Senin, Desember 23, 2024
26.7 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Injil Hari Selasa 31 Mei 2022; Pesta Santa Perawan Maria mengunjungi Elisabeth

Bacaan I: Zefanya 3:14-18a

BERSORAK-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel ! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem!

Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel , yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; Engkau tidak akan takut lagi kepada malapetaka.

Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lunglai! Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan.

Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”

Mazmur Tanggapan: Yesaya 12:2-3.4bcd.5-6

Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.

  • Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
  • Pada waktu itu kamu akan berkata, “Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!”
  • Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!

Bacaan Injil: Lukas 1:39-56

BEBERAPA waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda.

Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?

Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”

Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.

Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.

Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan menceraiberaikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah.

Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek-moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.

Demikianlah Injil Tuhan

DI suatu hari Minggu, seorang pengkotbah mengatakan kepada umatnya bahwa minggu depan ia akan berkhotbah tentang surga. Dalam minggu itu, ia menerima sepucuk surat dari seorang kakek yang sedang sakit keras. Berikut ini adalah isi dari sebagian surat tersebut: “Minggu ini engkau akan berkhotbah tentang surga. Aku sungguh merindukan ‘negeri’ itu, karena aku sudah memiliki hak atas sebidang tanah di sana selama lebih dari 55 tahun. Aku tidak membelinya tetapi itu diberikan padaku tanpa aku harus mengeluarkan uang, alias cuma-cuma.

Seorang “Dermawan” telah membelikan itu untukku melalui sebuah pengorbanan yang sangat besar. Tanah tersebut tidak dapat dialihkan kepada siapapun juga, kecuali aku. Selama lebih dari setengah abad, aku telah mengirimkan ‘material’ ke sana agar “Sang Arsitek” terhebat dapat membangun sebuah rumah untukku. Sebuah rumah yang tidak butuh perbaikan, yang gentengnya tidak akan pernah bocor dan tidak akan menjadi tua.

Rayap tidak akan merusakkannya, api tidak dapat membakarnya dan rumah-rumah di sana pun bebas banjir. Tidak perlu mengunci pintunya, karena di sana tidak akan ada penjahat yang masuk. Sekarang rumah itu hampir selesai dan hampir tiba waktunya aku masuk dan tinggal dengan damai selamanya di sana, tanpa ketakutan dan air mata. Ada lembah dan bayang-bayang yang tinggi antara tempat aku tinggal di California dengan tempat di mana aku akan pergi. Aku tidak akan dapat menemukan rumahku di sana tanpa melalui lembah kelam tersebut, tetapi aku tidak takut karena Yesus akan berjalan bersamaku melalui lembah itu.

Sejak aku mengenalnya 55 tahun yang lalu, Ia selalu bersamaku dan aku memegang janji-Nya bahwa Ia akan selalu bersamaku dan tidak akan pernah meninggalkanku. Sekalipun harus melalui lembah kelam, aku tidak akan kehilangan arah karena Yesus bersamaku. Aku berharap dapat mendengar khotbahmu tentang surga hari Minggu depan, tapi aku tidak bisa menjamin ataupun berjanji bahwa aku akan bisa mendengarnya. Masalahnya tiketku ke surga tidak menyertakan tanggal keberangkatan atau tanggal kembali, serta tidak boleh membawa barang bagasi. Ya, aku sudah siap untuk berangkat dan mungkin aku tidak dapat mendengarkan khotbahmu lagi minggu depan, tetapi percayalah bahwa suatu hari nanti kita akan bertemu di sana.”

   Inilah yang menjadi pengharapan kita sebagai orang yang percaya kepada Yesus, sekalipun di dunia ini kita sering kali berurai air mata, tinggal di rumah yang sangat sederhana atau malah ngontrak, tetapi di surga sana Yesus sedang mempersiapkan tempat tinggal yang indah bagi kita. Ia pasti melakukannya, karena itulah yang Ia janjikan ketika Ia akan naik ke surga. Tetaplah setia dan lakukanlah firman-Nya sampai Ia datang menjemput kita. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, hatiku bersukacita dan semangatku bangkit setiap kali mengingat surga-Mu. Terima kasih karena aku pun sedang menuju ke sana. Amin. (Dod).

+BDGY.

Doa Penyerahan kepada ROH KUDUS

(St. Agustinus)

Berembuslah dalam diriku, ya ROH KUDUS, agar segala pikiranku kudus.

Bertindaklah dalam diriku, ya ROH KUDUS, agar karyaku juga kudus.

Tariklah hatiku, ya ROH KUDUS, agar aku mencintai hanya yang kudus.

Teguhkan aku, ya ROH KUDUS, agar aku memperjuangkan segala yang kudus.

Peliharalah aku, ya ROH KUDUS, agar aku senantiasa kudus.

Amin.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini