Bacaan I: Yak. 5:1-6
Mzm: 49:14-15ab.15cd-16.17-18.19-20
Bacaan Injil: Mrk. 9:41-50
“Lebih baik bagimu dengan tangan terkudung masuk dalam kehidupan, daripada dengan keduabelah tangan masuk dalam api yang tak terpadamkan.”
PADA suatu hari berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa memberi kalian minum air secangkir oleh karena kalian adalah pengikut Kristus, ia tak akan kehilangan ganjarannya. Barangsiapa menyesatkan salah seorang dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik bagimu dengan terkudung masuk dalam kehidupan, daripada dengan utuh kedua belah tangan masuk dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan.
Dan jika kaki menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik bagimu dengan kaki timpang masuk ke dalam hidup, daripada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah karena lebih baik bagimu masuk ke dalam kerajaan Allah dengan bermata satu daripada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tak pernah padam. Sebab setiap orang akan digarami dengan api. Garam itu memang baik! Tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kalian akan mengasinkannya? Hendaklah kalian selalu mempunyai garam dalam hidupmu dan selalu hidup berdamai seorang dengan yang lain.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Pecahan Puzzel
ADA seorang anak kecil diberikan puzzle oleh ibunya. Ibunya berkata, “Kalau kamu merangkainya dengan benar kamu akan mendapatkan gambar anak panda kesayanganmu.” Sang anakpun mulai merangkainya sedikit demi sedikit dan Ibunya melihat di sampingnya. Sang Ibu memberikan nasihat kepada anaknya tentang bagaimana merangkai puzzle yang benar. Tetapi sang anak tidak mau mendengarkan apa yang diajarkan oleh ibunya. Ia menaruh potongan puzzle itu tidak pada tempatnya. Akhirnya puzzle itu terangkai berantakan. Sang anak tidak melihat sedikitpun gambar anak panda pada rangkaian puzzlenya itu. Ia pun mulai marah kepada ibunya, “Ibu bohong. Aku sudah lama merangkai puzzle ini, tetapi lihatlah gambar apa ini? Ini bukan gambar panda kesayanganku.”
Sang ibu kemudian membongkar semua potongan puzzle yang dirangkai secara salah oleh anaknya itu. Saat itu sang anak pun bertambah marah kepada ibunya, “Ibu jahat, mengapa ibu membongkar dan menyia-nyiakan hasil karyaku? Ia kemudian membanting semua potongan puzzle itu ke lantai. Ibunya sangat sedih melihat hal itu. Ia pun kemudian mulai membujuk anaknya lagi dengan lembut, “Mari, Ibu bantu menyusun yang benar.” Sang anak pun sedikit demi sedikit menurut perkataan ibunya. Akhirnya jadilah puzzle itu. Sang anak melihat betapa indahnya gambar anak panda di dalam puzzle itu. Ia kemudian memeluk ibunya dan berkata, “Terima kasih Ibu, ternyata ini benar-benar sebuah gambar yang sangat indah. Aku mencintaimu Ibu.”
Kehidupan ini terdiri dari banyak pecahan puzzle yang apabila disatukan akan membentuk sebuah lukisan yang indah. Ada kepingan kesedihan, kepingan sukacita, kepingan kekecewaan dan berbagai kepingan yang lain. Namun, jika kita mau menjadi seperti anak kecil pada cerita di atas yang pada akhirnya menurut apa kata ibunya walaupun tidak sesuai dengan hatinya, maka di akhir setiap kehidupan kita, kita akan menemukan sebuah gambar yang indah.
Jangan pernah lari dari apa yang Tuhan mau dalam kehidupan kita. Tetaplah setia dan taat walaupun itu tidak sesuai dengan apa yang kita mau. Jangan berhenti merangkai kehidupan ini dan jangan merangkai kehidupan ini seorang diri. Kita tidak akan pernah menghasilkan kehidupan yang indah saat kita menjalani dan merangkainya seorang diri. Mari kita melibatkan Tuhan dalam menjalani rangkaian hidup ini, supaya kita dapat menyelesaikannya dengan baik, sehingga menjadi indah bagi Tuhan dan menjadi berkat bagi diri kita dan sesama. Tuhan Yesus memberkati.
Doa
Tuhan Yesus, terima kasih atas rahmat kehidupan yang Kau berikan kepadaku. Bantulah aku agar aku dapat mengisi hari-hari hidupku bersama-sama dengan Engkau, sehingga setiap rangkaian kehidupan yang kujalani, pada akhirnya menjadi berkat dalam hidupku, sesamaku dan dapat menyenangkan hati-Mu. Amin.
+BDGY