Selasa, Desember 24, 2024
25.1 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Hari Selasa 25 Januari 2022

Bacaan Pertama: Kisah Para Rasul 22:3-16

“Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan.”

Pada waktu itu Paulus membela diri di hadapan orang-orang Yahudi, “Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini. Aku dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini.

Aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. Tentang hal itu baik Imam Agung maupun Majelis Tua-tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik, dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang ada di situ, dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum.

Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah dari langit cahaya yang menyilaukan mengelilingi aku. Maka rebahlah aku ke tanah, dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu. Mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidaklah mereka dengar.

Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu. Sebab aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik.

Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang hidup menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ. Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia. Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar, dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan kaudengar. Sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan.

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 117:1.2

Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!

  • Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
  • Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil: Yoh 15:16

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.

Bacaan Injil: Markus 16:15-18

“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil.”

SEKALI peristiwa Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus

TIDAK  ADA YANG MUSTAHIL BAGI TUHAN!

HARI ini Gereja merayakan pertobatan seorang penganiaya kejam terhadap pengikut KRISTUS yang dibalikkan secara total menjadi seorang Rasul Agung yang hebat. Paradoks hidup Saulus, sungguh luar biasa! Ia mengaku sendiri: “Aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan TUHAN sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara.” (Kis. 22: 4). Pada kesempatan lain ia menyatakan: “Aku adalah yang paling hina di antara semua Rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat ALLAH. Tetapi karena kasih karunia ALLAH, aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-NYA kepadaku tidak sia-sia.” (1Kor. 15: 9, 10).

Paulus mengalami pertobatan yang sungguh total. Ia berbalik dari cara hidup yang arogan, karena mengandalkan kekuatan sendiri, mengejar dan membunuh pengikut KRISTUS, lalu secara ajaib tiba-tiba menjadi orang yang sangat mencintai TUHAN YESUS, dan bersedia melakukan apa saja demi YESUS. Ia mengalami pertobatan total itu setelah “dihantam dengan keras” oleh TUHAN YESUS sendiri dengan menjatuhkannya dari kuda sewaktu ia pergi ke Damsyik mencari legitimasi untuk membasmi para pengikut-NYA. “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya AKU? Jawab Saulus: ‘Siapakah ENGKAU, TUHAN?’ Kata-NYA: ‘AKU-lah YESUS yang kau aniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” ( Kis. 9: 4, 5, 6). TUHAN membuat matanya buta. Demikianlah cara TUHAN mengubah hidup seseorang: bisa dengan cara yang lunak, tapi bisa juga dengan cara yang keras.

Kelak Paulus justru dipercaya untuk menebarkan Injil kepada bangsa-bangsa lain di luar bangsa Israel. Dan ia pun menjalani perutusan itu dengan penuh tanggung jawab diwarnai oleh berbagai tentangan keras dan penolakan beberapa kelompok serta ancaman akan dibunuh. Namun atas pertolongan dan bimbingan TUHAN, ia selamat.

Dengan menjelajah ke pelbagai daerah di Asia Kecil sampai ke Roma, pusat kekaisaran Romawi, maka Paulus telah menjalankan perintah YESUS: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.” (Mrk. 16: 15, 16).

Belajar dari pengalaman pertobatan Paulus, maka kita diajak Gereja hari ini untuk mengadakan refleksi atau mawas diri: kalau kita sedang terbelenggu oleh dosa berat, janganlah kita pernah menunda-nunda waktu pertobatan. Janganlah sampai TUHAN menghempaskan kita dengan keras! Setiap saat sebenarnya TUHAN telah mengingatkan kita dengan lembut untuk berbalik dan bertobat. Tetapi kadang kita masih keras hati menolak-NYA karena kita masih ingin menikmati kedosaan kita. Lebih baik kita segera bertobat karena TUHAN membelai kita dengan lembut, dari pada kita bertobat karena TUHAN telah marah kepada kita. Seberapa pun beratnya dosa atau sehitam pekat apa pun latar belakang hidup kita, TUHAN akan mengubah hidup kita untuk menjadi perpanjangan Tangan-NYA untuk mewartakan Injil-NYA.

Percayakah kita akan hal ini? Ingatlah, pertobatan memang membawa pembaharuan dari Paulus ke Saulus. Pertobatan juga mengundang ROH KUDUS sepenuhnya berada dalam diri kita. Pertobatan mengubah kita dari manusia lama menjadi manusia baru. Pertobatan adalah jalan satu-satunya menuju kekudusan dan kesempurnaan. Pertobatan dan kesucian hidup disertai dengan doa adalah jiwa seluruh gerakan menuju suatu kesatuan dan persatuan, termasuk juga persatuan seluruh umat Kristiani. Karena itulah maka Penutupan Doa Sedunia ini ditutup pada Pesta Pertobatan Santo Paulus.

Ya TUHAN, aku haturkan syukur dan terima kasih atas kasih-MU kepadaku dan keluarga atau komunitasku. Bukalah hatiku untuk peka mendengarkan teguran-MU untuk segera bertobat. Santo Paulus, kuatkanlah imanku serta pendirianku dan doakanlah aku. Amin.

Selamat pagi. Selamat beraktivitas sesuai Prokes. AMDG. Berkat TUHAN.

PK/hr

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini