VATIKAN, Pena Katolik – Sekali lagi, Paus Fransiskus menjawab pertanyaan apakah dia akan mengundurkan diri dari kepausan. Pertanyaan ini diajukan saat ia bercakap-cakap dengan para imam Serikat Yesus di Afrika bulan ini.
“Saya percaya bahwa pelayanan paus adalah ‘ad vitam.’ Saya tidak melihat alasan mengapa tidak demikian,” kata paus pada 2 Februari dalam percakapan pribadi dengan 82 Yesuit di Republik Demokratik Kongo.
Fransiskus bertemu dengan kelompok imam di Nunsiatur Apostolik di Kinshasa, tempat dia tinggal kunjungan ke DRC. Percakapan itu dilaporkan dalam jurnal yang dikelola Jesuit, La Civiltà Cattolica.
Paus Fransiskus mengulangi informasi yang dia ungkapkan dalam wawancara sebelumnya. Ia mengatakan bahwa dia telah menandatangani surat pengunduran diri dua bulan setelah pemilihannya sebagai paus. Surat ini akan efektif, jika ia suatu saat tidak mampu melanjutkan perannya sebagai Paus. Ia memberikan surat itu kepada Kardinal Tarcisio Bertone, Sekretaris Negara Vatikan saat itu. Kini, ia tidak tahu di mana surat itu sekarang.
“Namun, ini sama sekali tidak berarti bahwa Paus yang mengundurkan diri harus menjadi, katakanlah, ‘fashion’, atau hal yang normal. Benediktus XVI memberanikan diri melakukannya karena alasan kesehatannya. Saya, untuk saat ini, tidak berpikid memiliki alasan itu dalam agenda saya,” katanya.
“Pikirkan bahwa pelayanan para bapa bangsa yang agung selalu seumur hidup,” tambahnya. “Dan tradisi sejarah itu penting.”
Paus sekali lagi menjawab pertanyaan tentang kemungkinan pengunduran dirinya dalam pertemuan dengan para imam Yesuit di Sudan Selatan, yang dia kunjungi pada 3-5 Februari lalu. Pertemuan dengan 11 Yesuit yang melayani di negara Afrika timur itu berlangsung pada 4 Februari di Juba.
Paus Fransiskus mengatakan kepada kelompok itu bahwa, “Hal itu [pengunduran diri] tidak terlintas dalam pikiran saya.”
Paus Fransiskus menyebutkan lagi surat yang dia tandatangani, jika kesehatannya memburuk hingga dia tidak bisa menjalankan tugasnya. Ia juga merujuk pada surat pengunduran diri Paus Pius XII yang disiapkan sebagai antisipasi jika dia diculik oleh Hitler.