Senin, Desember 23, 2024
32 C
Jakarta

Koreksi Berita Hoaks di Sindonews “Paus Fransiskus: Larangan Imam Gereja Katolik Berhubungan Seks Dapat Diubah”

Paus Fransiskus bersama wartawan Infobae, Daniel Hadad. Infobae

JAKARTA, Pena Katolik – Dalam berita di salah satu media di Indonesia www.sindonews.com dikatakan bahwa Paus Fransikus mengatakan larangan bagi imam Gerja Katolik untuk menikah dan berhubungan seks atau dikenal sebagai praktik selibat dapat diubah.

Kami dari redaksi Pena Katolik menyimpulkan bahwa berita ini hoaks. Berikut ini koreksi sekaligus penjelasan pernyataan Paus Fransiskus tentang hidup selibat beberapa waktu lalu.

Bagian berita di Sindinews.com dikatakan seperti ini:  

“Paus Fransiskus mengatakan larangan bagi para imam Gereja Katolik untuk menikah dan berhubungan seks atau dikenal sebagai praktik selibat dapat diubah. Larangan itu sudah berumur ribuan tahun.

Pemimpin Vatikan tersebut menyampaikan hal itu dalam sebuah wawancara dengan publikasi Argentina, Infobae. Menurutnya, larangan bagi para pastor untuk berhubungan seks hanya sementara.

“Tidak ada kontradiksi bagi seorang pastor untuk menikah. Selibat di Gereja Barat adalah rekomendasi sementara,” kata Paus Fransiskus.

“Itu tidak abadi seperti penahbisan imam, yang selamanya suka atau tidak suka. Di sisi lain, selibat adalah disiplin,” lanjut dia, yang dilansir dari Fox News, Jumat (17/3/2023).”

Tangkapan layar berita tentang Paus Fransiskus dari web sindonews.

Terjemahan dari Fox News

Dijelaskan berita ini adalah kutipan dari berita Fox News yaitu tentang isi wawancara antara Paus Fransiskus dan media asal Argentina, www.infobae.com. Sindonews di sini asal saja menerjemahkan tanpa melihat naskah asli wawancara ini. Sehingga dua kutipan langsung yang dalam berita itu sebenarnya salah.

Dua kutipan ini “Tidak ada kontradiksi bagi seorang pastor untuk menikah. Selibat di Gereja Barat adalah rekomendasi sementara,” dan “Itu tidak abadi seperti penahbisan imam, yang selamanya suka atau tidak suka. Di sisi lain, selibat adalah disiplin.”

Kedua kutupan langsung ini, yang diklaim sebagai isi wawancara, tidak ada dalam naskah asli wawancara Paus Fransiskus dan Infobae. Berikut ini terjemahan langsung wawancara Paus Fransiskus dengan Infobae.

Wawancara lengkap Paus Fransiskus dan Infobae: https://www.infobae.com/america/mundo/2023/03/10/the-church-is-for-everyone-said-pope-francis-on-his-10th-anniversary-as-leader-of-catholicism/

Wartawan Infaobae: “Saya mengatakan bahwa itu adalah [pertanyaan] terakhir mengenai masalah teologi atau masalah Gereja, dan saya salah, saya tidak berbohong kepada Anda. Tapi sekarang ada pembicaraan, dan saya tidak tahu jumlahnya, tidak banyak panggilan. Atau mungkin ada, tapi tidak disuarakan. Tetapi terlepas dari itu, jika selibat tidak wajib — bukan selibat itu menghilang tetapi jika itu tidak wajib — menurut Anda apakah kemungkinan imam dengan wewenang untuk menikah, seperti yang terjadi di gereja lain, dapat membantu mendorong lebih banyak orang untuk bergabung dengan imamat?

Paus Fransiskus: “Saya rasa tidak. Bahkan ada pendeta yang menikah di Gereja Katolik, seluruh Ritual Timur (Gereja Katolik Ritus Timur) menikah. Seluruh Ritus Timur. Di sini, di Kuria (Kuria Roma) kami memiliki satu (imam Gereja Katolik Ritus Timur— baru hari ini saya bertemu dengannya — yang memiliki istri, putra, [dan dia] datang [ke sini]. Di Gereja barat, selibat adalah resep sementara, saya tidak tahu apakah itu diselesaikan dengan satu atau lain cara, tetapi itu bersifat sementara dalam pengertian ini, tidak abadi seperti penahbisan imam, yang selamanya, apakah Anda suka atau tidak. Apakah Anda meninggalkan [gereja] atau tidak adalah masalah yang berbeda, tetapi selamanya. Selibat, di sisi lain, adalah disiplin.

Wartawan Infaobae: “Dengan kata lain, itu bisa dipertimbangkan kembali.”

Paus Fransiskus: “Ya. Ya. Faktanya, semua orang di Gereja Timur sudah menikah. Atau mereka yang mau. Mereka membuat pilihan. Sebelum ditahbiskan, mereka memilih untuk menikah atau membujang.

Kesalahan Sindonews

Dengan membandingkan keduanya, maka dapat ditemukan kesalahan dalam berita Sindonews ini. Pertama, Paus sama sekali tidak mengatakan bahwa “Larangan Imam Gereja Katolik Berhubungan Seks dapat Diubah”. Sehingga dapat disimpulkan pernyataan ini salah, bisa dilihat dalam pernyataan asli Paus pernyataan ini tidak ada.

Kedua, Sindonews salah dengan mengatakan “Menurutnya, larangan bagi para pastor untuk berhubungan seks hanya sementara.” Dalam naskah wawancara asli, Paus sama sekali tidak mengatakan tentang hubungan seks dalam konteks kehidupan selibat yang ia jelaskan. Pernyataan ini sangat salah sehingga dapat dikatakan bahwa wartawan Sindonews, sama sekali tidak melihat naskah asli wawancara Paus dengan Infobae.

Ketiga, Paus Fransiskus juga tidak pernah mengatakan “Tidak ada kontradiksi bagi seorang pastor untuk menikah. Selibat di Gereja Barat adalah rekomendasi sementara.” Kalimat pertama pada kutipan ini sama sekali tidak ada dalam wawancara asli. Kalimat kedua, kata “rekomendasi” juga sama sekali tidak ada atau salah dalam menterjemahkan kata “prescripción” kata Bahasa Spanyol yang lebih tepat diterjemahkan sebagai ‘resep’ dalam bahasa Indonesia.

Dengan memperhatikan ketiga kesalahan ini, jelas bahwa berita di Sindonews ini adalah berita tidak benar, tidak tepat, bahkan menurut kami merupakan berita hoaks yang berpotensi menyesatkan.

Apa Sebenarnya Maksud Perkataan Paus?

Penting untuk dijelaskan di sini, apa sebenarnya maksud perkataan Paus Fransiskus dalam wawancara dengan Infobae, khususnya terkait tema hidup selibat.

Pertama, Paus menjawab “Ya” atas pertanyaan “Apakah hidup selibat bisa dipertimbangkan lagi. Dengan jawaban ini, Paus mengacu pada imam Gereja Ritus Timur. Perlu dipahami di sini, ini tidak dapat dipahami bahwa Paus “berencana” merubah hidup selibat. Kenyataan bahwa hidup selibat dapat dipertimbangkan lagi harus dipahami bahwa memang hidup selibat akan terus berkembang.

Ini berarti, bentuk hidup selibat seperti saat ini adalah hasil dari perkembangan selama ratusan bahkan ribuan tahun. Namun, ini tidak dapat dipersempit bahwa perkembangannya hanya sebatas pada boleh dan tidak boleh menikah, atau boleh atau tidak boleh berhubungan seksual bagi orang yang hidup selibat.

Kedua, Perlu memahami, bahwa pernyataan Paus mengenai hidup selibat ini ia sampaikan dalam konteks menjawab pernyataan tentang “panggilan imamat”. Paus jelas mengatakan bahwa apabila hidup selibat adalah pilihan, hal itu tidak serta-merta akan menambah panggilan imamat. Dengan menunjukkan contoh dari Gereja Katolik Ritus Timur, Paus justru menunjukkan bahwa meski ada “kemungkinan” menikah, tetap saja panggilan Imamat di Gereja itu tidak dengan sendirinya semakin banyak.

Sebagai kesimpulan akhir, jelas dalam hal ini bahwa Paus Fransiskus tidak berencana merubah hidup selibat dalam Gereja Katolik. Perkataan Paus dalam wawancara ini perlu dipahami bahwa hidup selibat merupakan keutamaan hidup yang terus berkembang.

Pernyataan ini selaras dengan perkataan Paus Fransiskus beberapa kali sebelumnya. Ia mengatakan bahwa hidup selibat adalah suatu disiplin hidup. ia juga mengatakan bahwa hidup selibat ada;ah sebuah anugerah.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini