Sabtu, November 23, 2024
34 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Jumat 5 Mei 2023; Hari biasa Pekan IV Paskah

Bacaan I – Kis. 13:26-33

Hai saudara-saudaraku, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita. Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Dia, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat.

Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati itu, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Ia dibunuh. Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur.

Tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini.

Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini.

Mzm. 2:6-7, 8-9,10-11

  • “Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!” Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: “Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.
  • Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.
  • Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk.”
  • Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar,

Bacaan Injil – Yohanes 14:1-6

“Akulah jalan, kebenaran, dan hidup.”

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal.Jika tidak demikian, tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada.

Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke sana.” Kata Tomas kepada-Nya, “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?” Kata Yesus kepada-Nya, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Hidup Sesudah Mati

Hidup sesudah mati sering dijadikan bahan guyonan. Konon surga itu isinya para lansia, orang-orang pikun dan kulitnya sudah berkeriput. Sebaliknya neraka, isinya adalah artis-artis cantik dan ganteng.

Termasuk disini para sinden, pemabuk dan pejudi. Karena itu di neraka mudah mencari duit dan hiburan. Dunia orang mati sering dikatakan sebuah “kehidupan” yang paling enak. Buktinya para humoris, mereka yang sudah mati tidak mau kembali untuk hidup lagi. Meski dilukiskan atau diimajinasikan dengan cara apapun, surga dan neraka tetap menjadi tanda tanya. Mengapa ? karena belum pernah ada orang yang melihat atau merasakan kehidupan disana.

Tetapi bagi kita, umat kristiani, surga itu jelas ada. Mengapa ? karena Yesus, Putera Bapa,adalah penguasa disana. Hanya Dia yang pernah melihat dunia orang mati, merasakan mati, dan bangkit kembali. Berbahagialah kita karena Dia telah menyediakan tempat bagi kita disisi Bapa. Mutiara iman diatas itulah yang jadi pegangan kita.

Banyak orang sekarang ini tidak pernah bisa hidup damai karena selalu diliputi kegelisahan berhadapan dengan kematian yang akan datang. Apakah dengan takut dan gelisah, maka kematian itu tidak akan terjadi ? kematian adalah sebuah takdir kehidupan.

Manusia hanya memiliki dua pilihan: kalau tidak mati karena penyakit, ia akan mati melalui usia. Bagaimana sikap tepat yang harus kita lakukan menghadapiu situasi ini ? ingatlah sabda Yesus dahn tanamkanlah dalam batin; “jangan gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada Ku.”

Tidak ada pilihan lain, kita perlu rendah hati menyadari bahwa manusia memperoleh hidup sebagai anugerah dari Tuhan.kita hanya perlu menghargai dan menjalani hidup dengan baik, yang akan terjadi kemudian adalah urusan Tuhan.

Justru berhadapan dengan misteri ini, kita harus lebih berserah pada Tuhan dan percaya pada sabda-Nya: “ janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga padaKu”.

Di dunia ini, kita perlu mencari sesuatu yang lebih dari pada sekadar bertaruh hidup, yaitu persatuan dengan cinta kasih Tuhan, sumber dan tujuan hidup manusia. Kita diajak untuk mengarahkan hidup pada Kristus yang adalah jalan, kebenaran dan hidup. Dengan sikap ini hidup kita akan menjadi lebih bermakna dan damai.

Doa Penutup

Ajarilah kami ya Bapa untuk dapat memahami arti kebangkitan. Seperti yang ditunjukkan Putra-Mu, kebangkitan adalah puncak dari peziarahan hidup kami. Hidup yang kami maknai sebagai bagian dari keikutsertaan kami pada perjuangan Putra-Mu akan mencapai puncaknya dalam kebangkitan. Semoga kami dalam hidup ini selalu menuruti teladan Putra-Mu, sehingga kami pun pantas menerima anugerah kebangkitan dari-Mu. Amin

Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini