Pena Katolik, Pontianak– Sabtu 15 April 2023 – Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Agung Pontianak (MPK) mengadakan Misa Paskah dan Seminar Pendidikan dengan tema “Peran Pendidikan Tinggi Katolik Dalam Meningkatkan Kualitas Mutu Sekolah Katolik”. Bertempat di Katedral Pontianak telah dilaksanakannya misa Paskah bersama dari Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Agung Pontianak yang dipimpin oleh Uskup Keuskupan Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus didampingi Ketua Yayasan Landak Bersatu, Romo Johanes Marianto OP, Pastor Paroki Katedral Pontianak, RD Alexius Alex dan Ketua Komisi Pendidikan Keuskupan Agung Pontianak Pastor Ambot OFMCap.
Acara dihadiri oleh berbagai yayasan yang tergabung dalam Majelis Pendidikan Katolik ada dari Keuskupan Agung Pontianak, Keuskupan Sanggau, Keuskupan Ketapang dan Keuskupan Sintang. Dimotori oleh Ketua Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Agung Pontianak, Bruder Vianny MTB mengundang semua unsur tersebut untuk turut hadir dalam kegiatan paskah bersama.
Sejumlah yayasan pendidikan juga hadir dalam seminar tersebut, seperti Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder, Yayasan Gembala Baik, Yayasan Pengabdi Sesama Manusia, Yayasan Amal dan Kurban, Yayasan Santo Yusuf, Yayasan Perguruan Masyarakat Kalimantan Barat, Yayasan Santa Maria Banjarmasin, Yayasan Perrak, dan Yayasan Badan Karya Kuala Dua Sanggau.
Dalam homili Uskup Agustinus menyampaikan pentingnya sikap berjalan bersama antara umat beriman. Mustahil manusia bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain, oleh karenanya ia juga menggarisbawahi setiap perjuangan hendaknya harus dilakukan secara bersama-sama .
Menurut Uskup Agustinus sikap untuk berani mengambil bagian penderitaan termasuk didalamnya bekerja bersama merupakan bagian integral yang menjadi pusat dan titik utama dalam kebersamaan.
Usai misa Paskah bersama, selanjutnya semua peserta termasuk didalamnya ada guru, pegawai, dan staf dari yayasan Pendidikan Katolik yang merupakan bagian dari Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Agung Pontianak untuk mengikuti seminar yang mengusung tema “ Peran Pendidikan Tinggi Katolik Dalam Meningkatkan Kualitas Mutu Sekolah Katolik” yang diberikan langsung oleh Ketua Yayasan Landak Bersatu Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, Romo Johanes Robini Marianto OP.
Dalam materinya Romo Robini OP menjelaskan beberapa trends di dalam dunia Pendidikan (emerging). Menurutnya Tect trends in teaching and Learning: gamification, blockchain, Al and more. Dikatakan bahwa yang paling penting untuk generasi saat ini adalah kemampuan manusia untuk mampu menyesuaikan perkembangan teknologi yang dimaksudkan untuk mendukung dalam eksistensi manusia termasuk didalamnya adalah kemampuan untuk mempersentasikan kualitas yang terbaik bersama pendidikan.
Untuk Pendidikan Romo Robini OP menitikberatkan unsur yang paling penting dalam hal pengembangan pendidikan adalah Sumber Daya Manusia. Menurutnya investasi Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang paling utama dalam pengembangan pendidikan.
“Kualitas pendidikan Katolik yang bermutu yang paling penting adalah pengemangan Sumber Daya Manusia pertama yang bisa dilakukan yaitu menyediakan Sumber Daya Manusia yang bermutu,” katanya Romo Robini OP.
Romo Johanes Robini Marianto OP juga berbagi kisah-kisah seputar sejak Yayasan Landak Bersatu diambil alih kelola oleh Keuskupan Agung Pontianak dan kini sudah menjadi Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo di Keuskupan Agung Pontianak pertama-tama yang dibangun yakni mengembangkan Sumber Daya Manusia menguatkan dan memperbaiki Manajemen Pendidikan hingga menyiapkan tenaga kerja yang berjejaring.
Romo Robini OP menjelaskan ciri khas yang membedakan Katolik dari Pendidikan yang lain dalam berdasarkan pengalaman mereka di Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo adalah adanya pelajaran wajib 8 semester Filsafat, Teologi dan Moral (Etika). Ada juga Kapelan (pembimbingan Rohani di Kampus) yang dimana itulah yang membedakan pendidikan Katolik dengan Pendidikan umum lainnya.
Bruder Vianney MTB sebagai moderator dalam sesi tersebut mengambarkan bahwa pengalaman para Bruder Maria Tak Bernoda (MTB) di Kalimantan juga mengalami pasang dan surut dalam pendidikan termasuk didalamnya adalah Kultur dari orang asli.
Bruder Vianney MTB berharap semoga pertemuan ini membuahkan cara pandang dan pikiran-pikiran baru dalam memperbaiki pendidikan di setiap yayasan pendidikan masing-masing, guna meningkatkan kapasitas dan kualitas sekolah Katolik. (PEN@/Samuel).