Pemerintah Paris menutup lapangan di depan Notre Dame de Paris sekali lagi. Keputusan penutupan itu terjadi karena tes terbaru menunjukkan daerah tersebut terus mengandung kadar timah beracun. Lapangan itu ditutup berminggu-minggu setelah kebakaran hebat tahun 2019. Saat atap terbakar, apinya melelehkan sekitar 300 metrik ton panel timbal dan menyebarkan partikel timbal beracun ke udara. Tahun-tahun berikutnya, Paris harus terapkan pembatasan sosial di mana pun ditemukan kadar timbal beracun, termasuk menutup sekolah dan bangunan umum selama proses dekontaminasi. Pihak berwenang juga mendesak anak-anak dan wanita hamil melakukan tes darah. Menurut sumber berita lokal, France 24, departemen kepolisian Paris mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Hasil tes terbaru menunjukkan konsentrasi debu timbal di titik tertentu di lapangan itu lebih tinggi daripada tingkat normal untuk Paris.” Lapangan itu akan tetap ditutup untuk umum saat babak baru dekontaminasi dimulai. Pihak berwenang tidak menentukan berapa lama proyek itu akan berlangsung, tetapi upaya sebelumnya telah berlangsung berminggu-minggu. Tidak ada sumber berita yang mengindikasikan bahwa kadar timbal beracun akan menghentikan pemulihan katedral itu. Otoritas Prancis terus berencana membuka kembali Notre Dame de Paris menjelang Olimpiade Musim Panas 2024. Investigasi penyebab kebakaran sedang berlangsung, namun masih belum ada penjelasan bagaimana kebakaran itu dimulai.(PEN@ Katolik/paul c pati/J-P Mauro/Aliteia)
Riccardo Milani | Hans Lucas | AFP