Paus Fransiskus mengadakan audiensi pribadi dengan Presiden Pelstina, Mahmoud Abbas di Vatikan. Keduanya membahas perlunya dialog langsung antara Palestina dan Israel untuk mencapai solusi dua negara.
Kantor Pers Tahta Suci mengumumkan pada hari Kamis bahwa Paus Fransiskus dan Mahoud Abbas bertemu dalam audiensi pribadi di Vatikan pada hari yang sama. Diskusi keduanya berjalan “ramah” dan menekankan hubungan baik antara Palestina dan Takhta Suci.
Paus dan Presiden berbicara tentang perlunya mempromosikan persaudaraan manusia dan hidup berdampingan secara damai di antara berbagai agama, serta tujuan solusi dua negara di Tanah Suci.
“Berkenaan dengan proses perdamaian antara Israel dan Palestina, ditekankan bahwa sangat penting untuk mengaktifkan kembali dialog langsung untuk mencapai solusi dua negara, juga dengan bantuan upaya yang lebih kuat dari komunitas internasional,” bunyi pernyataan itu.
Paus Fransiskus dan Presiden Abbas juga mencatat bahwa Yerusalem harus diakui oleh semua orang sebagai tempat perjumpaan dan bukan tempat konflik. Status Yerusalem harus mempertahankan identitas dan nilai universalnya sebagai Kota Suci bagi ketiga agama Ibrahim, juga melalui status yang dijamin secara internasional.
Kedua pemimpin kemudian berbicara tentang urgensi bekerja untuk perdamaian, menghindari penggunaan senjata, dan memerangi segala bentuk ekstremisme dan fundamentalisme.
Paus Fransiskus menghadiahkan kepada Abbas sebuah plakat perunggu dengan dua tangan dalam genggaman yang bersahabat. Digambarkan di latar belakang adalah barisan tiang Lapangan Santo Petrus, seorang wanita dengan seorang anak, perahu migran, dan kata-kata (dalam bahasa Italia) “Mari kita mengisi tangan kita dengan tangan lain” terpampang di bagian bawah plakat.
Paus juga memberikan kepada presiden sebuah buku dokumen kepausan dan salinan pesannya untuk perdamaian untuk tahun ini, Dokumen Persaudaraan Manusia, dan sebuah buku tentang Statio Orbis 27 Maret 2020, yang diterbitkan oleh Rumah Penerbitan Vatikan.
Presiden Abbas memberi Paus sebuah buku tentang Gereja Kelahiran, di Betlehem, dan representasi Gua Kelahiran dalam damar. Presiden Abbas lalu bertemu secara terpisah dengan Kardinal Sekretaris Negara Pietro Parolin dan dengan Uskup Agung Paul Richard Gallagher, Sekretaris Hubungan dengan Negara.
Beberapa tahun lalu, Presiden Palestina itu juga pernah datang ke Vatikan saat acara beatifikasi salah satu orang kudus yang berasal dari Palestina.