Jadi orang baik dan benar itu tidak gampang. Ketika mau berbuat yang benar dan tepat, harus siap sedia karena pasti banyak orang akan memusuhi dan bertentangan dengan kita, karena mereka berpikir kita akan mengganggu kebiasaan yang telah mereka lakukan. Menjadi pembaharu dalam suatu komunitas atau kelompok sungguh harus mampu dan kuat menghadapi perlawanan-perlawanan tersebut. Pembawa kebenaran dan perubahan adalah musuh orang-orang yang sudah terlena dan terbiasa pada hal-hal kurang tepat.
Bacaan Injil 20 November (Lukas 19:45-48) memperlihatkan hal yang sama, ketika Yesus membawa perubahan dan menegur orang-orang yang tidak seharusnya berjualan di Bait Allah. Orang-orang Farisi dan Ahli-ahli Taurat merasa terusik dan ingin membunuh Yesus. Nampak sangat jelas bahwa apa yang benar, tepat dan baik pasti tidak akan diterima secara mulus. Yesus saja sudah mengalami itu. Yang Yesus mau tunjukkan kepada kita bahwa selama kita benar, tepat, dan bertujuan baik, jangan pernah takut dan gentar. Para martir yang membela imannya pun mengalami hal yang sama. Demi kebaikan dan kebenaran iman, mereka berani mengorbankan nyawa mereka.
Sahabat terkasih, inilah undangan baik bagi kita sebagai pengikut Yesus. Untuk menjadi pengikut-Nya, bukanlah kenikmatan dan kesenangan yang akan didapat, tetapi bagaimana kita harus berani dan berusaha berjuang menghadapi situasi yang tidak mengenakkan. Kita harus siap dan berani membawa kebenaran dan perubahan. Kita sadar akan ada banyak tantangan dan penolakan. Tetapi kita diajak untuk bertekun dan setia dengan hidup yang kita jalani, sehingga Kristus sungguh menjadi teladan yang sempurna dalam hidup ini. (FRAY.EL.OP)