Kamis, Desember 26, 2024
28.2 C
Jakarta

Saat pandemi, Anak Berkebutuhan Khusus tetap didampingi, tidak satu siswa terlewatkan

ABK
Guru SLB mendampingi ABK saat pandemi Covid-19 (PEN@ Katolik/yf)

Selama pandemi Covid-19, sebanyak 108 siswa Sekolah Luar Biasa Bhakti Luhur Maumere yang terdiri dari 65 siswa SD, 27 siswa SMP, dan 16 siswa SMA tetap didampingi dan tidak ada satu siswa pun terlewatkan, kata Suster Veronika Listyaningsih ALMA kepada PEN@ Katolik, 8 Juni 2020, di sela-sela pendaftaran siswa baru ajaran 2020/2021.

Dua puluh guru SLB, jelas Suster Veronika, setiap dua minggu diterjunkan ke rumah setiap siswa membawa tugas secara manual sekaligus mendampingi siswa belajar. “Ada siswa tinggal di luar kota Maumere seperti Nita, Koting, Nangahure dan Waturia. Demi Anak-anak berkebutuhan khusus (ABK), para guru setia mengunjungi mereka. Bahkan dalam sehari, seorang guru bisa mengunjungi empat lokasi tempat tinggal siswa yang berbeda dengan jarak tempuh yang cukup jauh untuk mendampingi siswa sesuai dengan kemampuan yang berbeda-berbeda dan tetap mematuhi protokol kesehatan,” jelas Suster Vero.

Suster Vero menegaskan, “tidak semua siswa memiliki smartphone dan tidak semua smartphone memiliki akses internet. Akses internet di sebagian tempat tinggal siswa sangat susah untuk diakses sehingga siswa harus keluar rumah mendekati tempat yang mempunyai akses internet.”

Sebanyak 50 persen bantuan Provinsi NTT untuk triwulan pertama, jelas suster, digunakan untuk membeli masker, sabun cuci tangan dan makanan tambahan. “Walau libur, jatah makanan tambahan berupa biskuit tetap dikirim untuk siswa,” kata Suster Vero.

Heriberta Cornelia Nalu, guru senior di sekolah itu mengatakan, menjadi guru di SLB harus luar biasa dengan kesabaran dan pengabdian plus. “Ketika bertemu dengan anak-anak, mereka mengungkapkan kerinduan untuk kembali bersama teman-teman dan guru di sekolah. Dan orang tua juga antusias menerima guru yang di tengah pandemi tetap mendampingi para ABK,” jelasnya.

Menurut Berta, laporan bukti fisik pendampingan selama pandemi dikirim ke Pendidikan Khusus Layanan Khusus Provinsi Nusa Tenggara Timur. Beberapa guru SLB itu diangkat menjadi tenaga kontrak provinsi.(PEN@ Katolik/Yuven Fernandez)

Suster Veronika Listyaningsih ALMA (PEN@ Katolik/yf)
Suster Veronika Listyaningsih ALMA (PEN@ Katolik/yf)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini