Minggu, Desember 22, 2024
28.6 C
Jakarta

Kisah Kelahiran di Tenda Pengungsian Gempa Cianjur

Sr. Vianita saat menjalankan tugasnya merawat masyarakat terdampak Gempa di Cinajur. Dok. PDAI

CIANJUR, Pena Katolik – Seorang bayi tidak dapat memilih kapan dan di mana ia akan di lahirkan. Ia tidak berdaya untuk memilih dalam kondisi apa ia akan lahir. Kadang, kelahiran seorang bayi tidak selalu di tempat yang diharapkan. Di rumah sakit yang bersih, dan dikelilingi keluarga dan orang-orang tercinta.

Seperti yang dialami sepasang bayi yang baru-baru ini lahir di situasi kebencanaan Gempa Bumi di Cianjur Jawa Barat, 27/11/2022. Kedua bayi ini lahir di Posko Layanan Kesehatan untuk korban Gempa Cianjur. Sr. Vianita OP bersama beberapa relawan membantu proses kelahiran bayi ini.

Pasca gempa, kondisi serba terbatas, termasuk akses untuk mendapatkan layanan kesehatan juga terganggu. Alhasil, bayi kembar yang lahir prematur ini persalinannya ditolong di tempat seadanya. Beruntung, kedua bayi ini kendisinya sehat, sehingga tidak memerlukan perawatan khusus. Bayi kembar ini hanya perlu perlengkapan bayi, beruntung bantuan juga sudah ada.

Suster Vianita adalah suster dari Ordo St Dominikus yang terjun langsung ke lokasi Gempa Cianjur. Ia bersama para Suster Fransiskanes Sukabumi ikut terlibat membantu korban gempa di Cianjur. Ia datang secara langsung dari Biara OP Cimahi, Bandung.

Memiliki latar belakang pendidikan sebagai perawat, Sr. Vianita lebih banyak membantu korban yang membutuhkan layanan kesehatan. Sejauh ini, banyak korban yang ia bantu merupakan masyarakat yang terdampak gempa di desa-desa yang terdampak cukup parah.

Bayi kembar premature yang lahir di tengah situasi tanggap darurat pasca Gempa Cianjur. PDAI

Sebagai bentuk kepedulian, Ordo Dominikan juga menghimpun bantuan untuk korban gempa. Sr. Teresia OP mengatakan sejauh ini sudah ada bantuan yang dikumpulkan dan langsung dikirim ke Cianjur untuk korban gempa, termasuk bantuan dalam bentuk perlengkapan bayi yang sangat di butuhkan dalam situasi kebencanaan ini.

“Kami berkoordinasi dengan Suster OP di Cimahi dan Jakarta, kemarin sudah dikirmkan bantuan ke Cianjur. Ini sebagai bentuk keterlibatan Ordo Pewarta,” ujar Sr Teresia.

Bantuan untuk korban Gempa Cianjur juga berasal dari Persaudaraan Dominikan Awam Indonesia (PDAI). Bantuan berupa bahan makanan, obat-obatan, dan perlengkapan bayi dikirimmkan dari Jakarta menuju lokasi gempa di Cianjur. PDAI berusaha membantu sebaik mungkin dalam meringankan beban para korban bencana di Cianjur. Banyak anggota Domnikan Awam yang berusaha membantu sebisanya. Bantuan mengalir dari komunitas Dominikan Awam dari Bandung, Cirebon, Yogyakarta, Surabaya, dan Jakarta.

Sr Teresia mengatakan, jaringan komunitas Dominikan Awam didukung para suster Dominikan dari Bandung dan Jakarta berusaha terlibat langsung dalam penanganan Gempa Cianjur. Mereka bergabung dalam gerakan Gereja Katolik Indonesia. Gerakan ini berpusat di Paroki st. Petrus Cianjur.

Bantuan dari komunitas Dominikan Awam dan para Suster St. Dominikus berusaha menjangkau korban, terutama yang memerlukan bantuan medis, selama masa awal tanggap darurat. Sr. Teresia mengatakan, bantuan ini murni berlandaskan sikap kasih yang menjangkau semua pihak tanpa membedakan.

“Kita melayani masyarakat Cianjur tanpa membedakan. Saya gembira karena banyak orang yang tergerak untuk membantu,” ujar Sr. Teresia. Sr. Teresia berharap, peristwia Gempa di Cianjur menjadi kesempatan untuk mengembangkan cinta kasih antar sesama. Ia meyakini, apabila bantuan diberikan dengan ikhlas maka akan diterima dengan penuh sukacita. Ia berharap, kesempatan ini akan membangun persaudaraan antara Dominikan Awam, para Suster Dominikan, para relawan dengan masyarakat yang mereka layani.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini