JAKARTA, Pena Katolik – Wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin mengimbau gereja-gereja Kristen di Papua bekerja sama dengan pemerintah untuk membangun perdamaian. Seruan itu disampaikan Ma’ruf Amin dalam pertemuan dengan pimpinan Persekutuan Gereja-Gereja di Papua di kantornya, Jakarta, 20 April lalu.
Dia mengatakan kehadiran badan ekumenis di provinsi Papua dan Papua Barat seharusnya memudahkan pemerintah untuk mengembangkan wilayah termiskin di Indonesia, yang telah diganggu oleh pemberontakan separatis selama beberapa dekade.
“Gereja memiliki peran penting dalam mempromosikan dan melaksanakan pembangunan berkelanjutan di Papua dan membangun perdamaian dan kesejahteraan,” katanya kepada para pemimpin Protestan pada pertemuan itu.
“Kami sepakat untuk mencari solusi agar konflik tidak berkepanjangan tetapi kami harus mencapai pembangunan berkelanjutan. Pemerintah dan gereja harus mencari solusi damai. Ini sangat penting.”
Dia meminta semua yang hadir dalam pertemuan itu untuk bekerja dengan agama-agama lain di Papua untuk menyebarkan pesan perdamaian. Persekutuan Gereja-Gereja di Papua harus melibatkan semua pihak di Papua, termasuk Jaringan Perdamaian Papua, dalam mendorong dialog.
Pendeta Hiskia Rollo, ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Papua, mengatakan berbagai gereja akan melakukan yang terbaik untuk bekerja dengan pemerintah untuk memperbaiki situasi ekonomi dan membangun perdamaian di Papua tetapi akan tetap netral pada isu-isu politik tertentu. Pengamat mengambil ini untuk memasukkan masalah kemerdekaan. Ia mengatakan para pemimpin gereja yang terlibat konflik akan berkomitmen untuk menjangkau semua pihak yang berkonflik di Papua untuk mewujudkan perdamaian.
Untuk mengoptimalkan perannya, kata Rollo, gereja-gereja telah sepakat untuk mendirikan Papuan Christian Center sebagai rumah bagi semua gereja di Papua untuk membahas berbagai isu sehingga pekerjaan penginjilan dapat berdampak positif bagi kesejahteraan semua orang di Papua.
Persekutuan Gereja-Gereja di Papua memiliki 58 denominasi di provinsi Papua dan 48 denominasi di provinsi Papua Barat. Menurut Hesegem, direktur eksekutif Yayasan Keadilan dan Integritas Manusia Papua, mengatakan gereja harus mendengar suara mereka yang paling menderita dalam konflik.
“Persekutuan Gereja-Gereja di Papua harus melibatkan semua pihak di Papua, termasuk Jaringan Perdamaian Papua, dalam mendorong dialog,” katanya kepada UCA News.
Jaringan Perdamaian Papua, yang dipimpin oleh Pastor John Bunay, adalah sebuah kelompok Katolik yang ingin membentuk resolusi damai atas kekerasan yang melanda wilayah tersebut.