Pribadi yang sudah dimerdekakan adalah yang tahu bahwa hidup adalah jalan menuju kesempurnaan kasih. Yesus menunjukkan hal itu. Yesus sungguh rela memberikan hidup-Nya demi kasih setia-Nya kepada kita semua. Tetapi bukan cuma Yesus. Banyak pengikut Yesus seperti itu. Dan, kita patut bersyukur kepada Tuhan karena di lingkungan TNI Polri di Indonesia ada pahlawan nasional yang memberikan hidupnya untuk nusa dan bangsa.
Uskup Ordinariat Militer (TNI Polri) di Indonesia Ignatius Kardinal Suharyo berbicara dalam Misa TNI Polri dan PNS Garnisun Manado di Katedral Manado, 23 Oktober 2019, yang dihadiri ratusan keluarga besar TNI Polri termasuk Kapolda Sulut Irjen Pol R Sigid Tri Hardjanto, dan umat Katolik di Manado.
Misa itu dipimpin oleh Kardinal Suharyo dengan konselebran Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC dan Uskup Emeritus Mgr Josef Suwatan MSC serta sejumlah imam termasuk Wakil Uskup TNI Polri Pastor Yoseph Maria Marcelinus Bintoro Pr dan Pastor TNI Polri di Keuskupan Manado Pastor Melky Pantouw Pr.
Uskup TNI Polri itu menyebut nama-nama pahlawan nasional dari TNI (AD, AL, AU) dan Kepolisian yakni “dari AU kita mengenal Agustinus Adisucipto, dari AD kita mengenal Ignatius Slamet Riyadi, dari AL kita mengenal Josafat Sudarso, dan dari Kepolisian kita mengenal Karel Sasuit Tubun.”
Semua pahlawan itu, kata Uskup Agung Jakarta, memberikan hidupnya sampai titik darah penghabisan. “Mereka semua adalah murid-murid Yesus, yang yakin dipanggil untuk mengikuti jejak Yesus lewat profesi TNI dan Polri,” tegas kardinal.
Mereka, kata kardinal, adalah pribadi-pribadi yang berdasarkan iman rela lewat profesinya mengejar panggilan itu sampai akhir hidup. “Moga-moga teladan pendahulu kita, pahlawan nasional dari lingkungan TNI dan Polri, sungguh menjadi inspirasi dan semangat bagi anggota TNI dan Polri beserta keluarga untuk mensyukuri profesi ini,” kata kardinal.
Misa itu dilanjutkan dengan Sambung Rasa dan Peneguhan Personil TNI Polri dan PNS Garnisun Manado di Wisma Montini yang bersebelahan dengan Kompleks Wisma Keuskupan Manado yang terletak depan katedral. Saat itu, Pastor Yos Bintoro memaparkan tentang peran strategis umat Katolik di lingkungan TNI Polri dalam membangun semangat berbangsa demi menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.
Dalam percakapan dengan PEN@ Katolik, Kardinal Suharyo mengungkapkan apresiasinya terhadap terobosan yang digagas Kepala Bintal Kodam XIII/Merdeka Kolonel Inf Thomas Heru Rinawan yang menggelar Misa TNI Polri Garnisum Manado dan diskusi setiap bulan sekali, yang digilir tempatnya di gereja-gereja Katolik di Manado, dan pelaksanaannya oleh satuan-satuan kerja di tiga angkatan dan kepolisian.
Menurut kardinal, kalau kesempatan yang baik itu (Misa dan diskusi) dilaksanakan dengan baik, pasti akan membawa buah yang banyak. “Kebersamaan, saling mengenal, saling meneguhkan dalam tugas perutusan, dalam menjalankan tanggung jawab, itu pasti akan memetik buah-buahnya,” kata kardinal.
Kardinal berharap Misa dan diskusi itu dilanjutkan karena sarana sudah tersedia, sudah biasa, tidak usah memulai lagi. “Silahkan merawat dan mengembangkannya. Itu pula kesempatan saling meneguhkan di dalam tugas dan tanggung jawab, di dalam peziarahan iman ini. Bagus kebersamaan ini!” puji Ketua Konferensi Waligereja Indonesia yang sudah empat kali berkunjung di Keuskupan Manado.
Kunjungan Kardinal Suharyo di Manado (22-23 Oktober 2019), yang dijemput oleh Uskup Manado Mgr Rolly Untu MSC di Bandara Sam Ratulangi Manado bersama para Pejabat TNI Polri dan Pemprov Sulut, diwarnai pertemuan dengan Danlanudsri, Danlantamal VIII Manado dan Pangdam XIII/Merdeka serta Kapolda Sulut di kantor masing-masing. (PEN@ Katolik/A. Ferka)