Minggu, Desember 22, 2024
28.6 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Rabu 1 Maret 2023; Pekan I Prapaskah (Ungu)

Bacaan Pertama Yunus 3:1-10

“Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat.”

Tuhan berfirman kepada Yunus, “Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu.” Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah.

Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.”

Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe, turunlah raja dari singgasananya; ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu.

Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, “Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.

Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya.

Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa.”

Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 51:3-4.12-13.18-19

Ref. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

  • Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
  • Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
  • Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk-redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil Yoel 2:12-13

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Sekarang juga, demikian firman Allah, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.

Bacaan Injil Lukas 11:29-32

“Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus.”

Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus.

Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan akan menghukum mereka: Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!

Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Yunus

Pada Renungan Harian Katolik Rabu 1 Maret 2023 dalam bacaan pertama Yunus 3:1-10 dan bacaan injil Lukas 11:29-32 menceritakan kisah Nabi Yunus. Yunus adalah nama Yahudi dan artinya “merpati”. Merpati adalah simbol kepatuhan dan kelembutan. Tapi Yunus tidak penurut atau lembut. Bahkan, dia membenci orang Niniwe, musuh bebuyutan Israel, karena mereka memusnahkan Kerajaan Israel Utara.

Jadi ketika Yunus membuka mulutnya untuk mengatakan apa yang Tuhan perintahkan, dia tidak lembut sama sekali. Bahkan dia blak-blakan dan provokatif. Namun, pesannya diindahkan dan orang Niniwe mulai bertobat.

Yesus memiliki semua tanda – mujizat-Nya atas alam, atas penyakit dan atas setan. Namun, ketika Dia menyatakan pesan pertobatan, Dia menghadapi penolakan dan permusuhan. Namun, Yesus tidak menyerah. Dia tahu bahwa pesan-Nya akan membawa pertobatan, pada akhirnya.

Gereja adalah buah dari pertobatan itu. Adalah bagi kita untuk terus mendengarkan pesan pertobatan-pertobatan ini. Karena Gereja dipanggil untuk menjadi tanda dan harapan pertobatan, terutama pertobatan dunia. Kita harus menunjukkan kepada dunia bagaimana bergerak dari keberdosaan menuju kekudusan.

Kalau mau percaya, ya percaya saja, tidak perlu syarat apapun. Percaya adalah mutlak tanpa keraguan walau kepastian belum jelas. Percaya adalah sikap hati, bukan karena perhitungan dan prediksi matang dari cara berfikir. Tapi percaya merupakan sikap hati, pikiran dan jiwa.

Lukas mengisahkan bahwa pada suatu kesempatan Yesus mengungkapkan rasa kesalnya karena orang-orang meminta suatu tanda untuk membuktikan siapakah diriNya yang sebenarnya.

Mengapa mereka meminta tanda? Sebenarnya karena mereka heran dan kagum akan semua yang sedang Yesus lakukan dalam kata dan karya. Segala yang Yesus lakukan ini melebihi Salomo yang tidak setia kepada Yahwe, tetapi lebih setia kepada para istrinya.

Yesus melebihi Salomo! Yesus juga melebihi Yunus. Yunus merasa takut dan melarikan diri ke Tarsis, Yesus tidak merasa takut dengan kematian. Yunus hanya berada di dalam perut ikan yang kotor, Yesus ada di dalam perut bumi yang gelap dan dingin, tetapi Ia juga mengalahkan maut seorang diri.

Yesus tidak akan memberikan tanda disana karena dari kisah nabi Yunus seharusnya telah mereka pahami. Pada zaman nabi Yunus, orang-orang Niniwe bertingkah tidak baik. Maka Tuhan mengutus nabi Yunus untuk menyampaikan pesan kepada orang-orang Niniwe, bahwa dalam waktu empat puluh hari jika Niniwe tidak bertobat maka Niniwe akan dihancurkan. Apa yang terjadi selanjutnya, Niniwe berpuasa dan akhirnya bertobat.

Allah memberikan keselamatan kepada Niniwe karena mereka bertobat setelah mendengarkan Yunus. Sekarang di hadapan mereka berdiri Seorang yang melebihi Yunus dan Salomo.

Jika mereka tidak percaya kepada Yesus, maka pada masa penghakiman kelak orang asing akan bangkit, seperti ratu Syeba, menghukum mereka, orang-orang Yahudi.

Tuhan Yesus ingin menjadikan dirinya tanda bagi dunia bahwa kerajaan Allah sudah datang. Namun Kita seringkali menjadikan diri kita orang yang kurang percaya. Kita cenderung menuntut tanda yang dapat ditangkap oleh indra.

Doa Penutup

Allah Bapa Maha Pengasih, perhatikanlah umat yang menyerahkan diri kepada-Mu. Semoga kami mampu menguasai raga kami dengan berpantang dan meningkatkan semangat kami dengan karya amal. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini