PENA KATOLIK- SAMARINDA, 26 September 2023, Pembukaan Pertemuan Komsos Regio Kalimantan yang berlangsung pada selasa, 26 September 2023 kemudian berlanjut hingga 30 September 2023, bertempat di Keuskupan Agung Samarinda, 26-30 September 2023 yang berlokasi di Aula Wisma Keuskupan Agung Samarinda, Jalan DI Panjaitan No. 59 A, Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang Samarinda.
Dihadapan 56 orang utusan Komsos Paroki Se-Keuskupan Agung Samarinda yang berkumpul di Aula Wisma Keuskupan Agung Samarinda.
Temu Resmi itu dibuka dengan pemukulan gong sebanyak lima kali, oleh Uskup Agung Samarinda, Mgr. Yustinus Harjosusanto MSF, didampingi oleh Ketua KOMSOS Keuskupan Agung Samarinda (KOMSOS KASRI), Pastor Moses Komela Avan, serta Sekretaris Jenderal KOMSOS KWI, Pastor Antonius Steven Lalu, bersama Komsos Regio Kalimantan.
Tema besar “Menjadi Pewarta Kabar Baik Melalui Media Sosial Secara Cerdas dan Bijak Untuk Mewartakan Kabar Baik” memang menjadi penantian yang menjadi antusias peserta untuk belajar dalam pertemuan sesama kerabat komsos.
Dibuka dengan tarian etnik khas Dayak daerah Kalimantan Timur,pertemuan KOMSOS Regio Kalimantan menjadi corak tersendiri dari perjumpaan kasih itu.
Mimbar pewartaan
“Saya merasa sangat beruntung karena dapat mengalami perkembangan teknologi dari mainan telfon-telfonan rotan, telfon jadul hingga perkembangan android saat ini,” kata Ketua Komsos Keuskupan Agung Samarinda, Pastor Moses Komela Avan dalam pengantar sambutannya.
Dia terkesan dengan anak muda sekarang, menurutnya, orang muda saat ini praktis dan mudah membuat sebuah konten dengan cepat- bahkan cepat pula tersebar di media sosial. Menurut Pastor Moses, orang muda saat ini mampu memproduksi hal yang sederhana dalam waktu singkat kemudian informasi itu tersebar luas. “Itu sungguh menggagumkan,” katanya.
Dia berharap kesempatan luar biasa ini, bisa membangun dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang gadget yang menurutnya- “tak sekedar alat pintar saja”, tetapi gadget sekarang sudah menjadi mimbar untuk pewartaan.
Terima Kasih dan Apresiasi
Sambutan Sekretaris Jendral KOMSOS KWI, Pastor Antonius Steve Lalu, mengungkapkan rasa terima kasihnya, karena panitia lokal dengan serius menyiapkan acara hingga menggumpulkan semua peserta untuk terlibat dalam seminar literasi media dan belajar bersama Komsos.
Dia juga mengappresiasi kepada peserta lain diluar Keuskupan Agung Samarinda yang turut ikut dalam kegiatan ini. “Kehadiran anda mengungkapkan sebuah passion untuk menjadi pewarta kabar baik,” kata Pastor Steven.
Bukan sekedar kehadiran
Menurut Pastor Steven, kehadiran ini bukan semata-mata sekedar hadir, tetapi kehadiran ini juga merupakan sebuah tindakan ‘terlibat dan belajar bersama orang lain’.
Intinya adalah kebersamaan. Ini bukan sekedar kata-kata belaka.
Dalam kehadiran ada suasana terciptanya persaudaraan baru. Dalam kehadiran bahkan dapat meramu konten untuk mewartakan bersama itu merupakan berkat adanya ‘kehadiran’.
“Kita harus berjalan bersama dengan orang lain, sebab kita tidak bisa bekerja sendiri karena itulah yang utama,” kata Pastor Steven.
Dia juga mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan perjumpaan ini dengan perjumpaan kolaborasi dalam komunikasi. Dimana dalam kolaborasi itu pasti terdapat momen refleksi. Hal itu terutama perjumpaan dalam Komsos Regio Kalimantan.
Samarinda merupakan kota ke sepuluh dari agenda kunjungan dan belajar bersama Kominfo dan KOMSOS KWI juga untuk semua Komsos di masing-masing keuskupan.
“Keutamaan kerjasama antara Kominfo tidak lain – tidak bukan merupakan upaya untuk kesadaran media sosial,” tambah Pastor Steven.
Literasi Digital
Sebelum pemukulan Gong, Uskup Yustinus MSF juga mengungkapkan kegembiraannya bahwa kegiatan ini terlaksana di Keuskupan Agung Samarinda.
“Saya Sungguh gembira dengan adanya literasi digital ini,” kata Uskup Yustinus MSF.
Menurutnya ini merupakan sebuah gerakan yang penting dan strategis. Karena dengan inilah terdapat kesempatan yang sangat luas dalam membantu kesulitan-kesulitan masa lalu yang sekarang sudah tak lagi dirasakan.
Uskup Yustinus MSF melihat bahwa pengaruh media sosial sangat cepat, luas, dan besar. Untuk semakin mengetahui ini, harapannya semakin pandai dan bijak dalam mengelola kabar kebenaran dan sukacita Injil Tuhan.
Oleh karenanya dia mengajak seluruh peserta untuk memasukinya dengan penuh harapan.
Karena dengan adanya harapan itulah, maka kesempatan akan hadir tanpa batas.
Uskup Yustinus MSF juga menghimbau seluruh peserta untuk mulai belajarlah untuk menyampaikan informasi dengan pandai memfilter informasi tersebut sehingga menjadi berkat bagi banyak orang.
“Harapan saya, dalam pertemuan ini, semoga sungguh bermanfaat sehingga dapat menjalin kerjasama dalam literasi media. Karena itu, kita tidak bisa bekerja sendiri,” katanya. (Sam/PEN@).