Senin, Desember 23, 2024
27.9 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Hari Rabu 28 Desember 2022; Pesta Para Kanak-kanak Suci Betlehem

Bacaan Pertama 1 Yohanes 1:5-2:2

“Darah Yesus Kristus menyucikan kita dari segala dosa.”

Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran.

Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa.

Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Jika kita berkata bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil.

Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

Mazmur Tanggapan Mzm 124:2-3.4-5.7b-8

Ref. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap.

  • Jika bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.
  • Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu.
  • Jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

Bait Pengantar Injil Matius 24:42,44

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.

Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu barisan para martir berkurban dengan mempertaruhkan nyawa.

Bacaan Injil Matius 2:13-18

“Herodes menyuruh agar semua anak laki-laki di Betlehem dan sekitarnya dibunuh.”

Setelah orang-orang majus yang mengunjungi bayi Yesus di Betlehem itu pulang, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya!

Larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.” Maka Yusuf pun bangunlah. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati.

Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, ‘Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku’. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, sangat marahlah ia.

Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.

Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yeremia: Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat memilukan; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.

Demikianlah Injil Tuhan.

Sayang Anak

Saudara-saudari yang terkasih, Para Sahabat Hati Kudus Yesus yang terkasih, akhir-akhir ini kita semakin sering mendengar kasus-kasus penganiayaan anak-anak, pelecehan hingga pembunuhan terhadap mereka.

Orang-orang yang seharusnya hadir menjadi pelindung dan memberi kasih sayang untuk mereka, orang yang seharusnya menjadi panutan dan teladan karena mempunyai kekuasaan, jabatan, nama baik, kehormatan justru menjadi pelaku kejahatan yang menghancurkan masa depan mereka.

Bacaan injil hari ini juga mengisahkan wafatnya anak-anak tak bersalah akibat keserakahan, ketamakan, egoisme, Menuruti hawa nafsu pribadi seorang penguasa bernama Herodes. Takut kehilangan kekuasaan membuat Herodes membabi buta dan menghalalkan berbagai cara untuk mempertahankannya.

Kehadiran Yesus sebagaimana diceritakan oleh para Majus, dianggapnya sebagai ancaman. Keterpusatan pada diri membuatnya tak dapat melihat karya Allah dalam diri Yesus yang lahir ke tengah dunia.

Herodes terlalu mencintai diri sendiri sehingga tak mampu melihat Cinta Allah yang ditawarkan untuk semua orang, termasuk untuk Herodes sendiri. Namun, Justru menolak cinta Allah bagi manusia itu.

Ketamakan, keserakahan, egoisme, menuruti hawa nafsu adalah awal kehancuran, tidak hanya kehancuran diri, tetapi kehancuran dan hilangnya masa depan dan bahkan kehidupan orang lain terutama mereka yang lemah, rentan, miskin, dan terabaikan.

Kita dipanggil untuk hadir, memberikan perlindungan untuk mereka. Kita dipanggil untuk menghadirkan kasih untuk mereka yang rentan dan berdaya. Pesta Kanak-kanak Suci, Martir mengingatkan kita bahwa adalah tugas kita untuk melindungi hak dan martabat anak-anak, sama seperti Maria dan Yusuf melindungi Yesus yang tak berdaya. Anak-anak adalah masa depan kita. Mereka membutuhkan cinta dan perlindungan kita. Dan dalam waktu yang tidak lama lagi, merekalah yang akan menunjukkan kasih dan perlindungan Tuhan kepada kita.

Doa

Allah Bapa yang Mahabaik, hari ini para martir-Mu yang kecil tak bersalah, meluhurkan Dikau bukan dengan madah melaikan dengan darah. Semoga iman yang kami akui dengan perkataan kami nyatakan pula dengan perbuatan. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini