Kamis, Desember 19, 2024
27.1 C
Jakarta

Gebyar HUT Ke-77 RI di KBRI Moskow, dari Kisah Misionaris Indonesia di Rusia

Penari Rusia ikut memeriahkan HUT Ke-77 RI di KBRI Moskow. Dok. Pribadi

MOSKOW, Pena Katolik- Masyarakat Indonesia di Rusia  berkumpul di KBRI Moskow untuk bersama merayakan hari besar dan bersejarah, HUT Kemerdekaan RI.  Perayaan dimulai dengan upacara penaikan (apel) bendera yang berlangsung tepat pukul 10.00 waktu setempat,  bertempat di halaman kantor KBRI Moskow, Rusia, Rabu (17/8/2022). Luar biasa, Gebyar HUT Ke-77 RI di KBRI Moskow meriah sekali.

Menarik sekali karena para peserta upacara kebanyakan berbusana khas daerah masing-masing di Indonenesia. Ada yang berbusana daerah Sunda, ada yang berbusana daerah Batak, Timor, Papua, Betawi,  dan lain-lain, Jose Antonio Morati Tavares, Dubes RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarusia yang berindak sebagai inspektur upacara mengenakan pakaian khas adat Rote- Sabu, NTT,” kata Pastor Baltasar Lukem SVD, dalam keterangannya, Kamis (18/8/2022).

Rohaniwan yang berkarya di Rusia itu mengatakan, 17 Agustus adalah hari penting dan bersejarah bagi Negara Kesatuan Republik  Indonesia. Usia kemerdekaan Indonesia kini menginjak angka double seven. Tujuh puluh tujuh tahun (1945 – 2022) Indonesia merdeka.

“Pekik Proklamasi  Kemerdekaan  yang  pertama kali dikumandangkan oleh Soekarno, Sang Proklamator, pada pukul 10:00 di Pegangsaan Timur, Jakarta pada tujuh puluh tujuh tahun silam hari ini bergema kembali di  seluruh pelosok Nusantara,” katanya.

Namun dari berita di media sosial dan video-video yang beredar dari manca negara berkenaan dengan perayaan HUT RI ternyata gema Proklamasi Kemerdekaan hari ini bukan saja terjadi di seluruh pelosok Indonesia namun juga di seantero jagat termasuk di negeri “Beruang Merah”, Rusia.

Dalam amanat singkat dan tertulisnya Dubes Jose menyinggung situasi aktual saat ini, perang Rusia vs Ukraina yang berimplikasi pada krisis bahan pangan dan energi yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia.

Selain itu Dubes Jose juga menggarisbawahi empat kekuatan yang dimiliki oleh Indonesia untuk tercapainya cita-cita Indonesia maju yaitu: Pertama, kuatnya kerja sama seluruh elemen masyarakat dan lembaga negara dalam menghadapi pandemi sehingga menunjukkan religiensi bangsa yang tangguh; Kedua, sumber daya alam melimpah yang dikelola secara bijak dan berkelanjutan; Ketiga, bonus demografi di mana jumlah penduduk didominasi oleh generasi muda usia produktif serta daya beli masyarakat yang terus meningkat merupakan motor penggerak perekonomian nasional dalam menghadapi kompetisi global; Keempat, kepercayaan internasional kepada Indonesia yang terus meningkat dan tahun ini Indonesia memegang Presidensi G -20, organisasi 20 negara ekonomi  terbesar dunia.

Perayaan HUT Ke-77 RI kali ini dilengkapi dengan pagelaran acara seni budaya berupa gamelan, angklung, folksong,  tarian serta pencak silat.  Beberapa tarian tradisional dibawakan oleh penari-penari cantik Rusia. Acara hiburan juga disemaraki oleh penampilan artis penyanyi dangdut tanah air Rara dan Hary. Selain itu juga menampilkan kepiawaian band diaspora Rusia yang berkolaborasi dengan KBRI. Acara ini berlangsung di satu taman di tengah kota Moskow. Banyak orang Rusia juga hadir menonton karena acara ini sifatnya free charge dan terbuka untuk umum.

Semua warga negara Indonesia yang tinggal dan bekerja di Rusia diundang resmi untuk mengambil bagian dalam perayaan bersejarah ini. Tentu saja tidak semua bisa hadir. Mengingat wilayah Rusia yang begitu luas, jarak yang jauh dan biaya yang tidak murah. Selain itu, juga pertimbangan kesibukan kerja.

Setiap tahun, kecuali dua tahun masa pandemi Covid-19 merebak, pihak KBRI Moskow selalu menyelenggarakan  upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI. Biasanya serangkaian acara diselenggarakan dalam rangka memeriahkan peristiwa bersejarah ini. Digelar pertandingan berbagai cabang olah raga seperti badminton, volley, pimpong, dll. Semua kegiatan ini bertujuan untuk memeriahkan HUT RI dan memperkuat tali persaudaraan antara sesama anak bangsa.

Pastor Baltasar Lukem SVD (baju batik) bersama Dubes RI untuk Rusia dan Ketiga Atase Militer Darat, Laut, dan Udara. Dok Pribadi.

Urgensitas HUT Kemerdekaan RI

Perayaan HUT Kemerdekaan RI (17 Agustus) bukanlah perayaan biasa-biasa saja. Perayaan ini selalu  menyiratkan pesan penting dan mendalam.  Tiga hal yang bisa dipetik dari perayaan HUT Kemerdekaan RI:

Pertama, sebagai suatu peristiwa sejarah. Bapak Proklamator, Soekarno menitip pesan: “Jangan sekali-kali melupakan Sejarah” atau lebih dikenal dengan istilah “Jas merah”. Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan tonggak sejarah penting kemerdekaan Republik Indonesia. Indonesia menjadi negara yang merdeka, berdaulat penuh  dan bebas dari penjajahan dan penindasan kaum kolonial.

Dengan merayakan kembali proklamasi kemerdekaan RI diharapkan setiap anak bangsa menyadari pentingnya perjuangan para pendahulu yang dengan kucuran keringat darah memperjuangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu, perayaan 17 Agustus bukan sekedar perayaan seremonial dangkal tetapi punya makna dan pesan historis yang dalam.

Kedua, momentum mempertajam motivasi membangun negara. Dengan merujuk pada perjuangan para pendahulu untuk mencapai kemerdekaan maka saya ( kita ) sebagai  insan yang menghirup udara kemerdekaan perlu bertanya diri: apa kontribusi konkret saya (kita) dalam mengisi masa kemerdekaan ini?

Dalam kaitan dengan ini, perkataan John F. Kennedy: “Jangan bertanya apa yang negara berikan kepada saya tetapi bertanyalah apa yang saya berikan kepada negara” menjadi pertanyaan retoris-kritis bagi setiap generasi penerus bangsa  untuk mempertajam motivasi dalam mengisi kemerdekaan.

Ketiga, momentum membagi suka cita dan melepas rindu. Perayaan 17 Agustus di negeri orang mempunyai nilai tersendiri. Meminjam istilah kaum milineal bahwa perayaan itu adalah “sesuatu banget”. Mengapa? Karena pada kesempatan perayaan ini bisa bertemu dengan berkenalan dengan sesama anak bangsa yang tersebar di seluruh Rusia dan juga dengan sahabat-sahabat pencinta Indonesia dan tamu-tamu asing yang sempat hadir.

Selain itu, seperti biasanya pada perayaan 17 Agustus disuguhkan acara pagelaran budaya dalam bentuk nyanyian dan tari-tarian, fashion show yang menampilkan karya anak bangsa. Pada perayaan kali ini kami bisa menyaksikan peragaan busana hasil karya Adrie Basuki, perancang muda asal Jakarta.

Dan hal yang tidak kalah pentingnya  ialah pada kesenpatan HUT Kemerdekan RI bisa menikmati lesatnya makanan Indonesia. Hidup di negeri orang dengan perbedaan cita rasa makanan tentu saja merindukan apa yang menjadi makanan khas dan sesuai dengan selera serta cita rasa lidah Indonesia.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini