Minggu, November 10, 2024
26.1 C
Jakarta

Basilika Kelahiran dan Palungan Yesus

Basilika Kelahi Yesus

Pada 2 April 2002, pesawat-pesawat tempur dan infanteri Israel melancarkan serangan besar-besaran di Kota Betlehem, Palestina. Tidak hanya menyerang Betlehem, Israel melakukan pengepungan Gereja Kelahiran Yesus.

Serangan itu dibuka oleh helikopter Israel pada pukul 1 dinihari, ketika kapal perang menembakkan rudal ke sejumlah sasaran di sekitar Manger Square dan Gereja Kelahiran Yesus. Dua jam kemudian, lusinan tank Israel dan sejumlah pengangkut personel lapis baja masuk ke Betlehem dari kota tetangga Beit Jala dan dari arah Kuburan Rahel, dekat batas Yerusalem.

Terletak di wilayah Palestina, menjadkan Gereja Kelahiran Yesus kadang tak luput dari serangan saat terjadi pergolakan dalam pertikaian antara Palestina dan Israel. Meski begitu, kehadiran Gereja Kelahiran Yesus adalah gereja yang dihormati oleh tiga agama, Islam, Yahudi, dan Kristen.

Konstantinus Agung

Gereja Kelahiran, atau Basilika Kelahiran Yesus adalah sebuah basilika yang terletak di Betlehem di Tepi Barat, Palestina. Tempat ini memiliki makna keagamaan yang penting bagi umat Kristen dari berbagai denominasi. Tempat ini dipercaya sebagai tempat kelahiran Yesus. Di basilica ini ada sebuah gua yang dipercaya menjadi situs tertua yang terus digunakan sebagai tempat ibadah dalam agama Kristen. Basilika adalah gereja besar tertua di Tanah Suci.

Pembangunan basilika ini, awalnya merpakan perintah Konstantinus Agung, tidak lama setelah ibunya, Helena, mengunjungi Yerusalem dan Betlehem pada tahun 325–326. Pembangunannya terletak di situs yang secara tradisional dianggap sebagai tempat kelahiran Yesus.

Basilika asli itu kemungkinan dibangun antara tahun 330 dan 333. Basilika ini diresmikan pada tanggal 31 Mei 339. Selama sejarah berjalan, basilika ini sudah beberapa kali diserang dan dihancurkan. Salah satunya selama pemberontakan Samaria pada abad keenam, atau sekitar tahun 529. Sebuah basilika baru dibangun beberapa tahun kemudian oleh Kaisar Bizantium Justinian yang memerintah pada 527–565

Gereja Kelahiran, meskipun pada dasarnya tidak berubah sejak rekonstruksi saat Kaisar Justinian ini, namuntelah mengalami banyak perbaikan dan penambahan, terutama pada periode Perang Salib. Penambahan ini misalnya pada dua menara lonceng yang sekarang sudah tidak ada.

Selama berabad-abad, kompleks sekitarnya telah diperluas, dan hari ini mencakup sekitar 12.000 meter persegi, terdiri dari tiga biara yang berbeda: satu Ortodoks Yunani, satu Apostolik Armenia, dan satu Katolik Roma, di mana dua yang pertama berisi menara lonceng yang dibangun selama era modern.

Bintang perak yang menandai tempat kelahiran Kristus, tertulis dalam bahasa Latin. Bintang ini pernah dicuri pada Oktober 1847 oleh para biarawan Yunani yang ingin menghapus benda Katolik ini. Beberapa data menegaskan bahwa inilah yang menjadi penyebab Perang Krimea. Namun, fakta lain menunjukkan bahwa perang tumbuh dari situasi Eropa yang lebih luas. Sejak 2012, Basilika Kelahiran Yesus dinobatkan menjadi Situs Warisan Dunia dan merupakan situs di Palestina pertama terdaftar di UNESCO.

Misa Malam Natal

Setiap tahun, pada Malam Natal, diadakan Misa Tengah Malam secara Katolik di Basilika Kelahiran Yesus Betlehem dan disiarkan ke seluruh dunia. Perayaan ini dihadiri juga Patriark Gereja Latin Yerusalem. Sang patriark membawa ikon Yesus sebagai seorang anak dan meletakkannya di bintang yang dipalu di Gua Suci di bawah basilika yang menandai situs Kelahiran.

Pada Malam Natal Ortodoks, 13 hari kemudian, banyak pengunjung dan umat kembali memenuhi halaman Basilika Kelahiran Yesus. Kali ini, mereka menyaksikan prosesi dan resepsi para pemimpin agama dari berbagai komunitas Ortodoks. Umat Gereja Protestan juga beribadah di Betlehem, baik dari Gereja Lutheran atau Gereja Kelahiran. Namun, beberapa jemaat Protestan pergi ke Beit Sahour, sebuah desa dekat Betlehem.

Sudah sejak lama, Para Imam Ordo Fratrum Minorum dipercaya untuk melayani dan menjaga situs-situs Kristen di Tanah Suci. Tugas ini termasuk menjaga Basilika Kelahiran Yesus. Para imam Fransiskan setiap hari yang melayani umat dan merayakan Misa di basilica ini.

Para Biarawan Fransiskan telah mengabdikan diri mereka untuk melestarikan Gereja di Tanah Suci sejak 1333. Saat ini, lebih dari 300 saudara bekerja dengan 100 suster dari berbagai kongregasi di Israel, Palestina, Yordania, Suriah, Lebanon, Mesir, Siprus, dan juga dari Indonesia. Mereka bertanggung jawab atas Basilika Kelahiran di Betlehem, serta basilika Makam Suci di Yerusalem dan Kabar Sukacita di Nazaret. Para Fransiskan dalam pelayanan mereka dibantu oleh para pendukung Yayasan Fransiskan untuk Tanah Suci. (Antonius E. Sugiyanto)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini