SURABAYA, Pena Katolik – Ada yang menarik dari peringatan ulang tahun Paroki Redemptor Mundi tahun ini. Biasanya setiap ulang tahun paroki, dimeriahkan dengan beberapa kegiatan dan acara yang menarik mulai dari tingkat BIAK hingga DPP/BGKP. Namun pada usia yang penuh sejarah yakni seperempat tahun (25 tahun), justru acara ulang tahun terlihat sepi. Ada satu alasan yang pasti karena pandemi virus corona belum berakhir.
Yang berikutnya adalah bertepatan dengan hari ulang tahun paroki ke-25, paroki ini berganti komandan. Pastor kepala paroki yang sebelumnya, Romo Antonius Adrian Adiredjo, OP yang menjabat sejak 27 September 2016 berakhir pada 8 Desember 2021. Romo Adrian pada jabatan kedua ini menjabat sebagai pastor kepala paroki selama 1.900 hari. Romo Adrian pernah menjabat sebagai pastor kepala paroki tahun 2010 hingga 1 Juni 2012 atau selama 644 hari.
Di usia yang sudah menginjak seperempat abad ini, Provinsial OP mempercayakan kepada gembalanya Romo Joseto Namoko Bernadas, OP, yang sehari-hari menjadi pastor rekan di Paroki Redemtor Mundi sekitar 6 tahun lalu. Bagi Romo Joseto kepercayaan tersebut tidak menjadi beban justru menjadi tantangan yang harus dia jawab.
Dalam sambutan, Romo Joseto mengatakan, ketika hendak ke Surabaya, Indonesia, oleh teman-teman komunitasnya di Filipina berpesan agar jangan takut. “Saya masih ingat 6 tahun lalu oleh provinsial, saya ditugaskan ke Surabaya. Dalam benak saya saat itu, saya merasa aman dan nyaman, karena waktu sudah ada Romo Atrhur di sini (Surabaya), dan saat itu Romo Andre yang menjadi pastor kepala paroki.”
Namun untul lebih amannya, Romo Joseto mencari apa yang membuat tetap merasa aman dan nyaman. Kalau soal bahasa bagi, itu bukan tantangan tetapi peluang. Tetapi ketika ditunjuk menjadi kepala paroki, aman dan nyaman itu hilang.
“Mengapa ya? Terus saya cari dan menemukan ada empat alasan yakni: Yang pertama, saya terinsipirasi dari seorang pelawak. Dia katakan kepada orang jelek. Katanya, orang jelek jangan takut mencintai orang lain, karena yang harus merasa takut orang yang orang menugaskan kamu.”
Rom Koseto berpikir, benar juga kata pelawak itu. Ketika ia ditunjuk jadi pastor kepala, ia melihat Bapa Uskup, dan komunitas yang menugaskan. Ia melihat baik-baik, maka ia pun merasa nyaman dan aman.
“Kenapa saya harus takut? Tapi saya lihat ada bapa Uskup, Romo Deng, pronvinsial, dan mereka percaya menugaskan saya, dan saya berani saja.
Yang kedua, Romo Joseto melihat umat Paroki Redemtor Mundi, para mengurus DPP, BGKP, pengurus wilayah, pengurus lingkungan, dan komunitas, yang ada di Paroki Redemtor Mundi sangat bagus dalam mendukung parokinya.
“Itulah yang membuat saya tambah percaya diri dan ada aman dan nyaman.”
Yang ketiga, hari ini pada saat perayaan pesta hari Raya Bunda Maria dilahirkan tanpa noda dosa. Sebagai seorang manusia biasa, masih muda lagi, Maria harus menerima tugas yang sangat berat, tetapi berani menerima yang disampaikan Malaikat Gabriel.
“’Aku ini Hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu’. Inilah yang menguatkan saya,” ujar Romo Joseto.
keempat, Romo Joseto teringat suatu ketika kuliah Fisiologi. Dosen mengingatkan akan misi yang adalah misinya Tuhan. “Kita hanyalah saluran dan Tuhan tak pernah meninggalkan kita. Inilah yang lebih menguatkan saya,” kata Romo Joseto.
Pada akhir sambutan, Romo Joseto tetap meminta dukungan dan bantuan dari semua umat, para pengurus DPP/BGKP pengurus wilayah dan lingkungan serta semua komunitas bersama-sama membangun Paroki Redemptor Mundi yang dicintai ini.
Pastor Asing Pertama
Romo Joseto, adalah salah satu pastor OP asing yang paling lama berada di paroki ini. Apalagi Pastor Joseto sudah fasih berbahasa Indonesia dan menyatu dengan umat. Sesuai dengan “perintah” provinsialnya di Manila, akhirnya Romo Joseto ditunjuk menjadi pastor kepala paroki Redemptor Mundi sejak 8 Desember 2021 hingga 3 tahun ke depan. SK penugasan pastoral itu juga ditandatangani Uskup Surabaya, Mgr Vincentius Sutikno Wisaksono.
Serah-terima pastor kepala Paroki Redemtor Mundi dilaksanakan pada tanggal 8 Desember bertepatan dengan hari “Maria Dikandung Tanpa Noda”. Serah-terima diawali dengan misa yang disaksikan Sekretaris Keuskupan, Romo Paulus Febrianto mewakili Uskup Surabaya, Mgr Vincentius Sutikno Wicaksono, dan Romo Bayuhadi, OP dan mewakili DPP/BGKP, AM Handoko. Serah terima dari Romo Adrian ke Romo Paulus Febrianto dan dari Romo Paulus diserahkan ke Romo Joseto.
Romo Adrian dalam sambutan singkatnya mengucapkan terima kasih kepada pengurus DPP/BGKP, para kawil, kaling dan para umat yang sejak 2016 bersama-sama membantu membangun Paroki RM. Sementara Romo Joseto dalam sambutan mengatakan, dia befrsyukur karena Romo Adrian dan romo-romo terdahulu sudah menyiapkan lapangan yang sudah bagus baginya untuk memulai tugas. Romo Joseto juga mengatakan dia merasa selama 6 tahun di Surabaya, ada kesan yang sudah melekat pada dirinya adalah ada nyaman dan aman, apalagi para pengurus DPP/BGKP, para ketua wilayah, lingkungan dan komunitas menyatakan siap membantunya dalam berkarya di Paroki RM.
Sedanglkan Romo Paulus Febrianto, mengingatkan kepada Romo Joseto agar jangan takut dalam memimpin Paroki Redemtor Mundi karena kuasa Allah pasti akan menaungi Romo Seto dalam menjalan tugas sebagai gembala di paroki ini. Romo Paulus juga mengucapkan terima kasih kepada Romo Adrian yang sudah menjalankan tugas di Paroki Redemtor Mundi sekaligus menyiapkan segalanya untuk pastor kepala paroki yang baru.
“Saya juga mengucapkan selamat kepada Paroki Redemtor Mundi yang tahun ini genap berusia 25 tahun, dan tentunya saya juga mengucapkan selamat kepada Romo Seto menjadi pastor kepala paroki yang baru. Semoga Tuhan melindungi Romo Seto selama menjadi pastor kepala di paroki ini,” tutur Romo Paulus.
Sedangkan pada sambutan terakhir, Teddy Purwanto mewakili umat mengucapkan terima kasih kepada RP Adrian yang sudah menjalankan tugas di paroki ini dan selamat datang untuk Romo Seto.
“Pengurus DPP/BGKP, para pengurus wilayah, lingkungan secara otomatis membantu Romo Seto, jadi jangan khawatir, Romo Seto,” tutur Teddy.
Pastor-pastor yang Pernah dan Sedang Berkarya di RM:
Romo Y Budi Eko Susilo : Juli 1996 – September 2002
Romo Budi Hermanto : September 2002 – September2007
Romo Boedi Prasetijo : September 2007 – 28 Agustus 2010
Romo Antonius Adrian Adiredjo, OP : 28 Agustus 2010 – 1 Juni 2012
Romo Adreas Kurniawan OP : 1 Juni 2012 – 27 September 2016
Romo Antonius Adrian Adiredjo, OP : 27 September 2016 – 8 Desember 2021
Romo Joseto Namoko Barnadas, OP : 8 Desember 2021 – sampai sekarang