Indonesia dan Tradisi Natal

0
557
Presiden Joko Widodo saat menghadiri tradisi Lovely December di Toraja Sulawesi Selatan. IST

JAKARTA, Pena Katolik – Sebagai negara Pancasila, Indonesia memberi kebebasan bagi setiap warganya untuk memeluk agama dan beribadat dengan bebas seturut imannya. Bagi umati Katolik, salah satu yang dinanti adalah datangnya Perayaan Natal. Pada hari Natal, umat Katolik merayakan dan mengenang Kelahiran Yesus Kristus.

Ada banyak kegiatan dan perayaan ibadat yang diadakan di masa Natal. Begitu juga ada banyak tradisi yang tersebar di seluruh Indonesia, di mana umat Katolik berusaha menunjukkan suka citanya dalam menyambut Natal. Meski bukan negara mayoritas Kristen, di mana umat Katolik termasuk minoritas, namun ada beragam Tradisi Natal yang berkembang di Indonesia, berikut ini empat di antarnya.

Tradisi Natal Barapen di Papua. IST

1. Barapen  di Papua

Di Papua, tradisi Barapen dilakukan dari tahun ke tahun sebagai bentuk rasa syukur, kebersamaan, dan berbagi. Barapen adalah acara membakar batu yang nantinya digunakan untuk memasak daging sebagai hidangan makan bersama.

Dalam persiapan upacara Barapen, para pria akan membuat lubang untuk meletakkan batu panas. Dalam lubang tersebut, akan dimasukkan daun pisang untuk memasak daging babi, yang kemudian ditutupi dengan daun tebal dan batu hingga 3 tingkat. Di sisi lain, para wanita akan menyiapkan sayuran, seperti kangkung, pakis, singkong, bayam, pepaya, dan ubi jalar.

2. Lovely December di Toraja

Lovely December adalah tradisi Natal yang berkembang di Toraja, Sulawesi Selatan. Ini merupakan Festival Budaya dan Pariwisata yang merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah Toraja. Tradisi ini merupakan bentuk syukur menyambut Natal dan Tahun Baru.

Festival ini memiliki berbagai acara, seperti pameran kuliner, kerajinan daerah, dan lomba kerajinan tradisional. Puncak dari festival ini adalah pesta kembang api dan prosesi Lettoan yang diadakan pada tanggal 26 Desember.

Dalam Lovely December ada sati acara yang disebut Lettoan yaitu ritual mengarak babi dengan simbol budaya yang mewakili tiga dimensi kehidupan manusia. Tiga simbol yang digunakan adalah: Saritatolamban berupa tangga yang melambangkan doa dan harapan; matahari yang melambangkan sumber cahaya kehidupan; dan bunga melambangkan kesuksesan hidup masyarakat Toraja.

3. Marbinda di Sumatera Utara

Marbinda merupakan tradisi Natal yang mengajak masyarakat setempat untuk bersama-sama mengumpulkan uang buat membeli hewan kurban. Tradisi Marbinda ini dilakukan sebagai lambang kebersamaan dan gotong royong. Jenis hewan kurban yang dipersembahkan cukup beragam, dari babi, lembu, hingga kerbau. Daging hewan tersebut akan dibagikan kepada seluruh warga yang telah berdonasi.

4. Van Vare di Larantuka, NTT

Tradisi Natal di Indonesia lainnya yang tidak kalah seru adalah Van Vare di Larantuka. Setiap memperingati kelahiran Yesus Kristus, warga Flores Timur akan menyanyikan lagu Natal dengan pertunjukan musik orkes dan paduan suara.

Lagu-lagu yang dimainkan memiliki tujuan mulia, yaitu mengingatkan untuk selalu hidup dalam jalan yang benar. Selain itu, ada pula Sinterklas yang membagikan hadiah untuk anak-anak di daerah tersebut.

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here