Minggu, Desember 22, 2024
30.1 C
Jakarta

Pohon ini Bukan Milik Saya

Tim Caritas PSE Manado saat meninjau rumah milik Darwis, salah satu penerima manfaat Program EA 06 2021. (Caritas PSE manado)

SUDAH puluhan tahun, Darwis tinggal di sebuah rumah sederhana yang terletak di tepi jalan Desa Ape Maliko, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Rumah berdinding kayu ini hanya berjarak tiga meter dari tepi jalan. Lagi, halaman belakang rumah ini terletak begitu dekat dengan tepi jurang yang cukup dalam.

Darwis adalah salah satu dari penerima manfaat Program EA 06 2021 dari Caritas PSE Manado. Rencannya, rumah Darwis akan dibangun sehingga menjadi hunian yang lebih layak. “Saya senang ada yang ingin membantu memperbaiki rumah kami ini,” ujar Darwis saat dikunjungi tim Caritas PSE Manado, 21 Agustus 2021.

Namun ternyata, rencana membangun rumah milik Darwis tidak begitu saja bisa dilakukan. Masih ada persoalan lain. Agar rumah yang dibangun nanti bisa lebih layak, maka dua pohon kelapa yang tumbuh di halaman rumah ini harus ditebang. Sayang, Darwis mengatakan bahwa dua pohon kepala yang bukan miliknya.

“Tanah ini milik saya, tapi pohon kelapa ini memang bukan kepunyaan saya. Ketika saya membeli tanah ini dari paman, ternyata paman menjual dua pohon kelapa ini kepada orang lain,” ujar Darwis menceritakan situasi yang dialaminya.

Situasi yang dialami Darwis telah menjadi perhatian dari pelaksana Program EA 06 2021. Tim Caritas PSE Manado tetap bertekat untuk membantu membangun rumah milik Darwis agar lebih layak. Program Coordinator EA 06/2021, Ozagma Lorenzo Simorangkir mengatakan, timnya akan mengusahakan agar ada mediasi antara Darwis dan pemilik pohon, agar pohon kelapa itu dapat dibeli dan ditebang. “Situasi ini membingungkan, bisa terjadi tanah milik seseorang, tetapi pohon yang tumbuh di tanah itu milik orang lain,” ujar Lorenzo.

Pembangunan rumah milik Darwis ini ada satu dari total 60 rumah yang akan dibangun di Desa Ape Maliko. Tak jauh dari des aitu, Caritas PSE Manado juga membantu pembangunan shelter atau hunian bagi 20 kepala keluarga penerima manfaat yang berasal dari Suku Kaili Re. Sebelumnya, mereka tinggal secara berpindah-pindah termasuk pindah di dalam hutan di dekat Desa Maliko.

Community Officer Caritas PSE Manado, Marianus M. Lei menceritakan sudah sekitar dua tahun ini, beberapa KK dari Suku Kaili Re tinggal di tenda-tenda sementara dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Saat ini, disiapkan sebuah lahan dengan luas sekitar satu hektar untuk membangun hunian baru untuk sebanyak 20 KK ini. “Lahan ini disumbangkan oleh seorang umat,” ujar Marianus.

Selama ini, masyarakat Suku Kaili Re dikenal sebagai sekelompok masyarakat nomaden. Umumnya, mereka mencari penghidupan sebagai pencari rotan di dalam hutan. Hal ini menjadikan mereka tidak memiliki tempat tinggal tetap, sebagian dari mereka masih ada yang tinggal di hutan dengan berpindah-pindah tempat.

Direktus Caritas PSE Manado, Romo I Wayan Sugiarta mengatakan, Program EA 06 2021 ini digulirkan untuk menyediakan hunian yang layak bagi keluarga penerima manfaat. Romo Wayan berharap, dengan rumah baru ini, mereka dapat meningkatkan kualitas kehidupan mereka lebih baik lagi.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini