27.1 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Perawan dari Luján dan Takhta Kepausan

BERITA LAIN

More
    Paus Fransiskus menerima patung Perawan Maria Luján dari para Uskup Argentina saat kunjungan mereka ke Vatikan

    PADA tahun 1630, seseorang meminta seorang pengraji di Brasil untuk membuat sebuah patung Maria Imakulata. Setelah selesai dibuat, patung itu lalu dikirim ke Aegentina. Di negara barunya, patung itu lalu dibuatkan sebuah gereja di Santiago del Estero di mana patung itu kemudian diletakkan. Pembangunan gereja dan patung itu memiliki ujub khusus, di mana dengan adanya patung itu, iman masyarakat di sana dapat pulih Kembali.

    Ketika dalam perjalanan dari Pelabuhan Buenos Aires, patung itu berhenti di kediaman Don Rosendo Oramas, yang terletak di Kota Zelaya saat ini. Ketika pembawa patung ingin melanjutkan perjalanan, lembu-lembu yang menarik pedati yang membawa patung itu menolak untuk bergerak. Lembu-lembu itu baru bisa bergerak, saat patung Maria itu diambil dari kotak yang dibawa pedate itu.

    Mengingat kejadian itu, orang lalu percaya Maria ingin tetap di sana. Patung itu lalu diletakkan di sebuah kapel dan tinggal di sana selama 40 tahun. Kemudian patung itu dipindahkan oleh Ana de Matos dan dibawa ke Luján, di mana ia berada saat ini.

    Tempat patung itu disimpan, kini menjadi Basilika Perawan Maria Luján, Buenos Aires. Dari tahun ke tahun, tempat ini menjadi tujuan peziarah dari seluruh dunia. Kini, basilika ini sudah tiga setengah abad menjadi pusat dari devosi kepada Perawan Maria Luján.

    Basilika St Perawan Maria Lujan, Buenos Aires Argentina. (DOk IST)

    Paus dan Perawan Luján

    Selama ini, para Paus pun silih berganti menghormati Perawan Maria Luján mulai dari Clement XI, Clement XIV, Pius VI, Pius IX, Leo XIII, Pius XI, Pius XII, dan Yohanes Paulus II. Pada tahun 1824, Romo John Mastai Ferretti mengunjungi Basilika Perawan Maria Luján dalam perjalanannya ke Chili. Ia kemudian menjadi Paus Pius IX dan menetapkan dogma Dikandung Tanpa Noda pada tanggal 8 Desember 1854.

    Karena reputasi kuil tersebut, Paus Leo XIII memutuskan pada tahun 1886 untuk menghormati patung ajaib itu dengan Penobatan Kanonik. Pada tanggal 30 September tahun itu, ia memberkati mahkota, yang terbuat dari emas murni dan dihiasi dengan 365 berlian, rubi, zamrud dan safir, 132 mutiara, dan sejumlah enamel yang menggambarkan lambang Uskup Agung dan Republik Argentina. Penobatan kepausan bagi Perawan Maria Luján berlangsung pada tanggal 8 Mei 1887. Selebran utama yang dipilih oleh Paus untuk acara ini adalah Uskup Agung Federico León Aneiros.

    Pada tanggal 8 September 1930, Paus Pius XI secara resmi mendeklarasikan Perawan Maria Luján sebagai Pelindung Argentina, Paraguay, dan Uruguay. Dokumen Kepausan ditandatangani oleh Kardinal Eugenio Pacelli yang dikemudian hari menjadi Paus Pius XII.

    Kardinal Eugenio Pacelli ketika menjabat sebagai Utusan Kepausan untuk Kongres Ekaristi Internasional XXXII yang diadakan di Buenos Aires pada Oktober 1934, juga  mengunjungi Basilika pada 15 Oktober. Ketika ia menjadi Paus Pius XII, ia menyinggung kunjungannya ini. Kemudian Kongres Maria Pertama juga diadakan di Argentina pada tahun 1947.

    Pada tahun 1982, selama Perang Falklands, Yohanes Paulus II menjadi paus pertama yang mengunjungi Basilika Perawan Maria Luján. Selama kunjungan ini, ia merayakan Misa terbuka di alun-alun basilika dan menganugerahkan Mawar Emas kepadanya. Baik dalam homilinya tanggal 11 Juni dan Angelus-nya di Roma yang merefleksikan perjalanannya, dia mengomentari perhatian Bunda Maria yang tidak pernah gagal bagi umat beriman di saat-saat sulit. Enam belas tahun kemudian di Roma, Yohanes Paulus II memberikan replika patung itu kepada Paroki Nasional Argentina selama kunjungan pastoralnya di sana.

    Patung Perawan Maria Luján yang disimpan di Basilika Perawan Maria Luján Buenos Aires. (Dok IST)

    Mawar Emas

    Mawar Emas adalah hadiah dari Paus Yohanes Paulus II untuk negara, kota, basilika, tempat-tempat suci di Argentina. Paus memberkati mawar itu pada hari Minggu keempat Prapaskah, diurapi dengan Krisma Kudus, dan ditaburi dupa. Mawar ini terdiri dari batang mawar emas dengan bunga, kuncup dan daun, ditempatkan dalam vas perak yang dilapisi di bagian dalam dengan kotak perunggu bertuliskan perisai kepausan. Paus Leo IX dianggap sebagai pencetus tradisi pemberian mawar ini pada tahun 1049.

    Di Amerika, MawarEmas ini telah diberikan juga kepada Perawan Maria Guadalupe di Meksiko, Perawan Maria Aparecida di Brazil, St. Joseph’s Oratory di Kanada, Basilika Maria Imakulata, Amerika Serikat, Basilika Nuestra Señora del Valle di Argentina, dan kepada Basilika Santuario Nacional de Nuestra Señora de la Caridad del Cobre di Kuba. Pada tanggal 11 Juni 1982, Yohanes Paulus II secara pribadi menganugerahkan Mawar Emas kepada Bunda Maria dari Luján.

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI