Minggu, Desember 22, 2024
28.6 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Hari Rabu 08 Desember 2021; Rabu Masa Adven II; HR S.P. Maria Dikandung Tanpa Noda

Bacaan I: Kej 3:9-15.20

Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan wanita itu.

PADA suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?” Ia menjawab, “Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.”

Lalu Tuhan berfirman, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab, “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.”

Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu:, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan!

Dengan perutmulah engkau akan menjalar, dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.

Mazmur Tanggapan: Mzm 98:1.2-3ab.3c-4

Ref: Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib.

  • Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan,sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib;keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
  • Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
  • Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bacaan II: Ef 1:3-6.11-12

Di dalam Kristus Allah telah memilih kita.

SAUDARA-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula untuk menjadi anak-anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya.

Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, yakni kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya.

Dengan demikian kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, ditentukan-Nya supaya menjadi pujian bagi kemuliaan-Nya.

Bait Pengantar Injil: Luk 1:28

Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.

Bacaan Injil: Luk 1:26-38

Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.

DALAM bulan yang keenam Allah mengutus malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai,

Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.

Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi.

Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?”

Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Demikianlah Injil Tuhan

Kekudusan Maria

Hari ini Gereja Katolik seluruh dunia merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria Tanpa Noda. Tentang gelar “Maria yang dikandung tanpa noda dosa,” hendaknya dapat dipahami sebagai berikut: Gelar itu ingin mengungkapkan  bagaimana Maria memang dipersiapkan untuk menjadi Ibu YESUS, Sang Mesias, sehingga Maria memang kudus sejak awal, sejak Ia dikandung oleh ibunya, Santa Anna. Maria tidak memiliki dosa apa pun, termasuk dosa asal, agar Ia pantas mengandung TUHAN YESUS, ANAK ALLAH. Dosa asal adalah suatu hambatan untuk memiliki Rakhmat yang memuaskan, karena kejatuhan dosa leluhur pertama kita, yaitu Adam dan Hawa, – lihat Bacaan Pertama, Kej. 3: 9-15 – sehingga menggeser tujuan mulia hidup manusia. Namun Perawan Suci Maria terbebas dari semuanya itu, karena posisinya yang istimewa, demikian penjelasan Santo  Yohanes Paulus II pada 1 Oktober 1986 ketika menjabat Paus.

Kekudusan Maria lebih dipertegas lagi ketika Malaikat mengunjungi Maria seperti diungkapkan dalam perikop Injil hari ini: “ROH KUDUS akan turun atasmu dan Kuasa ALLAH Yang Mahatinggi akan menaungi engkau, sebab itu ANAK yang kaulahirkan itu akan disebut Kudus, ANAK ALLAH.” (Luk. 1: 35). Segala perilaku, tutur kata dan sikap Maria juga mencerminkan kekudusannya, ketika Ia dengan dengan rendah hati dan penuh iman serta sikap pasrah menyatakan di depan Malaikat: “Sesungguhnya aku ini adalah Hamba TUHAN, jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (ayat 38). Tidak ada seorang manusia mana pun yang memiliki kedekatan yang lebih erat dengan TUHAN YESUS, kecuali Maria karena secara pisik bersatu dengan YESUS sejak awal. Maria dipilih ALLAH supaya “kudus tak bercacat di hadapan-NYA.” (lihat Ef. 1: 4). Dan sikap Maria yang rendah hati serta pasrah kepada Kehendak-NYA merupakan pengudusan mendalam yang diterimanya dengan penuh iman terhadap Rencana ALLAH.

Karena itu Gereja melalui Paus Pius IX pada 8 Desember 1854 dengan ensiklik Ineffabilis Deus meneguhkan suatu dogma bahwa Maria dikandung tanpa noda. Terdapat 4 (empat) dogma (= pernyataan iman Gereja) yang menyangkut Maria, yaitu

(1) Maria adalah Bunda ALLAH (dinyatakan dalam Konsili Efesus tahun 431)

(2) Maria adalah Perawan (penegasan kembali Syahadat yang diakui sejak abad 3 dalam Konsili Konstantinopel II tahun 553.

(3) Maria Dikandung tanpa noda (Paus Pius IX pada 8 Desember 1854).

(4) Maria diangkat ke Surga dengan jiwa dan badannya (Paus Pius XII pada tahun 1950).

Khusus tentang Dogma (3) dan Dogma (4), tidak berarti bahwa ajaran itu baru “ditemukan” pada dua atau satu abad terakhir. Kebenaran itu secara resmi dirumuskan oleh Paus Pius IX dan Paus Pius XII sudah sejak semula diimani dan dihayati oleh Gereja, hanya belum dinyatakan sebagai dogma atau ajaran resmi Gereja. Malahan harus dikatakan bahwa keempat kebenaran dogma itu berkaitan satu dengan yang lain.

Melalui pembaptisan, TUHAN juga telah menguduskan kita sebagai anak-anak-NYA. Tetapi tidak mudah bagi kita untuk mempertahankan kekudusan itu secara konsisten dan konsekuen dalam hidup sehari-hari. Bunda Maria adalah teladan nyata dan sempurna bagi semua orang beriman, karena dalam dirinyalah kita menemukan figur kekudusan, relasi yang akrab dengan YESUS, sikap ketaatan yang total sebagai hamba ALLAH dan kesetiaan mengikuti YESUS sampai ke bawah kayu salib di Golgota. Bunda Maria adalah “idola utama dan tepat” bagi kita terutama dalam mempersiapkan kedatangan TUHAN pada Masa Adven ini.

Apakah kita sudah berusaha meneladan kekudusan, ketaatan, kesetiaan dan kedekatannya dengan TUHAN YESUS?

Ya TUHAN, ajarilah dan kuatkanlah aku dalam meneladan Bunda Maria, agar semakin teguh imanku kepada-MU. Ya Bunda Maria yang kudus dan tak bernoda, tularkanlah kekudusanmu sedikit padaku; dan bimbinglah serta lindungilah aku. Santo Yosef yang telah berhasil turut menjaga kekudusan Bunda Maria, murnikanlah hatiku. Amin.

 Selamat Merayakan Pesta Bunda Maria dikandung tanpa noda. Selamat beraktivitas sesuai Prokes. AMDG. Berkat TUHAN.

PK/hr.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini