VATIKAN, Pena Katolik – Paus Fransiskus telah mencabut gelar empat Jabatan Tinggi Ordo Malta. Ia lalu membentuk pemerintahan sementara dan merencanakan kapitel umum luar biasa untuk Januari 2023. Keputusan itu dikeluarkan Paus dalam dekrit tertanggal 3 September 2022. Ini dinilai sebagai langkah terbaru dalam reformasi Ordo Militer Berdaulat Malta.
Di antara mandat baru, paus juga menyetujui piagam dan peraturan konstitusi baru ordo tersebut. Dekrit ini dikeluarkan setelah pertemuan dengan delegasi Ordo Malta di Vatikan beberapa waktu lalu.
“Setelah mendengarkan dan berdialog dengan berbagai perwakilan Ordo, telah tiba saatnya untuk menyelesaikan proses pembaruan yang telah dirintis, sesuai dengan kharisma asli ordo,” kata Fransiskus dalam dekrit tersebut.
Ordo Militer Berdaulat Malta adalah ordo religius awam Gereja Katolik dan negara berdaulat yang tunduk pada hukum internasional. Pada 2017, Paus Fransiskus memerintahkan reformasi kehidupan religius ordo dan konstitusinya. Kekhawatiran telah dikemukakan selama proses reformasi bahwa beberapa tindakan Paus Fransiskus mengancam kedaulatan Ordo Malta ini.
Sejarah
Ordo Malta atau Knights of Malta adalah ordo religius awam Katolik, yang secara tradisional bersifat militer. Meskipun tidak memiliki wilayah, ordo tersebut sering dianggap sebagai entitas berdaulat dalam hukum internasional, karena memelihara hubungan diplomatik dengan banyak negara.
Ordo mengklaim kontinuitas dengan Knights Hospitaller, yang berdiri tahun 1048. Ordo ini memulai memakai nama Ordo Malta pada 1099 saat diketuai Gerard Terberkati dari Kerajaan Yerusalem. Ordo tersebut dipimpin oleh seorang Pangeran dan Grand Master terpilih. Mottonya adalah Tuitio fidei et obsequium pauperum ‘membela iman dan membantu orang miskin. Peran ordo di zaman modern sebagian besar difokuskan pada pemberian bantuan kemanusiaan dan membantu hubungan kemanusiaan internasional.
Ordo memelihara hubungan diplomatik dengan 112 negara, menandatangani perjanjian, dan mengeluarkan paspor, koin, dan perangkonya sendiri. Dua gedung kantor pusatnya ada di Roma, mirip dengan kedutaan besar, dan memiliki kedutaan besar di negara lain.
Ordo memiliki 13.500 Ksatria, Dames, dan Chaplain. Beberapa lusin di antaranya mengaku religius. Hingga tahun 1990-an, kelas keanggotaan tertinggi, termasuk perwira mensyaratkan bukti garis keturunan bangsawan.