Kamis, Desember 19, 2024
26.4 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Injil Hari Rabu 13 Juli 2022; Hari Biasa; Pekan Biasa XV

Bacaan I: Yes. 10:5-7,13-16

Celakalah Asyur, yang menjadi cambuk murka-Ku dan yang menjadi tongkat amarah-Ku! Aku akan menyuruhnya terhadap bangsa yang murtad, dan Aku akan memerintahkannya melawan umat sasaran murka-Ku, untuk melakukan perampasan dan penjarahan, dan untuk menginjak-injak mereka seperti lumpur di jalan.

Tetapi dia sendiri tidak demikian maksudnya dan tidak demikian rancangan hatinya, melainkan niat hatinya ialah hendak memunahkan dan hendak melenyapkan tidak sedikit bangsa-bangsa. Sebab ia telah berkata: “Dengan kekuatan tanganku aku telah melakukannya dan dengan kebijaksanaanku, sebab aku berakal budi; aku telah meniadakan batas-batas antara bangsa, dan telah merampok persediaan-persediaan mereka, dengan perkasa aku telah menurunkan orang-orang yang duduk di atas takhta.

Seperti kepada sarang burung, demikianlah tanganku telah menjangkau kepada kekayaan bangsa-bangsa, dan seperti orang meraup telur-telur yang ditinggalkan induknya, demikianlah aku telah meraup seluruh bumi, dan tidak seekorpun yang menggerakkan sayap, yang mengangakan paruh atau yang menciap-ciap.”

Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya, atau gergaji membesarkan diri terhadap orang yang mempergunakannya? Seolah-olah gada menggerakkan orang yang mengangkatnya, dan seolah-olah tongkat mengangkat orangnya yang bukan kayu! Sebab itu Tuhan,

Tuhan semesta alam, akan membuat orang-orangnya yang tegap menjadi kurus kering, dan segala kekayaannya akan dibakar habis, dengan api yang menyala-nyala.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 94:5-6,7-8,9-10,14-15

Ref. Tuhan tidak akan membuang umat-Nya.

  • Umat-Mu, ya Tuhan, mereka remukkan, dan milik-Mu sendiri mereka tindas; janda dan orang asing mereka sembelih, dan anak-anak yatim mereka bunuh;
  • Mereka berkata: “Tuhan tidak melihatnya, dan Allah Yakub tidak mengindahkannya.” Perhatikanlah, hai orang-orang bodoh di antara rakyat! Hai orang-orang bebal, bilakah kamu memakai akal budimu?
  • Dia yang menanamkan telinga, masakan tidak mendengar? Dia yang membentuk mata, masakan tidak memandang? Dia yang menghajar bangsa-bangsa, masakan tidak akan menghukum? Dia yang mengajarkan pengetahuan kepada manusia?
  • Sebab Tuhan tidak akan membuang umat-Nya, dan milik-Nya sendiri tidak akan ditinggalkan-Nya; sebab hukum akan kembali kepada keadilan, dan akan diikuti oleh semua orang yang tulus hati.

Bait Pengantar Injil: Mat 11:25

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.

Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Bacaan Injil: Mat. 11:25-27

Sekali peristiwa berkatalah Yesus: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.

Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.

Demikianlah Injil Tuhan

KESOMBONGAN? NO WAY

Dosa pertama dan utama yang sangat tidak berkenan pada ALLAH adalah kesombongan atau keangkuhan. Marilah kita lihat dengan kaca mata iman: Lucifer semula adalah penghuni surga. Tetapi karena kesombongan atau keangkuhannnya ingin menyamai ALLAH, maka ia bersama teman-temannya yang sehaluan dengan dia telah dicampakkan ke dalam api yang kekal. Mereka itulah yang menjadi setan dan terus menggoda manusia untuk ditarik menjadi simpatisan atau barisannya.

Lalu manusia pertama, Adam dan Hawa yang semula hidup bahagia dan tenteram di taman Firdaus menjadi susah dan banyak perjuangan untuk bisa tetap hidup, setelah mereka jatuh ke dalam dosa kesombongan karena terdorong hasratnya untuk menyamai ALLAH juga.

ALLAH sungguh sangat tidak berkenan pada kesombongan atau keangkuhan, tinggi hati, besar kepala dan selalu memandang rendah atas diri orang lain. Kesombongan atau keangkuhan itu menjadi pangkal utama untuk jatuh ke dalam dosa-dosa yang lain, yaitu ketamakan (serakah, rakus), kedengkian (kebencian karena dorongan rasa iri), kemurkaan (kemarahan), percabulan dan kelambanan atau kejemuan.

Bacaan-bacaan Suci hari ini mengajak kita untuk merenungkan bahwa hati dan pikiran kita jangan sampai dikuasai oleh kesombongan atau keangkuhan itu. Sebab, dari kesombongan itu mengalir suatu sikap meremehkan orang lain dan bahkan TUHAN sendiri akan dilawan dan ditinggalkan. Maka ALLAH sangat tidak berkenan pada kesombongan!

Dalam Bacaan Pertama, Raja Asyur yang dipakai oleh ALLAH untuk menaklukkan kota Yerusalem agar para penghuninya dapat sadar diri dan bertobat serta kembali kepada ALLAH, berani menepuk dada, merasa menjadi penguasa yang paling hebat dan ditakuti. Ia bisa menjatuhkan kota Yerusalem dan dengan membusungkan dada, ia akan meneruskan ekspansinya ke bangsa-bangsa lain. “ALLAH akan menghukum perbuatan ketinggian hati Raja Asyur dan sikapnya yang angkuh sombong.” (Yes.10: 12). Sebelumnya Nabi Yesaya diutus untuk mengingatkan Raja Asyur itu, tetapi ia tetap besar kepala dan makin angkuh. Karena itu, “TUHAN akan membuat orang-orangnya yang tegap menjadi kurus kering, dan segala kekayaannya akan dibakar habis dengan api yang menyala-nyala.” (ayat 16). Sebenarnya bukan saja Raja Asyur yang dihukum TUHAN, melainkan setiap penguasa yang tiran dan semena-mena pada rakyat kecil, maka IA akan menurunkannya dari tahta kekuasaannya. Dan hal itu tetap terjadi sampai sekarang.

Dalam Bacaan Injil, TUHAN YESUS juga mengecam orang-orang yang sombong. TUHAN ingin supaya  kita rendah hati dan bergantung sepenuhnya pada-NYA. Dan TUHAN YESUS bersyukur kepada BAPA-NYA karena BAPA menyatakan kebijaksanaan-NYA kepada orang kecil dan sederhana. “AKU bersyukur kepada-MU, BAPA, TUHAN langit dan bumi, karena semuanya itu ENGKAU sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi ENGKAU nyatakan kepada orang kecil.” (Mat.11: 25).

Mengapa YESUS berpaling kepada orang-orang kecil dan sederhana? Alasannya, orang-orang kecil dan sederhana itu mempunyai peluang lebih besar untuk bergantung pada TUHAN dari pada orang-orang besar, kaya, pandai dan berkuasa. Orang-orang kaya dan berkuasa cenderung menggantungkan hidupnya pada harta dan kursi kekuasaan serta lebih gampang menjauhkan diri dari ALLAH, sebagai sumber Kekuasaan dan Penjamin hidupnya. Sedangkan orang-orang kecil dan sederhana tidak mempunyai sesuatu untuk diandalkan selain ALLAH Sendiri! Jadi persoalan sebenarnya bukan kaya atau miskin, pandai atau bodoh, melainkan bagaimana sikap menggantungkan diri pada ALLAH atau tidak. Hanya orang yang mengandalkan diri dan hidupnya pada ALLAH – baik kaya atau miskin, pandai atau bodoh – akan berada di pihak ALLAH. Bagaimana sikap kita sendiri terhadap orang lain, khususnya yang lemah, bodoh, miskin dan tersingkir? Apakah kita mempunyai kebiasaan untuk selalu bersyukur kepada TUHAN atas apa yang kita miliki dan capai saat ini? Ataukah hari-hari kita dipenuhi dengan keluhan demi keluhan yang merasa selalu tidak puas akan apa yang kita hasilkan hari ini?

Doa

Ya YESUS, ajarilah aku untuk bersikap senantiasa rendah hati; jauhkanlah aku dari kesombongan, ketamakan, kedengkian, percabulan dan kemarahan. Aku bersyukur atas segala Rakhmat anugerah-MU hari ini, hanya kepada-MU lah aku bergantung dan andalkan diriku. Amin.

Selamat menyambut hari baru. Selamat Beraktivitas. AMDG. Berkat TUHAN.

Paulus Krissantono

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini