Pertama kali dalam sejarah, tanggal 28 November 2020, tak semua kardinal yang ditunjuk oleh Paus Fransiskus akan hadir secara langsung untuk menerima topi merah. Kantor Pers Takhta Suci mengatakan 23 November, Kardinal terpilih Cornelius Sim (Vikaris Apostolik Brunei), dan Kardinal terpilih Jose F Advincula (Uskup Capiz, Filipina), tidak bisa hadiri Konsistori di Vatikan karena pembatasan perjalanan terkait pandemi virus corona.
Sebagai gantinya, mereka akan bergabung dalam perayaan itu, dan berperanserta dari jarak jauh dari keuskupan mereka, melalui platform digital yang memungkinkan mereka terhubung dengan Basilika Santo Petrus.
Direktur kantor pers itu, Matteo Bruni, juga mengatakan, perwakilan Paus Fransiskus akan memberikan kepada mereka topi merah (biretta), cincin dan gelar kardinal yang berhubungan dengan paroki di Roma “pada waktu yang akan ditentukan nanti.”
Manurut Bruni, anggota Dewan Kardinal yang tidak bisa melakukan perjalanan ke Roma untuk menghadiri Konsistori itu akan bisa mengikuti upacara itu melalui siaran langsung.
Konsistori publik biasa untuk penciptaan kardinal baru akan berlangsung Sabtu sore, 28 November, di Altar Kursi di Basilika Santo Petrus, dengan umat terbatas. Setiap Kardinal baru hanya boleh membawa beberapa tamu atau anggota keluarga. Demikian juga, setelah upacara itu tidak ada pemerimaan ucapan selamat seperti biasa di Istana Apostolik dan di Aula Paulus VI. Para kardinal baru akan merayakan Misa bersama Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus, hari Minggu, 29 November.
Paus mengumumkan Konsistori untuk penciptaan 13 Kardinal baru tanggal 25 Oktober. Mereka adalah Uskup Agung Washington Mgr Wilton Gregory, Uskup Malta Mgr Mario Grech, Uskup Agung Santiago (Chili) Mgr Celestino Aós Braco, Uskup Agung Kigali (Rwanda) Mgr Antoine Kambanda, Vikaris Apostolik Brunei Mgr Cornelius Sim, dan Uskup Capiz (Filipina) Mgr Jose F Advincula.
Nama Italia dalam daftar itu adalah Uskup Agung Augusto Paolo Lojudice, Pastor Mauro Gambetti OFMConv (Guardian Biara Suci Assisi), Uskup Marcello Semeraro, Pastor Raniero Cantalamessa OFMCap (Pengkhotbah Rumah Tangga Kepausan sejak 1980).
Di samping Pastor Cantalamessa, Paus mengangkat tiga orang lain yang akan menerima biretta tetapi tidak bisa memberikan suara di Konklaf karena mereka berusia lebih dari 80 tahun. Mereka adalah Uskup Emeritus San Cristóbal de Las Casas, Chiapas, Meksiko, Mgr Felipe Arizmendi Esquivel, Uskup Agung Silvano Maria Tomasi (mantan Pengamat Tetap untuk Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Badan-badan Khusus di Jenewa), dan Mgr Enrico Feroci (pastor paroki Santa Maria del Divino Amore di Roma).(PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan Vatican News)