Minggu, Desember 22, 2024
29.9 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Sabtu 20 Mei 2023; Hari biasa Pekan VI Paskah

Bacaan I – Kis. 18:23-28

Setelah beberapa hari lamanya ia tinggal di situ, ia berangkat pula, lalu menjelajahi seluruh tanah Galatia dan Frigia untuk meneguhkan hati semua murid. Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci.

Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes. Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.

Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya. Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.

Mzm. 47:2-3,8-9,10

  • Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi. Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, suku-suku bangsa ke bawah kaki kita,
  • Allah memerintah sebagai raja atas bangsa-bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus.
  • Para pemuka bangsa-bangsa berkumpul sebagai umat Allah Abraham. Sebab Allah yang empunya perisai-perisai bumi; Ia sangat dimuliakan.

Bacaan Injil – Yohanes 16:23b-28

“Bapa mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya.”

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.

Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. Semuanya ini kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu. Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku.

Dan tidak Kukatakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa, sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya bahwa Aku datang dari Allah. Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; kini Aku meninggalkan dunia lagi dan pergi kepada Bapa.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Memahami Perumpamaan dari Yesus

Banyak sekali Yesus mengajar menggunakan kiasan/perumpamaan yang kadang tidak dimengerti oleh kebanyakan orang. Orang seringkali bertanya apa yang dimaksudkan oleh Yesus melalui perumpamaanNya. Yesus ingin mewartakan kabar keselamatan yang datang dari Allah melalui perutusanNya ke dunia.

Sama seperti para murid, kitapun sering kali tidak cepat tanggap bila diberitahu atau diberi nasehat dengan menggunakan kiasan. Adakalanya kita lebih mudah mengerti dan cepat tanggap bila mendengarkan langsung apa maksud dan tujuannya. Karena kita tidak biasa mendengarkan kata-kata kiasan.

Pewartaan Yesus mengenai kasih BapaNya mengundang kontroversi bagi banyak orang. Kasih Allah kepada manusia begitu nyata dalam kehidupan konkret kita. Yang menjadi masalah adalah apakah kita setiap saat peka dan sadar akan kasih Allah?

Allah mengasihi kita bukan berarti Dia akan selalu memberikan pengalaman yang menggembirakan hati kita saja melainkan juga akan memberikan pengalaman yang menantang kita untuk berani bersaksi bahwa Yesus adalah Putera Allah.

Bila sesorang berhadapan dengan orang yang dikasihi dan yang mengasihi, apa kira-kira yang diminta? Kira-kira dia akan meminta supaya perjumpaan ini jangan berakhir, bukan?. Sebab dikasihi itu sendiri adalah sebuah anugerah.

Itulah yang dialami oleh para murid sehingga mereka belum meminta apa-apa dari Yesus. Baru ketika ada jarak dan ruang, para murid meminta agar kasihNya tetap tinggal dan Yesus mengabulkannya dengan mengaruniakan Roh Kudus.

Dengan Roh Kudus, para murid akan mengalami dikasihi oleh Allah sendiri, sebagaimana Yesus alami. Kuasa Allah dalam Roh Kudus itu menggerakkan mereka untuk bersekutu dalam doa dan bertekun mewartakan Allah yang penuh kasih. Kuasa kasih itu dapat juga hadir dalam diri siapapun yang mengasihi Allah dan mencari Dia dengan penuh kerinduan.

Doa Penutup

Ya Bapa, untuk dapat memahami Sabda-Mu, kadang perlu usaha lebih untuk lebih lama merenung. Dalam keheningan, Sabda-Mu berbicara lebih keras di dalam hati kami. Utuslah Roh-Mu Tuhan, agar kami selalu dituntun untuk dapat memahami Sabda-Mu. Amin

Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini