Kamis, Desember 19, 2024
26.4 C
Jakarta

Seorang Imam Dominikan di Vietnam Terbunuh Karena Diserang dengan Senjata Tajam

Pastor Joseph Tran Ngoc Thanh OP. IST

Đồng Nai, Pena katolik – Pastor Joseph Tran Ngoc Thanh, diserang dan dibunuh di rumahnya di Dak Mot, sekitar 40 mil barat laut Kon Tum Vietnam. Sabtu sore itu, sebelum ditemukan wafat, ia diketahui sedang melukan pelayanan Sakramen Pengakuan Dosa di Gereja yang biasa dilakukan sebelum Misa hari Sabtu, 29 Januari 2022. Demikian disampaikan pernyataan di akun Facebook Ordo Dominikan.

Pastor Joseph melayani Paroki Sa Loong, Paroki Dak Mot, Keuskupan Kon Tum dan dengan setia menggembalakan umat di sana. Penyebab meninggalnya Pastor Joseph adalah karena dibacok dengan senjata tajam. Ia sempat dibawa ke rumah sakit, namun jiwanya tidak dapat diselamatkan. Seorang tersangka telah ditahan menyusul peristiwa ini.

Imam Ordo Pengkhotbah itu lahir pada 10 Agustus 1981 di Saigon, Vietnam. Dia ditahbiskan menjadi imam pada Agustus 2018.

Pemakamannya diadakan pada hari Senin tanggal 31 Januari 2022 di Gereja St. Martinus, Kota Bien Hoa, Dong Nai, di Vietnam. Jenazahnya disemayamkan di antara para biarawan lain di Pemakaman Provinsi, Bien Hoa.

Dalam postingan Twitter Ordo Dominikan Filipina terungkap kesedihan mendalam akan kehilangan Pastor Yoseph.

Pada hari Minggu 30 Januari, Uskup Kon Tum, Mgr. Aloisio memimpin Misa Requem untuk Pastor Joseph di Kapel Plei Don, Paroki Kon Robang, Keuskupan Kon Tum. Misa ini diikuti sejumlah imam dari keuskupan, para imam Dominikan, para biarawan, dan suster serta perwakilan umat Paroki Plei Don.

“Hari ini kita merayakan Misa untuk mengucapkan selamat tinggal kepada seorang saudara imam yang meninggal secara mendadak. Pagi ini saya mengetahui berita mengejutkan. Tak disangka, hal seperti itu terjadi. Kita tahu bahwa kehendak Tuhan itu misterius, kita tidak bisa sepenuhnya memahami jalan Tuhan. Kita hanya bisa mempersembahkan saudara kita kepada Tuhan. Dan ketika Pastor Joseph Tran Ngoc Thanh kembali untuk menikmati wajah Tuhan, dia pasti tidak akan melupakan kita,” ujar Mgr. Aloisio.

Mgr. Aloisio mengatakan bahwa kepergian Pastor Joseph adalah perjalanan menuju keabadian, dan apa pun yang terjadi, tidak ada yang bisa memisahkan kita dari kasih Tuhan.

“Melalui kematian Pastor Joseph, saya memikirkan sebuah lagu tentang para imam: ‘Biarkan saya menjadi imam dan mati di kaki altar’. Ketika Anda menempatkan imam di tempat Kristus, mati pada saat itu pasti sangat bahagia,” ujarnya.

Mgr. Aloisio juga mengatakan, meski Pastor Joseph tidak merayakan Misa, tetapi dia mendengar Pengakuan, juga dalam pribadi Kristus (in persona Christi). “Dalam kesakitan ini kita juga melihat keindahan, keluhuran Pastor Joseph.”

Di akhir Misa, Pastor Joseph Ha Dang Hoi (OP), Pemimpin Biara Dominikan mengucapkan terima kasih kepada Uskup Keuskupan, terima kasih kepada para Bapa dan Religius atas perhatian dan perhatian mereka serta untuk bergabung dalam Misa Requem ini.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini