Kamis, Desember 26, 2024
25.2 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Injil Hari Senin 22 November 2021; Pekan Biasa XXXIV; PW St. Sesilia, Perawan dan Martir

Bacaan I: Dan 1:1-6.8-20

Di antara mereka tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya.

PADA tahun ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem,dan mengepung kota itu. Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan juga sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangan Raja Nebukadnezar, Nebukadnezar membawa semuanya itu ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya dan perkakas-perkakas itu dimasukkannya dalam perbendaharaan dewanya.

Lalu Nebukadnezar bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang muda Israel, yang berasal dari keturunan raja atau dari kaum bangsawan. Pemuda-pemuda itu hendaknya tidak bercela, berperawakan baik, memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan luas, dan mempunyai pengertian tentang ilmu.

Pendek kata hendaknya orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja. Hendaknya mereka diajar tulisan dan bahasa orang Kasdim. Dan raja menetapkan bagi mereka jatah makanan setiap hari dari santapan raja, dan jatah minuman dari anggur yang biasa diminum raja.

Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja. Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya. Tetapi Daniel bertekad untuk tidak menajiskan diri dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja.

Maka ia meminta kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan diri. Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu, namun katanya, “Makanan dan minuman telah ditetapkan oleh raja sendiri. Aku takut, kalau-kalau tuanku raja berpendapat bahwa kalian kelihatan kurang sehat dibandingkan dengan pemuda-pemuda lain yang sebaya dengan kalian.

Nanti akulah yang dipersalahkan oleh raja, oleh karena kalian. Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang, yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya, “Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari, dan biarlah kami diberikan sayur sebagai makanan dan air sebagai minuman.

Sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan pemuda-pemuda yang makan dari santapan raja. Kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu.”

Permintaan Daniel itu dikabulkannya. Maka diadakanlah percobaan dengan mereka selama sepuluh hari. Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik, dan mereka kelihatan lebih gemuk daripada pemuda lain yang telah makan dari santapan raja. Maka selanjutnya penjenang itu selalu menyisihkan makanan dan minuman yang disediakan bagi mereka dan memberikan sayur kepada mereka.

Kepada keempat pemuda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi. Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja,mereka sekalian harus dibawa menghadap, maka dibawalah mereka oleh pemimpin pegawai istana itu menghadap Raja Nebukadnezar.

Raja bercakap-cakap dengan mereka semua. Di antara mereka tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya. Maka bekerjalah mereka itu pada raja. Dalam tiap-tiap masalah yang menuntut kebijaksanaan dan pengertian,  dan yang ditanyakan raja kepada mereka, ternyata mereka sepuluh kali lebih cerdas daripada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.

Mazmur Tanggapan: Dan 3:52-56

Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.

U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.

U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Terpujilah Engkau dalam Bait-Mu yang mulia dan kudus.

U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.

U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.

U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Terpujilah Engkau di bentangan langit.

U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bait Pengantar Injil: Mat 24:42a.44

Berjaga-jagalah dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.

Bacaan Injil: Luk 21:1-4

Yesus melihat seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti derma.

DI bait Allah, tatkala mengangkat muka, Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu.

Maka Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.”

Demikianlah Injil Tuhan

KUALITAS MANUSIA YANG BERKENAN PADA TUHAN

KISAH Daniel yang terdapat dalam Bacaan Pertama terjadi pada waktu pembuangan orang-orang Yahudi ke Babilon. Pada waktu itu ALLAH menggunakan Nebukadnezar, raja Babel, untuk menyerang dan menduduki Yehuda. Hal ini terjadi karena umat Yahudi telah meninggalkan perjanjian mereka dengan ALLAH, melalui berbagai macam tindakan penyimpangan dan penyembahan berhala.

Pada saat itu Nebukadnezar memerlukan tenaga-tenaga muda Yehuda yang cerdas, sehat dan berpengetahuan luas dari kaum bangsawan. Terpilihlah Daniel (=Belt-sazar), Hananya (=Sadrakh), Misael (=Mesakh) dan Azarya (=Abednego). Mereka itu diajar bahasa dan budaya Kasdim serta pengetahuan umum selama 3 tahun. Meski mereka itu mempunyai hak-hak istimewa di istana, antara lain boleh makan dan minum seperti keluarga istana, namun Daniel dan tiga pemuda Yehuda itu, bertekad untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja, karena semua itu dianggap haram dan bertentangan dengan hukum Taurat.

Maka mereka hanya minta makan sayuran dan minum air putih. ALLAH sangat berkenan atas sikap mereka yang setia dan patuh pada Taurat, tegas, konsisten dan konsekuen itu, maka mereka dianugerahi kecerdasan dalam berbagai ilmu pengetahuan, budaya Kasdim dan hikmat. Khusus kepada Daniel, diberi kemampuan untuk bisa melihat beberapa penglihatan dan mimpi.

Dari kisah Daniel dan kawan-kawan ini dapat kita ambil pelajaran bahwa TUHAN pasti berkenan kepada orang-orang yang beriman, mencintai DIA dan taat pada Perintah-NYA serta setia pada ajaran-NYA. Karena itu mereka dianugerahi beberapa kemampuan khusus. Dengan kata lain, orang cerdas dan pandai setinggi langit, akan kurang nilainya di Mata TUHAN bila ia tidak mempunyai iman yang kuat, integritas, watak yang baik, disiplin, peduli terhadap sesama serta taat dan setia pada komitmen terutama pada hukum dan ajaran-NYA.

Aspek kekurangan inilah rupanya yang saat ini melanda dunia pendidikan kita, yaitu bahwa kita cenderung lebih menekankan pada pendidikan untuk jadi anak yang pandai dan berpengetahuan luas, tetapi kurang memperhatikan pada aspek penguatan iman dan pembentukan watak, etika, integritas, kejujuran, keadilan dan berbagai kebajikan lain yang perlu untuk membangun karakter dan kepribadian seorang anak Indonesia yang utuh.

Renungan reflektif: Apakah pribadi kita sudah memenuhi kualifikasi seperti Daniel dan kawan-kawan?

Kualitas manusia yang berkenan pada TUHAN juga terdapat dalam Kisah tentang janda miskin yang hanya menyumbang dua peser dalam persembahan. Meskipun dalam kuantitas sangat kecil, tetapi di Mata TUHAN kualitas persembahan itu sangat besar nilainya! Janda miskin itu telah mempersembahkan seluruh nafkahnya. Hal ini menjadi bukti konkrit, bagaimana “memberi” itu pertama-tama adalah niat atau kehendaknya.

Kehendak “memberi” itu biasanya mengesampingkan kekurangan diri kita sendiri dan mendorong orang lain untuk rela berbagi juga. Jadi di hadapan TUHAN itu yang berkenan dalam hal pemberian bukan jumlahnya berapa, melainkan kualitas pemberian itu, artinya apakah kita memberi dengan rela, jujur dan secara adil, transparan dan dengan motivasi yang tulus. Setiap orang bebas melakukan persembahan dalam bentuk apa pun. Namun, yang penting bukanlah apa dan berapa yang diberikan, melainkan bagaimana dan motivasi kita memberi. Memberi karena kita mempunyai lebih, hal ini sudah biasa. Namun, memberi dari satu-satunya yang kita miliki, ini sungguh luar biasa.

Sejauh mana motivasi kita dalam memberi sesuatu kepada orang lain? Dalam masyarakat Yahudi, para janda biasanya dianggap sebagai obyek dari belas kasihan (bdk. Kis. 6: 1-4). Namun TUHAN YESUS mengajak kita untuk melihat sisi lain dari peran dan keberadaan para janda dalam masyarakat. Janda bukanlah obyek dari perbuatan belas kasihan orang, melainkan sebagai subyek dan pelaku amal kasih baik yang layak diteladan.

Mereka memiliki daya dan kemampuan untuk mencintai ALLAH dengan seluruh yang ada pada mereka. Para janda juga mempunyai kekuatan yang luar biasa untuk melayani sesama umat dalam komunitas. Hana, seorang janda dan Nabi, menghabiskan waktunya di kenisah dan mengalami sukacita yang besar karena telah melihat kanak-kanak YESUS, Sang Mesias. (Luk. 2: 36-38). Para janda juga diajak untuk “menolong orang dalam  kesesakan.” (bdk. 1Tim. 5:10).

Kualitas manusia yang berkenan pada TUHAN juga terdapat dalam diri Santa Sesilia yang kita peringati hari ini. Sesilia seorang perempuan muda yang sangat menjaga kemurniannya. Bahkan ketika dipertunangkan dengan pemuda yang masih kafir, ia dengan berani kemukakan niat untuk tetap menjaga keperawanannya. Dan Valerianus, tunangannya, kagum akan kesetiaan pasangannya itu. Bahkan akhirnya ia minta agar bisa dibaptis. Mereka dengan setia dan konsisten menjaga kemurnian mereka. Dan pada masa penyiksaan orang Kristen oleh Kaisar Diokletianus, mereka dengan gigih mempertahankan iman pada KRISTUS. Maka mereka dihukum mati sebagai martir. Cintanya pada KRISTUS adalah segalanya, mengalahkan cinta pada dirinya sendiri dan tunangannya, bahkan pada nyawanya.

Doa

Ya TUHAN, jadikanlah diriku orang yang berintegritas dan berwatak yang baik. Berilah aku keberanian dan kerelaan untuk memberikan sesuatu kepada sesamaku yang membutuhkan bantuanku apa yang sebenarnya aku miliki dan sayangi. Bukalah diriku untuk mampu mempersembahkan diriku yang terbaik kepada-MU. Santa Sesilia doakanlah aku. Amin.

Selamat pagi. Selamat beraktivitas pada awal pekan sesuai Prokes. AMDG. Berkat TUHAN.

PK/hr.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini