Senin, Desember 23, 2024
27.9 C
Jakarta

Bacaan Injil Hari Senin 28 Maret 2022; PEKAN PRAPASKAH IV

Bacaan I: Yes. 65:17-21

BEGINILAH firman Allah, “Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru! Hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi di dalam hati.

Bergiranglah dan bersorak-sorai untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan. Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorai, dan penduduknya penuh kegirangan.

Aku akan bersorak-sorai karena Yerusalem dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan, dan bunyi erang pun tidak.

Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk. Sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk.

Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga.”

Mazmur Tanggapan: Mzm 30:2.4.5-6.11-12a.13b

Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.

  • Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
  • Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihani oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan menjelang pagi ada sorak-sorai.
  • Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari. Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bacaan Injil: Yoh. 4:43-54

“Lihat anakmu hidup.”

SEKALI peristiwa, Yesus berangkat dari Samaria dan pergi ke Galilea. Sebab Ia sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. Setelah Yesus tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan Yesus di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu.

Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, yang anaknya sedang sakit. Ketika pegawai itu mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya, lalu meminta supaya Yesus datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati.

Maka kata Yesus kepadanya, “Jika kamu tidak melihat tanda dan mukjizat, kamu tidak percaya.” Pegawai istana itu berkata kepada-Nya, “Tuhan, datanglah sebelum anakku mati.” Kata Yesus kepadanya, “Pergilah, anakmu hidup!”

Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh.

Jawab mereka, “Kemarin siang pukul satu demamnya hilang.” Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya, “Anakmu hidup.” Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.

Demikianlah Injil Tuhan

Saudara yang Baik

SEORANG berkata, “Seorang kakak kadang suka memosisikan dirinya sebagai bos, tetapi dalam masa-masa sulit, dia akan membela saudaranya yang lebih muda, berapapun harga yang harus ditanggung. Di dalam diri seorang kakak, kita bisa melihat gambar seorang ayah. Siapapun saudara kita, kita tidak punya pilihan. Kita hanya harus menerimanya dengan bangga dan sukacita. Seorang saudara akan mendengarkan masalah kita dan memberi nasihat yang baik. Seorang saudara dapat membawa sukacita bagi keluarga, pelukan yang baik, tertawa dan menyenangkan.” Itulah The Good Brother! Tidak demikian dengan kain. Kain bukan The Good Brother tetapi The Bad Brother. 

   Beberapa hal berikut membuktikan bahwa kain adalah The Bad Brother. Pertama, Kain iri hati kepada saudaranya sendiri. Kain dan persembahannya memang tidak diperkenan Tuhan, tetapi bukan berarti ini bisa dijadikan alasan yang layak untuk dia iri hati kepada Habel. Bukankah tanggung jawab ada di masing-masing pribadi? Seharusnya kain introspeksi diri dan sebagai saudara, seharusnya dia tetap bersyukur karena Habel dan persembahannya diperkenan Tuhan, bukannya iri hati. Orang yang iri hati dengan keberhasilan saudaranya adalah seorang saudara yang buruk.

Kedua, Kain merasa bukan seorang penjaga saudara mudanya. Dengan lantang kain berkata, “Apakah aku penjaga adikku?” Penjaga bisa dimengerti seperti seorang bodyguard, yang juga bisa dimengerti sebagai seorang pengawas. Kalaupun tidak bertindak seperti seorang bodyguard, jawaban kain tersebut tetap salah, karena dia menyangkal bahwa dirinya adalah orang yang seharusnya mengawasi adiknya. Artinya dia tidak bertindak sebagai pengganti ayahnya, terutama ketika mereka berada jauh dari rumah. Masakan dia sama sekali tidak tahu keberadaan Habel adiknya? Jawaban kain menunjukkan bahwa dia adalah seorang The Bad Brother yaitu tidak ada kepedulian sama sekali kepada saudaranya.

Ketiga, Kain membunuh adiknya. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa inilah wujud nyata seorang The Bad Brother.  Lebih parah lagi, pembunuhan ini sudah direncanakan yang disertai dengan tipu muslihat. Pasti Habel tidak menyangka kalau kakaknya merencanakan sesuatu yang jahat. Kita bisa bayangkan betapa tenang dan tulusnya hati Habel ketika kain mengajaknya pergi ke padang. Sungguh pembunuhan keji, pembunuhan tingkat satu.

  Tidak jarang hubungan antar saudara diselingi dengan perselisihan atau pertengkaran. Sekalipun begitu, tetaplah menjadi seorang The Good Brother. Jauhkanlah iri hati, dendam, rencana jahat dan tipu muslihat terhadap saudara kita. Sebab tanpa curiga dia hidup bersama dengan kita. Jangan menjadi The Bad Brother, karena Tuhan akan menuntut pertanggungjawaban dari kita atas kepercayaan yang Dia berikan untuk menjaga saudara kita. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, aku bersyukur untuk keberadaan saudaraku. Mampukan aku untuk terus bersikap benar kepadanya, sehingga dia merasa nyaman hidup bersamaku. Amin. (Dod).

+BDGY.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini