Senin, Desember 23, 2024
26.7 C
Jakarta

Gereja Bangladesh memulai aksi tanam 400.000 pohon untuk peringati 5 tahun Laudato Si’

Para uskup Bangladesh memulai kampanye penanaman pohon selama setahun.
Para uskup Bangladesh memulai kampanye penanaman pohon selama setahun.

Dalam rangka ulang tahun ke-5 ensiklik Paus Fransiskus Laudato Si’ – Tentang Perawatan Rumah Kita Bersama, para uskup di Bangladesh meluncurkan kampanye menanam 400.000 pohon di seluruh negeri di saat Ulang Tahun Khusus Laudato Si’.

Para uskup yang dipimpin Uskup Agung Dhaka Kardinal Patrick D’Rozario memulai kegiatan penanaman pohon itu di lokasi pusat Konferensi Waligereja Bangladesh (CBCB), Dhaka, 14 Agustus 2020. Sesuai protokol kesehatan Covid-19, hanya sejumlah perwakilan klerus, religius dan awam yang hadir pada upacara itu.

Para uskup yang menanam tiga pohon buah, meminta umat Katolik di delapan keuskupan negara itu dan paroki-parokinya untuk melakukan hal serupa selama periode 2020-2021.

Paus Fransiskus menandatangani ensiklik pentingnya, 24 Mei 2015. Ulang tahun kelima dokumen itu dirayakan dengan Pekan Laudato Si’, 17-24 Mei 2020, yang memulai Ulang Tahun Khusus Laudato Si’ sepanjang tahun, 24 Mei 2020 hingga 24 Mei 2021.

Organisator dan promotor perayaan-perayaan itu, Dikasteri Vatikan untuk Peningkatan Pengembangan Manusia Integral, mengatakan bahwa di akhir Ulang Tahun Khusus Laudato Si’ akan berlangsung periode sepanjang 7 tahun berisi berbagai proyek, kegiatan dan inisiatif oleh komunitas-komunitas dan lembaga-lembaga Katolik di seluruh dunia, untuk menyebarkan semangat ensiklik itu.

Ketua CBCB Kardinal D’Rozario mengatakan pohon memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekologi. Tapi, dengan pertumbuhan populasi dan banyaknya kebutuhan manusia, hutan dan perlindungan hijau secara bertahap menipis. Akibatnya, berbagai bencana alam melanda dunia. Dalam situasi seperti itu, kata Uskup Agung Dhaka itu, masyarakat perlu lebih waspada dan lebih menjaga keseimbangan alam.

Kardinal berharap, bersama masyarakat dunia dan negara itu, Gereja Katolik Bangladesh akan dapat berkontribusi setidaknya sedikit demi keseimbangan ekologi dan pembangunan berkelanjutan negara itu dengan menanam pohon.

Dengan program penanaman pohon, para uskup Bangladesh juga berniat memperingati 50 tahun kemerdekaan negara itu tahun depan, serta peringatan seratus tahun kelahiran bapak pendiri bangsa, Sheikh Mujibur Rahman, tahun ini.

Bangladesh yang merdeka dari Pakistan, 26 Maret 1971, akan melakukan perayaan setahun, 26 Maret 2021 hingga 26 Maret 2022. Bangsa yang merayakan HUT ke-100 Mujibur Rahman, 17 Maret 2020, juga memulai satu tahun perayaan seabad itu, yang akan berakhir 17 Maret 2021.

Kardinal D’Rozario adalah ketua komite nasional beranggotakan 50 orang, yang dibentuk tahun lalu untuk merencanakan kedua perayaan itu. “Kami cinta bangsa dan menjunjung tinggi bapak bangsa,” kata kardinal. “Setiap umat Katolik di negara ini,” katanya, “perlu menanam pohon untuk mengungkapkan cinta kepada negara dan hormat terhadap tokoh pendiri kami.” “Sebagian besar pohon yang akan kami tanam adalah pohon buah, tetapi juga pohon yang dapat menghasilkan kayu di masa depan.”

Inisiatif penanaman pohon disponsori oleh CBCB dan Caritas Bangladesh, bagian pelayanan sosial dari Gereja Bangladesh. Presiden Caritas Bangladesh Uskup Rajshahi Mgr Gervas Rozario mengatakan, mereka telah mengorganisir berbagai program di keuskupan untuk membuat orang peka terhadap perubahan iklim dan lingkungan. Penanaman pohon itu, jelas uskup, adalah kegiatan simbolik Gereja untuk kepedulian bangsa dalam menjaga lingkungan.(PEN@ Katolik/pcp berdasarkan Robin Gomes/Vatican News)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini