BANYUWANGI, Pena Katolik – ULANG tahun Imamat ke-22 Romo Fadjar Tedjo Soekarno dirayakan begitu istimewa. Keistimewaan perayaan ini bukan karena dirayakan dengan pesta meriah, atau dengan hidangan wah, namun karena perhatian orang-orang di sekitarnya.
Romo Fadjar adalah imam Keuskupan Malang. Ia merayakan HUT ke 22 Imamatnya di tengah kebun jagung milik Hari Sujatmika Surya, di Purwodadi, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur. Hari yang seorang umat muslim dan masayarakat di daerah itu selama ini memiliki relasi yang begitu erat dengan Romo Fadjar yang kini berkarta di Paroki Santo Paulus Jajag, Banyuwangi, Keuskupan Malang.
“Saya terharu karena mereka omong bahwa, Romo ada di Jajag bukan untuk umat Katolik saja tapi juga untuk kami, maka izinkan kami mendoakan Romo dengan cara kami,” demikian Romo Fadjar menceritakan pengalamannya menceritakan perayaan HUT imamatnya.
Kenduri Tasyakuran untuk HUT Imamat ke-22 untuk Romo Fadjar diselenggarakan oleh para sahabat lintas agama di sekitar Paroki Jajag, Minggu 29 Agustus 2021. Pada kesempatan ini, hadir sejumlah tokoh agama di Banyuwangi.
Romo Fadjar mengucapkan terima kasih kepada sahabat lintas agama yang selama ini dengan baik bekerja sama. Ia mengakui, bahwa kerja keras selama ini telah menunjukkan bahwa damai itu begitu indah. “Terima kasih atas keterlibatan semua pihak, saya berharap, semoga kehadiran Gereja Katolik dapat sungguh-sungguh menjadi sarana berkat untuk kita semuanya, Tuhan memberkati,” ujar Romo Fadjar.
Paroki Jajag tempat di mana Romo Fadjar berkarya terletak di bagian tengah Banyuwangi dan berjarak kurang lebih 50 kilometer dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Atas kedekatannya dengan masyarakat sekitar, Romo Fadjar bahkan sering dipanggil dengan panggilan Gus Fadjar. “Gus” sendiri merupakan sebutan yang umum digunakan untuk memanggil seorang kiai atau ustad dalam komunitas Islam.