Saat merayakan Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario 7 Oktober 2020, Paus Fransiskus mendesak umat Katolik untuk mendoakan doa Rosario, terutama di tengah “ancaman-ancaman yang membayangi dunia,” seperti pandemi. Paus menyampaikan seruan itu dalam Audiensi Umum pertamanya di bulan Oktober, bulan yang secara tradisional didedikasikan untuk Rosario.
Paus berbicara tentang doa Maria itu ketika berbicara kepada berbagai kelompok bahasa yang hadir pada audiensi di Vatikan, serta orang-orang yang mengikutinya di media.
“Dalam penampakan, Bunda Maria sering mendorong doa Rosario, terutama dalam menghadapi ancaman-ancaman yang membayangi dunia,” kata Paus kepada para peziarah yang berbahasa Polandia. “Bahkan saat ini, di masa pandemi ini, perlulah memegang Rosario di tangan dan berdoa untuk kita, orang-orang yang kita cintai dan semua orang,” kata Paus.
Ketika berbicara dengan para peziarah berbahasa Spanyol, Bapa Suci berdoa agar melalui perantaraan Santa Perawan Maria Ratu Rosario, Tuhan dapat menjadikan “hidup kita, di tengah masa pandemi ini, sebuah pelayanan penuh kasih bagi semua saudara dan saudari kita, khususnya orang-orang yang merasa ditinggalkan dan tidak terlindungi.”
Saat menyapa umat beriman yang berbahasa Arab, Paus mengajak mereka berdoa Rosario dan membawa Rosario di tangan atau saku mereka. Rosario, jelas Paus, adalah doa terindah yang bisa kita ucapkan kepada Perawan Maria. “Itulah kontemplasi dari tahapan-tahapan hidup Yesus Sang Juruselamat bersama Bunda-Nya, Maria, dan itu adalah senjata yang melindungi kita dari kejahatan dan cobaan.”
Paus juga berbicara tentang Rosario sebagai “doa kontemplatif,” dengan mengatakan bahwa, dalam merenungkan misteri-misteri keselamatan, “wajah penuh kasih Tuhan sendiri, yang akan kita tatap dalam kekekalan, semakin terungkap kepada kita.”
Pesta Perawan Maria Ratu Rosario dirayakan tanggal 7 Oktober, peringatan kemenangan armada laut gabungan Liga Suci di tahun 1571 atas invasi angkatan laut Utsmaniyah dalam Pertempuran Lepanto. Santo Paus Pius V mengaitkan kemenangan itu karena perantaraan Perawan Maria yang Terberkati, lewat doa Rosario yang dipanjatkan di hari pertempuran itu. (PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan Robin Gomes/Vatican News)