Jumat, November 15, 2024
26.5 C
Jakarta

Krisis Kemanusiaan di Nagorno Karabakh: Seruan Damai dari Paus Fransiskus

Operasi tersebut telah mengakibatkan kerusakan pada bangunan hunian dan kendaraan di Stepnakert, Nagorno Karabakh (ANSA). (Vatikan News)

Pena Katolik– Paus Fransiskus telah mengajukan permohonan agar negara-negara meredakan persenjataan mereka dan mencari penyelesaian damai di Nagorno Karabakh, seiring meningkatnya ketegangan di wilayah Kaukasus Selatan.

Dalam pidato kepada peziarah berbahasa Italia pada Audiensi Umum hari Rabu, Paus mengungkapkan kepeduliannya terhadap krisis kemanusiaan di wilayah Kaukasus Selatan.

“Pada hari sebelumnya, saya mendengar berita yang mengkhawatirkan dari Nagorno Karabakh, di Kaukasus Selatan, di mana situasi kemanusiaan yang sudah sangat kritis kini semakin memburuk akibat bentrokan bersenjata tambahan,” kata Paus.

Beliau mendesak pihak-pihak yang terlibat untuk menghentikan pertikaian dan mencari solusi damai untuk mengatasi krisis ini.

“Saya mengulangi seruan saya kepada semua pihak yang terlibat dan kepada Komunitas Internasional,” ujar Paus Fransiskus, “agar mereka menghentikan penggunaan senjata dan berupaya keras untuk menemukan solusi damai demi kebaikan masyarakat dan penghormatan terhadap martabat manusia.”

Azerbaijan memulai operasi militer di Nagorno Karabakh pada hari Selasa.

Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengumumkan operasi militer ini sebagai tindakan “anti-teror” sebagai respons terhadap serangan berulang oleh pasukan Armenia dan setelah beberapa warga sipil dan polisi Azerbaijan tewas dalam ledakan ranjau dalam beberapa hari terakhir.

Berdasarkan berita media berbagai sumber, pasukan Azerbaijan telah melancarkan serangan udara ke Stepanakert, kota utama yang berada di bawah kendali Armenia, serta posisi-posisi Armenia lainnya.

Otoritas Armenia melaporkan adanya dua korban warga sipil, termasuk seorang anak, dan 23 orang luka. Otoritas Azerbaijan melaporkan kematian seorang warga di Shusha, kota penting di wilayah tersebut, akibat serangan artileri.

Dalam pidato Audiensi Umumnya, Paus Fransiskus juga mengingat “Ukraina yang telah menjadi martir” dan mendoakan presiden Italia sebelumnya, Giorgio Napolitano, yang saat ini sedang mengalami penyakit serius.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini