DENPASAR, Pena Katolik – Paus Fransiskus adalah salah satu tokoh agama yang diundang dalam pertemuan Forum Agama G20 (R20) di Nusa Dua, Bali, 02 November 2022. Tidak hadir secara langsung, Paus Mengirimkan surat berisi pesan untuk pertemuan ini. Paus Fransiskus menyinggung soal dunia yang semakin ditandai dengan pelanggaran yang dilakukan atas nama Tuhan. Ia meminta paham yang mendorong kebencian dan peperangan untuk ditolak. Surat ini dibacakan Nunsius Apostolik/Dubes Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo.
“Sayangnya, dunia semakin ditandai dengan pengabaian Tuhan dan pelanggaran yang dilakukan atas nama-Nya,” kata Fransiskus.
Ia meminta semua pihak menegaskan bahwa ekstremisme, radikalisme, terorisme dan semua dorongan lain yang menciptakan kebencian, permusuhan, kekerasan serta perang, tidak berkaitan dengan semangat autentik agama, apapun motivasi atau tujuannya. Pemimpin Gereja Katolik sedunia ini mendorong tokoh agama agama untuk mendahulukan dialog dan rekonsiliasi untuk mengarah pada perdamaian.
“Dalam hal ini, agama, sama sekali bukan penyebab berbagai krisis yang kita hadapi saat ini, melainkan menjadi bagian dari solusi,” katanya.
Forum R20 digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL). Forum ini berlangsung dua hari dan akan ditutup 3 November 2022. Sebanyak 264 partisipan dari 32 negara menghadiri pertemuan ini. Tamu undangan pertemuan ini adalah para pemimpin agama, sekte, dan aliran kepercayaan dari berbagai negara dengan jutaan pengikut.
Ketua PBNU, KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, forum ini menjadi kesempatan untuk membina persaudaraan antar agama di dunia. Ia berharap, nilai-nilai perdamaian dapat disebarkan berangkat dari pertemuan di Bali ini.