusanto MSF, dan Vikjen Keuskupan Agung Samarinda, Pastor Moses Komela Avan, disambut dengan hangat oleh umat yang hadir.
Wilayah Keuskupan Agung Samarinda memiliki kekayaan budaya yang melibatkan lima sub suku Dayak, diantaranya ada Dayak Tunjung, Dayak Kenyah, Dayak Oheng, Dayak Kayan, dan Dayak Bahau.
Inilah yang membuat momen penyerahan Gedung Katedral dan Gedung Pastoral ini menjadi begitu penting bagi komunitas Katolik di sini.
Nyaris sebuah mukjizat
Acara dimulai dengan nyanyian Indonesia Raya, sebagai penghormatan kepada negara yang menjadi rumah bagi berbagai kepercayaan dan budaya yang hidup berdampingan.
Sambutan hangat dari Pastor Moses memaparkan betapa besar peran pemerintah dalam mendukung pembangunan gereja ini.
Dalam kata-katanya, dia mengucapkan terima kasih atas kesempatan ini dan menyoroti bantuan yang diberikan oleh pemerintah.
“Atas nama Katedral saya berterima kasih kepada pemerintah yang menyetujui dan menyerahkan lokasi ini untuk dijadikan Gereja Pusat Katedral di Kalimantan Timur, Kota Samarinda. Ini jarang terjadi,” kata Pastor Moses.
Dengan emosi yang dalam, dia berbagi bahwa seluruh isi gedung ini didukung oleh pemerintah, dan perjalanan pembangunan ini bisa diselesaikan dalam waktu singkat satu tahun delapan bulan, nyaris seperti sebuah mukjizat.
Kapasitas gereja yang dapat menampung ribuan umat menjadi bukti nyata dari kerja sama yang luar biasa antara gereja dan pemerintah. Kapasitas di dalam gereja bisa menampung total 2000 umat katolik.
Di bawah bermuatan 1300 orang dan di atas sekitar 700-an orang.
Uskup Agung Samarinda, Uskup Yustinus Harjosusanto MSF, menyampaikan rasa gembira atas penyelesaian Gedung Katedral ini, yang akan menjadi tempat berdoa dan tinggal bagi para imam dengan kenyamanan yang layak.
Dia juga mengapresiasi pemerintah Kalimantan Timur dan kepemimpinan Gubernur Isran Noor yang telah memberikan dukungan maksimal selama lima tahun terakhir.
Umat Katolik merasa diperhatikan, didukung secara material, dan semangat oleh pemerintahan ini, dan doa terbaik diberikan kepada Gubernur untuk kesehatan dan berkah selanjutnya.
“Kami umat katolik merasa diperhatikan dan didukung secara material, dan semangat. Kami doakan agar Pak Gubernur selalu diberikan kesehatan dan diberkati,” kata Uskup Yustinus MSF.
Kerukunan antarkepercayaan
Gubernur Isran Noor menyampaikan pesan penting tentang kerukunan antarkepercayaan dalam masyarakat Kalimantan Timur.
Dalam pidatonya, dia menekankan pentingnya menjaga persaudaraan dan kerukunan antarumat berbagai kepercayaan, dan menghormati kebebasan beragama sebagai tanggung jawab pribadi kepada Tuhan.
Dalam momen penyerahan dokumen aset provinsi ini, Gubernur mengucapkan terima kasih dan berharap agar aset tersebut dapat digunakan sebaik mungkin untuk kesejahteraan umat.
Seiring dengan akhir masa jabatannya, Gubernur Isran Noor mengucapkan permohonan maaf atas segala kelemahan selama memimpin Kalimantan Timur selama lima tahun terakhir.
Pada akhir sambutannya, dia mengakhiri dengan harapan untuk terus menjaga perdamaian, kebersamaan, dan kemakmuran di wilayah ini.
Dengan penyerahan Gedung Gereja Katedral dan Gedung Pastoral Santa Maria “Penolong Abadi”, Kalimantan Timur telah menyaksikan momen penting dalam memupuk kerukunan antarumat berbagai kepercayaan dan memberikan tempat yang lebih baik bagi komunitas Katolik di wilayah Kaltim untuk merayakan iman mereka.
“Semoga gedung ini menjadi simbol persatuan dan keragaman dalam masyarakat Kalimantan Timur yang kaya akan budaya dan kepercayaan,” harap Gubernur. (Sam/PEN@).