Berada di tengah tantangan dan situasi negara yang penuh gejolak dan kesulitan saat ini, umat Katolik diajak untuk belajar tentang arti dan makna misi Gereja yang sesungguhnya, yakni bahwa, Gereja ada untuk dunia dan masyarakat, yang artinya seluruh umat Katolik secara khusus mampu berperan dalam kebenaran dan keadilan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Paroki Kristus Raja Semesta Alam Mopah Lama Keuskupan Agung Merauke Pastor Aloysius Kelbulan Pr dalam homili Misa Minggu 18 Oktober.
“Dalam Injil hari ini, Yesus menjelaskan dengan sangat jelas tentang hak dan kewajiban membayar pajak kepada kaisar. Lebih dari semua itu Yesus menegaskan, jangan lupa bahwa ada Allah yang berhak mendapatkan keseluruhan hidup kita. Berikan kepada kaisar apa yang menjadi milik Kaisar dan berikan kepada Allah apa yang wajib diberikan kepada Allah,” kata Pastor Alo.
Selain mematuhi aturan pemerintah, jelas imam itu, umat tidak boleh lupa memberi persembahan sebagai ucapan syukur atau derma gereja, “memberikan sumbangan guna melancarkan seluruh aktivitas Gereja.”
Menjadi umat Tuhan, tegas pastor muda itu, bukan berarti melepaskan diri dari tanggung jawab sebagai warga negara. “Menjadi warga negara yang baik tidak membatalkan kepemimpinan Allah atas seluruh keberadaan umat-Nya, sehingga terjadi keseimbangan,” tegas imam itu.
Dijelaskan, Tuhan tidak pernah mengijinkan manusia menyembah apapun kecuali Allah sendiri, tetapi memerintahkan semua orang menghormati otoritas yang Dia tempatkan atas diri mereka (Roma 13:7 dan Roma 13:1), dan Tuhan akan menyertakan kedaulatan-Nya di atas dan di dalam pemerintahan (Roma 13:4) dan pemerintah adalah hamba Tuhan untuk menyatakan keadilan dan kebenaran Tuhan. Oleh karena itu, “penghormatan kepada pemerintah tetap diberikan dan kepada Allah apa yang harus diberikan kepada Allah.”
Setiap pemerintahan akan diminta tanggungjawab oleh Tuhan, tetapi juga harus dihormati oleh seluruh warganya, termasuk warga kristiani. “Sebab, menaati pemerintah dilakukan dalam rangka menaati Tuhan,” kata imam itu.
“Yang kita lakukan hendaknya menjadi perwujudan iman kita, perwujudan misi kita di tengah kehidupan dunia ini. Orang beriman harus mengungkapkan itu kepada Allah dalam kehidupan, doa, dan karya yang dilaksanakan dan dihayati dengan baik,” kata Pastor Alo.(PEN@ Katolik/Getrudis Saga Keo)