Kamis, Desember 19, 2024
30.4 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Injil Hari Rabu 01 Juni 2022; Peringatan Wajib St. Yustinus, Martir

Bacaan I: Kis. 20:28-38

DALAM perpisahan dengan para penatua jemaat dari Efesus, Paulus berkata, “Jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar supaya mengikut mereka.

Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada henti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.

Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan berkuasa pula menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan.

Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga. Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.

Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.”

Sesudah mengucapkan kata-kata itu, Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua. Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu, dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia.

Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena Paulus katakan, bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi. Lalu mereka mengantar dia ke kapal.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 68:29-30,33-35a,35b-36c

Ref. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah!

  • Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, Engkau yang telah bertindak bagi kami. Demi bait-Mu di Yerusalem raja-raja menyampaikan persembahan kepada-Mu.
  • Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi Tuhan, bagi Dia yang berkendaraan melintasi langit purbakala. Perhatikanlah, Ia memperdengarkan suara, suara-Nya yang dahsyat! Akuilah kekuatan Allah.
  • Kemegahan-Nya ada di atas Israel, kekuatan-Nya di dalam awan-awan. Terpujilah Allah!

Bait Pengantar Injil: Yoh 17:17b.a

Ref. Alleluya.

Firman-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.

Bacaan Injil: Yoh. 17:11b-19

DALAM perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya, “Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.

Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku.

Aku telah menjaga mereka, dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu. Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka.

Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka, dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.

Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia. Dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.”

Demikianlah Injil Tuhan

ROH KUDUS : PELINDUNG, PEMERSATU DAN PENGGERAK GEREJA.

KEDUA Bacaan Suci hari ini, mengandung kesamaan antara TUHAN YESUS dan Paulus pada saat terakhir sebelum mereka berpisah dengan orang-orang yang mereka kasihi. Baik YESUS dalam Bacaan Injil, maupun Paulus dalam Bacaan Pertama, sama-sama berdoa. YESUS berdoa untuk para murid-NYA supaya mereka bersatu. Tolok ukur persatuan umat adalah ALLAH sendiri, seperti bersatunya ALLAH BAPA – PUTERA – ROH KUDUS, bukan persatuan politis atau ekonomis. Peran ROH KUDUS sebagai ROH Pemersatu, sangat besar sekali.

Sementara Paulus berdoa untuk seluruh umatnya dan juga para penatua di Efesus agar tetap menjadi keutuhan kawanan umat. YESUS memohon kepada BAPA-NYA: “AKU tidak meminta, supaya ENGKAU mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya ENGKAU melindungi mereka  dari pada yang jahat.” (Yoh.17: 15). YESUS juga berdoa: “Mereka bukan dari dunia, sama seperti AKU bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam Kebenaran; Firman-MU adalah Kebenaran.” (ayat 16, 17).

Sementara Paulus mengingatkan kemungkinan ancaman bagi umat, yakni musuh-musuh Injil, yang disebutnya sebagai “serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawananmu.” (Kis.20: 29). Bahkan Paulus mensinyalir secara internal sendiri akan muncul beberapa orang dengan ajaran palsu dan mengajak jemaat supaya mengikuti ajaran sesat itu. Karena itu Paulus minta supaya mereka tetap waspada dan berjaga-jaga terus.

Sama seperti YESUS yang diutus oleh BAPA-NYA ke dalam dunia, maka IA juga akan mengutus para murid-NYA ke dalam dunia. “Dan AKU menguduskan Diri-KU bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.” (Yoh.17: 19).

Untuk selanjutnya, Paulus menyerahkan umatnya kepada TUHAN dan kepada Firman Kasih karunia-NYA, yang berkuasa membangun dan menganugerahkan bagian yang telah ditentukan kepada mereka (lihat Kis.20: 32).

Dari Kedua Bacaan Suci itu, baik YESUS maupun Paulus mengajarkan pada kita bahwa berdoa itu sangat penting demi persatuan dan keutuhan umat dalam peziarahan di dunia menuju pada kekudusan yang sempurna. Bahwa juga terdapat bahaya kejahatan dan berbagai ancaman yang dapat merintangi perjalanan Gereja-NYA. Namun, YESUS juga memberikan jaminan, agar kita tidak takut dan khawatir, karena DIA mengutus ROH KUDUS untuk tetap menyertai, melindungi dan menggerakkan umat-NYA agar luput dari kejahatan serta menganugerahkan sukacita penuh, sepanjang umat-NYA juga tetap setia dan taat kepada-NYA.

Santo Yustinus (+ 165), yang diperingati hari ini, telah memberi teladan nyata kepada kita dalam hal menghadapi berbagai intimidasi baik kasar dengan ancaman pisik maupun halus dengan bujuk-rayu terhadap dirinya. Ia tetap kokoh pendiriannya, katanya: “Meski kami orang Kristen dibunuh dengan pedang, disalibkan atau dibuang ke moncong binatang buas, ataupun disiksa dengan belenggu dan api, kami tidak akan murtad dari iman kami. Sebaliknya, makin hebat penyiksaan, semakin banyak orang demi Nama YESUS, bertobat dan menjadi orang saleh”. Akibat dari keberanian imannya itu, ia dipancung kepalanya.

Pada zaman modern saat ini, kita pun masih menghadapi berbagai tantangan, hambatan dan ancaman, baik dalam kehidupan ideologi nasional, politik, ekonomi, keamanan dan ketertiban serta kehidupan sosial kemasyarakatan. Menghadapi berbagai tantangan itu selain dituntut kecerdasan, profesionalisme dan penguasaan berbagai ilmu pengetahuan, yang tidak kalah penting adalah integritas, moralitas dan karakter kita, baik secara pribadi maupun secara bersama sebagai masyarakat dan bangsa. Dan bertepatan dengan peringatan Hari Lahirnya Pancasila, 1 Juni 1945, marilah kita hayati dan amalkan secara nyata nilai-nilai dalam Pancasila sehingga benar-benar membudaya dalam setiap warga negara. Khusus bagi kita umat Katolik, marilah kita buktikan bahwa kita benar-benar 100% Indonesia, 100% Katolik! Marilah kita kobarkan semangat “martir” Santo Yustinus dalam upaya kita mempraktekkan nilai-nilai kemanusiaan, kebenaran, keadilan, kesetaraan, kejujuran, persatuan, kedamaian dan kesejahteraan bersama. Sanggupkah kita sebagai pelopornya?

Doa

Ya TUHAN, jadikanlah diriku sebagai penyalur Berkat-MU tanpa dikotori oleh nafsu jahat dan ambisi pribadi. Kami bersyukur atas penyertaan ROH KUDUS yang menganugerahkan Pancasila, kepada bangsa kami. Bantulah usaha kami dalam menghayati dan mengamalkan Pancasila ini. Santo Yustinus, doakanlah aku. Amin.

PK/hr.

Doa Penyerahan kepada ROH KUDUS

(St. Agustinus)

Berembuslah dalam diriku, ya ROH KUDUS, agar segala pikiranku kudus.

Bertindaklah dalam diriku, ya ROH KUDUS, agar karyaku juga kudus.

Tariklah hatiku, ya ROH KUDUS, agar aku mencintai hanya yang kudus.

Teguhkan aku, ya ROH KUDUS, agar aku memperjuangkan segala yang kudus.

Peliharalah aku, ya ROH KUDUS, agar aku senantiasa kudus.

Amin.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini