MILAN, Pena Katolik – Setiap komunitas punya cara untuk saling bertemu dan bertatap muka lewat ajang gathering. Begitu pun dengan Komunitas Katolik Indonesia (KKI) Utara Italia.
Di musim gugur yang masih terasa hangat, KKI Utara Italia menggelar gathering untuk anggotanya pada Minggu (30/10/2022), di Milan. Gathering yang diikuti oleh sebagian anggota KKI Utara Italia ini dilakukan dengan cara bersyukur dan berdoa bersama sambil mengelilingi patung “Bunda Maria Bunda Orang Miskin” yang berada di dalam lokasi Paroki di Milan yang memang dibaktikan kepada Sang Bunda Orang Miskin.
“Patung Bunda Maria yang ditempatkan di samping bangunan gereja itu sama persis dengan yang ada di Belgia di mana terjadi Penampakan Bunda Maria di Banneux kepada seorang gadis cilik bernama Mareitte Beco sebanyak 8 kali dari 15 Januari 1933 sampai 2 Maret 1933 dan diakui oleh Tahta Suci Vatikan tanggal 22 Agustus 1949,” tutur Shirley H Mandelli, pengurus KKI Utara Italia dalam keterangan tulisnya yang diterima di Jakarta, Senin (31/10/2022).
Shirley mengungkapkan bahwa di Paroki tersebut KKI Utara Italia disambut dengan hangat oleh tiga suster dari ordo FSE yakni Sr Agustina dan Sr Angelica dari NTT, Indonesia, serta Sr Viviana dari Vietnam.
Sementara Sr Yolanda FSE yang paling senior yang berkarya di paroki tersebut masih berlibur di Indonesia.
“Beliau sudah beberapa kali juga berbaik hati menyediakan ruangan untuk pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh KKI Utara Italia bersama warga Indonesia,” ujar Shirley.
Shirley mengatakan dirinya dan beberapa awam dewasa sangat gembira dapat bertemu kembali suster-suster dan orang-orang muda Katolik (OMK) Indonesia yang sedang melanjutkan studi di Milan. Sebagian dari mereka, sebut Shirley juga sudah berhasil mendapatkan kontrak kerja, semua tentu berkat hasil studi yang baik dan kerja keras mereka.
Salah seorang di antara OMK yang hadir di acara gathering kali ini adalah mahasiswa yang tengah melanjutkan studi S2 dan merupakan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Milan.
“Sebagai pengurus KKI Utara Italia, tentu saya sangat bangga dan bersyukur kepada Tuhan karena setiap ketua PPI Milan yang selama ini saya kenal adalah OMK anggota KKI Utara Italia. Semoga mereka selalu dibimbing oleh Roh Kudus dan diberkati oleh Tuhan,” ucap Shirley.
Setelah berdoa Angelus (Malaikat Tuhan) bersama, sambil berbincang-bincang, Shirley pun nengajak para sahabat untuk bersantap bersama dengan lahap masakan khas Indonesia.
“Sebagian masakan dibuat oleh suster-suster, seorang sahabat dan saya sendiri. Sebagian lagi saya pesan dengan maksud membantu usaha katering rumahan seorang warga Indonesia, sehingga ini menjadi wujud nyata dari ajakan Gereja untuk saling mengasihi dan membantu terutama di tanah perantauan,” jelas Shirley.
Berawal dari Misa Kudus
Kelompok KKI Utara Italia terbentuk pada tahun 2019 dari ide yang dicetuskan Shirley kepada sahabatnya Romo Leo Mali Pr.
“Waktu itu, saya mengusulkan kepada Romo Leo Mali untuk membuat Misa Kudus perdana dalam bahasa Indonesia di Milan dan beliau menyetujui ide tersebut. Tidak disangka-sangka banyak orang Indonesia baik rohaniwan/wati, awam dewasa dan para mahasiswa/wi menghadiri Misa Indonesia perdana itu di kota Milan pada tanggal 23 Februari 2019,” beber Shirley.
Menurut dia, KKI Utara Italia memiliki anggota yang tinggal di berbagai kota di Italia seperti Milan, Pavia, Brescia, Bergamo, San Colombano, Fidenza, Massa, Padua, Venice, Chioggia, Vicenza, Jesolo Lido, Trento dan juga beberapa orang yang berada di bagian tengah dan selatan Italia.
Mereka dari berbagai kalangan mulai dari pastor, suster, biarawan, frater, awam dewasa hingga para mahasiswa/wi.
Meskipun baru beusia tiga tahun, KKI Utara Italia berupaya menyatukan para anggotanya dengan mengadakan beberapa kali Misa Kudus untuk acara-acara Natal dan Paskah.
“Selain itu juga terkait peringatan-peringatan khusus seperti peringatan kematian Fr Luigi Giussani pendiri gerakan awam Katolik “CL (Comunione e Liberazione)” di mana saya menjadi anggotanya di Italia dan Romo Leo menjadi pembentuk Komunitas CL di Kupang. Demikian pula Misa untuk pesta 25 tahun HUT Imamat Romo Leo, acara HUT Kemerdekaan RI dan beberapa pertemuan perpisahan dengan Bapak Dubes RI untuk Vatikan, Laurentius Amrih Jinankung, serta acara pertemuan kerja sama dengan PPI Milan. Selain itu saya berupaya juga untuk mengorganisir Ziarah-ziarah dan mengajak para anggota KKI Utara Italia berpartisipasi. Kegiatan mingguan yang dikerjakan adalah Doa Rosario setiap Jumat malam,” ungkap Shirley.
Apabila tidak memungkinkan adanya pertemuan, Shirley yang berupaya mendatangi para anggotanya terutama para misionaris Indonesia di Italia.
“Semua ini dilakukan dengan sukacita dan dedikasi untuk mempererat persaudaraan,” pungkas Shirley. (*)