Senin, Desember 30, 2024
28.9 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Minggu 30 April 2023; Hari Minggu Paskah IV

Bacaan I – Kis. 2:14a,36-41

Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.

Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: “Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?”

Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: “Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini.”

Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6

  • Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
  • Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
  • Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Bacaan II – 1Ptr. 2:20b-25

Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

Bacaan Injil – Yohanes 10:1-10

“Akulah pintu kepada domba-domba.”

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.

Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.” Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka.

Maka kata Yesus sekali lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Yesus Sang Gembala

Yesus Sangat Ulung dalam mengajar. Ia tuangkan ajaran-Nya dalam pelbagai bentuk kisah, cerita maupun perumpamaan, selain kata-kata langsung. Hari ini Yesus memberikan perumpamaan diriNya menjadi “Gembala dan Pintu”. Dua hal yang menarik untuk kita pahami.

Pertama, Yesus adalah Gembala, yaitu orang yang selalu bersama-sama dengan domba gembalaannya. Tugas gembala adalah menjaga dan mengurus segala kebutuhan gembalaannya mulai dari ketersediaan makanan yang cukup, kesehatan dan kandang supaya domba-domba gembalaannya dapat bertumbuh dan berkembang-biak dengan baik.

Domba adalah satu-satunya hewan yang tidak memiliki pertahanan diri. Matanya rabun, sehingga mudah tersesat, tidak memiliki tanduk, taring, atau cakar, kulitnya lunak mudah terluka hanya dilindungi bulu tebal, larinya pun tidak lincah seperti rusa.

Yang dapat dilakukan domba hanya makan dan mengembik bila tersesat dan perlu dituntun untuk kembali ke kawanannya. Domba benar-benar hewan yang mengandalkan perlindungan dan pemeliharaan gembalanya.

Yesus adalah Gembala yang Baik dan kita adalah domba-domba-Nya. Yesus sangat mengenal kita satu persatu dengan baik, selalu bersama-sama dengan kita, menjaga dan mengurus kebutuhan kita, dan melindungi kita dari serangan si jahat, entah itu serigala atau perampok.

Maka seorang gembala yang selalu ada bagi domba-dombanya. Daud pun menempatkan Tuhan sebagai gembala yang menjaga dirinya, dengan Tongkat dan GadaNya (Mzm 23). Hal yang sama juga terjadi dengan diri kita, yang membutuhkan pemeliharaan dan perlindungan Tuhan. Maka sepatutnya kita perlu selalu mengandalkan Tuhan karena hanya Dia saja yang mengerti segala yang kita butuhkan.

Kedua, Yesus adalah Pintu (bdk. Yoh 10:9). Pintu adalah jalan yang lazim digunakan oleh orang untuk masuk dan keluar. Pintu juga merupakan sarana untuk mencapai arah yang benar.

Yesus mau menegaskan bahwa Dialah jalan untuk mencapai kebahagian hidup kekal (padang rumput). Jika ada orang yang masuk tetapi tidak melewati pintu atau jalan yang lazim tetapi memanjat tembok atau lewat jendela maka bisa dipastikan orang itu adalah seorang pencuri yang bermaksud untuk mencuri atau merampok.

Yesus adalah Gembala dan Pintu bagi kita yang percaya. Maka mari kita serahkan segala persoalan dan pergumulan hidup kita hanya kepada Dia yang mengerti akan segala kelemahan sebab Dialah pemilik hidup dan yang akan memberi segala kelimpahan.

Doa Penutup

Pada hari Minggu Panggilan ini, kami berdoa untuk semakin banyak panggilan menjadi pelayan altar-Mu. Semoga semakin banyak anak muda yang tergerak untuk mengikuti jalan menjadi imam-imam-Mu. Amin

Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini