BUENOS AIRES, Pena Katolik – Uskup militer dan ketua Delegasi Uskup untuk Penggelaran Orang Suci di Argentina, Mgr. Santiago Olivera mengumumkan dimulainya penyelidikan kanonisasi Argentino del Valle Larrabure. Pada tahun 1975, Larrabure disiksa dan dibunuh oleh pemberontak Marxis. Pada saat itu, ia adalah seorang tentara berpangkat kolonel.
Mgr. Olivera membuat pengumuman tersebut dalam Misa yang dirayakan pada 19 Agustus 2023 di Paroki Our Lady of Luján untuk memperingati 48 tahun kematian kolonel tersebut. Mgr. Gustavo Acuña, Vikjen Keuskupan Militer Argentina, membacakan surat yang menginstruksikan dimulainya penyelidikan tentang kemartiran Hamba Tuhan tersebut. Mgr. Rubén Bonacina ditunjuk sebagai postulator, yang berperan mengumpulkan kesaksian tentang kehidupan Larrabure.
Dalam homilinya, Mgr. Olivera mencatat bahwa “berbagai kesaksian mengatakan bahwa Larrabure bisa saja diselamatkan dari nasib kejamnya, dia bisa saja mengatakan ‘ya’ dan menyelamatkan dirinya sendiri dengan harga yang terlalu mahal, membantu para pembunuhnya membuat bahan peledak. Namun, dengan keyakinan yang tak tergoyahkan, dia mengatakan ‘tidak’, dan ketika dia menyanyikan sebuah himne, dia menjadi martir di tangan ERP atau Tentara Revolusioner Rakyat.
“Larrabure menyerahkan nyawanya, memaafkan mereka yang memutuskan untuk membunuhnya,” kata prelatus itu.
Larrabure lahir di San Miguel de Tucumán pada tanggal 6 Juni 1932. Ia adalah seorang insinyur kimia dan wakil direktur Pabrik Bubuk dan Bahan Peledak Militer di kota Villa María di provinsi Córdoba. Ia menikah dengan María Susana de San Martín, dan dikaruniai dua orang anak: María Susana dan Arturo.
Pada malam tanggal 11 Agustus 1974, Laraburre diserang oleh sekitar 70 anggota ERP yang tujuannya adalah untuk mendapatkan persenjataan dan menculik kepala pabrik, Kolonel Osvaldo Guardone. Karena tidak menemukannya, mereka mengambil wakilnya, Mayor Laraburre.
Para gerilyawan menahannya selama 372 hari di dalam sel yang tingginya kira-kira 6,5 kaki, panjang 3,5 kaki, dan lebar 2 kaki. Prajurit tersebut enggan membagikan formula pembuatan bahan peledak, yang apabila ia berikan akan bisa menyelamatkan nyawanya, namun ia rela mati demi mencegah ERP terus membunuh.
Mayatnya ditemukan pada 23 Agustus 1975 di sebuah selokan. Dia secara anumerta dipromosikan dari mayor menjadi kolonel. Saat itu, ia berumur 44 tahun.