Sejak kecil, kita sering mendengar nasihat-nasihat orangtua dan guru-guru. Biasanya kita sampai bosan mendengar nasihat mereka. Tak jarang nasihat mereka hanya masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Karena belum mampu mengerti dan memahami nasehat itu dengan sungguh, kita menerimanya tidak dengan sepenuh hati. Tetapi, di saat kita beranjak dewasa, atau ketika mengalami suatu persoalan, barulah kita ingat nasihat yang pernah kita terima, barulah kita paham apa yang dikatakan orangtua dan guru.
Bacaan Injil, 10 Desember 2020 (Matius 11:11-15) mengingatkan kita untuk membuka telinga lebar-lebar. Kadang kita tahu apa yang dikatakan orang lain, kadang kita mengerti dan memahami pesan yang disampaikan, tetapi ketika mendengarnya hanya masuk ke dalam telinga dan tidak masuk ke dalam hati. Terkadang kita hanya mendengar tetapi tidak mengendapkan dan melakukannya. Yesus mau mengajak kita untuk semakin sadar mendengarkan serta mampu dan mau melakukan apa yang kita dengar.
Telinga menjadi sarana untuk menerima informasi. Bagaimana bertindak adalah keputusan lain yang harus kita lakukan. Saat ini banyak juga informasi kurang jelas dan kurang baik. Sebagai orang beriman, kita diminta untuk mampu memilah dan memilih apa yang harus kita dengar dan kita lakukan. Jangan sampai apa yang didengar membuat kita tidak semakin dekat dengan Tuhan. Dalam masa Adven ini kita diajak membuka lebar telinga, mata dan hati untuk mempersiapkan kedatangan-Nya di tengah kita.(FRAY.EL.OP)