Kamis, Desember 19, 2024
27.1 C
Jakarta

Kencan Dengan Tuhan Senin, 1 Agustus 2022; Tenang dan Mendengar Penjelasan

Bacaan: Efesus 4:26

“Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.”

Renungan:

Pada suatu malam ada seorang bapak yang marah-marah kepada anak perempuannya yang pulang terlambat. Tanpa banyak bertanya dan memberi kesempatan kepada putrinya untuk menjelaskan, sang bapak langsung menyumpahinya dengan sumpah serapah dan kalimat-kalimat yang tidak pantas diucapkan oleh seorang bapak. Padahal keterlambatan putrinya merupakan ketidaksengajaan.

Ban motornya kempes di tengah jalan dan ia harus menuntun dalam jarak yang cukup jauh sebelum menemukan tukang tambal ban. Selain itu baterai telepon genggamnya habis sehingga ia tidak bisa menghubungi orang di rumahnya untuk memberitahu keadaan yang dialaminya. Pada akhirnya sang anak menjadi kecewa dan menyimpan semua lukanya di dalam hatinya akibat perkataan kasar dari bapaknya. Seringkali kita membiarkan prasangka atau pikiran negatif menguasai emosi kita karena kita tidak dapat memahami atau mengetahui keadaan yang sebenarnya.

Dalam bacaan hari ini rasul Paulus mengingatkan agar saat kita menjadi marah, janganlah kita berbuat dosa dan janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarah kita. Mengapa? Karena saat kita marah terkadang kita tidak mau mendengarkan penjelasan dari orang yang membuat kita marah atau kita diam dan tidak mau berbicara dengan siapa-siapa, bahkan dengan Tuhan pun mungkin kita tidak mau berbicara. Saat itulah si jahat punya kesempatan untuk masuk dalam pikiran kita merencanakan hal-hal yang jahat yang dapat membuat kita berbuat dosa. Untuk itulah kita diingatkan jangan terlalu lama menyimpan amarah supaya kita tidak berbuat dosa.

Kita sebenarnya bisa meluangkan waktu untuk tenang atau mendengarkan penjelasan orang lain tentang kebenarannya. Kemarahan akan meninggalkan luka mendalam di hati orang yang dimarahi atau di dalam hati kita sendiri apabila kita menyimpannya terlalu lama. Kemarahan mengakibatkan segala sesuatunya menjadi tidak menarik, melebih-lebihkan hal-hal yang bersifat buruk dan pada akhirnya menyebabkan kita bertindak gegabah yang dapat merugikan orang lain dan diri kita sendiri.

Marah itu melelahkan dan pikiran menjadi tegang. Marah dapat mengganggu fungsi otak dan organ-organ tubuh lainnya. Oleh karena itu jadilah pribadi yang tidak cepat marah. Orang yang bahagia tidak akan lekas marah, karena mereka dapat mengondisikan pikiran mereka untuk menjadi bahagia. Jangan lupa bahagia ya. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, selidikilah hati dan batinku. Lepaskanlah akar-akar kepahitan yang masih tersimpan di hatiku sehingga membuat aku cepat tersinggung dan mudah marah. Berilah aku hati yang bahagia. Amin. (Dod).

Selamat pagi dan berkiprah dihari Senin.Tuhan Yesus Yang Maharahim dn Sang Raja Damai membentengi kita sekeluarga dn umat manusia dimuka bumi yang berserah padaNya dengan para malaikat yang kudus dan menutup bungkus dengan DarahNya Yang Mahakudus serta melindungi kita sekel dan manusia diseluruh dunia yang berserah padaNya dari pandemi Covid 19 dan mendamaikan peperangan di Ukraina dn dunia serta memberi kesejahteraan dn kesehatan prima sepanjang tahun 2022.Amen.

Michael Utama OP

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini